Site icon Prokalteng

Virus Korona Menular Lewat Udara, Ini Kata Dokter Spesialis Paru

virus-korona-menular-lewat-udara-ini-kata-dokter-spesialis-paru

Para
peneliti dunia mengirim surat kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa
virus Korona bisa menular lewat udara atau airbone. Data menunjukkan virus
Korona bisa melayang di udara dan jika terhirup oleh orang lain bisa
menyebabkan seseorang terinfeksi. WHO membenarkan kemungkinan itu dan masih
mengumpulkan berbagai bukti.

Menanggapi
hal itu Dokter Spesialis Paru dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi FKUI dan RS Persahabatan Dr. Budhi Antariksa Ph.(D), Sp. P (K),
menjelaskan bahwa informasi tersebut membuat dunia medis dan masyarakat harus
lebih berhati-hati. Harus lebih meningkatkan disiplin dan mengubah cara berpikir
terhadap bahaya virus tersebut.

“Walaupun
datanya masih belum dianggap valid. Tapi pemikiran ke arah sana ada tetap ada.
Ini akan mengubah tata cara untuk melindungi diri kita,” tegasnya dalam
konferensi pers virtual, Kamis (9/7).

Menurutnya,
berbagai langkah preventif bisa dilakukan. Selain meningkatkan daya tahan atau
imun tubuh dengan lebih disiplin, pemakaian masker juga harus lebih ditaati.
Bahkan untuk kelompok rentan harus lebih protektif.

“Mungkin
sebagian kelompok maskernya pun lebih protektif lagi. Kalau memang ada di
airbone berarti virus itu kan ada di mana-mana di sekitar kita. Itu bisa
terhidup masuk melalui celah yang bisa masuk melalui sela-sela masker jika tak
benar pemakaiannya,” katanya

Konsekuensinya,
kata dr. Budhi, akan membuat seseorang mengeluarkan kocek yang lebih mahal.
Misalnya awalnya memakai masker kain, lalu diganti memakai masker bedah atau
N95.

“Sudah
pasti dengan ada du airbone maka bisa saja harus memakai masker N95 (di ruangan
tertentu),” jelasnya.

Meski
begitu, tetap saja kebijakan menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dan
menghindari kerumunan tetap harus dipatuhi. Dan pemerintah daerah juga harus
lebih ketat lagi dalam memberlakukan aturan physical distancing.

“Harus
ada kebijakan untuk pencegahan yang lebih protektif lagi. Dari Pemda dan
pemerintah harus lakukan penyemprotan desinfektan udara yang lebih sering
misalnya. Tapi yang jangan dilupakan adalah tetap menjaga jarak,” tandasnya.

Exit mobile version