26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Sering Begadang Bikin Otak Cepat Lemot

ENTAH karena kebiasaan sering begadang atau
punya insomnia, kurang tidur memiliki dampak buruk bagi kesehatan, baik fisik
maupun psikis. Katanya, salah satu efek buruk sering begadang adalah
kekhawatiran bikin otak jadi lemot. Apakah ini hanya sekadar katanya atau
benar-benar didukung oleh fakta medis?

Didukung bukti ilmiah

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal medis “Nature Medicine”
pada 2017, menemukan bagaimana mekanisme kurang tidur bisa berdampak pada
kemampuan sel otak untuk berkomunikasi antara satu sama lain, alias membuat
otak bekerja lebih lambat atau lemot.

“Kami menemukan bahwa tubuh yang kurang tidur juga dapat ‘mencuri’
kemampuan neuron untuk berfungsi sebagaimana mestinya,” kata pemimpin studi,
Itzhak Fried, profesor bedah saraf di David Geffen School of Medicine at UCLA,
Amerika Serikat, dan Universitas Tel Aviv, Israel, dalam sebuah rilis.

Neuron tersebut berkontribusi dalam membuat keputusan, memproses informasi,
fokus pada informasi penting, serta mengingatnya. Kondisi kurang tidur dapat
memperlambat semua fungsi tersebut dan mengancam kondisi mental.

Bagaimana kurang tidur dapat
menurunkan fungsi otak?

Temuan di atas diamini oleh dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter,
bahwa sering begadang memang bisa menyebabkan otak jadi tidak berfungsi dengan
baik. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan emosi saat
beraktivitas.

Baca Juga :  Manfaat Labu untuk Kendalikan Diabetes

“Ketika kurang tidur akibat begadang, fungsi otak akan menurun karena
suplai oksigen ke seluruh tubuh jadi berkurang. Hasilnya, Anda akan lebih sulit
untuk berpikir, berkonsentrasi, dan lebih sulit untuk diajak berkomunikasi
karena sistem otak tidak berfungsi dengan baik. Jika ini terjadi terus-menerus,
bukan hanya otak saja yang kena imbasnya, tetapi juga imunitas tubuh,” kata dr.
Sara menjelaskan.

Sistem saraf pusat di otak merupakan salah satu sistem saraf yang paling
terkena dampaknya. Pasalnya, selama tidur, otak akan bekerja untuk membentuk
jalur memori baru yang akan digunakan keesokan harinya. Bila kurang tidur, maka
jalur memori baru tersebut tidak akan terbentuk, akhirnya membuat otak jadi
makin “penuh” karena harus menampung memori baru setiap harinya. Daya konsentrasi
pun ikut terganggu.

“Kurang tidur mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi dan mempelajari
hal-hal yang baru. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap fungsi memori
jangka pendek dan memori jangka panjang,” jelasnya.

Dampak buruk sering begadang
lainnya

Selain bisa bikin otak lemot, kurang tidur juga bisa mendatangkan efek
buruk lainnya, misalnya gangguan sistem pernapasan.

Baca Juga :  Waspada Kulit Gelap Pada Bagian Tubuh, Bisa Jadi Tanda Pre-diabetes

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, daya tahan tubuh juga menurun
akibat kurang tidur, sehingga Anda rentan mengalami masalah pada sistem
pernapasan seperti flu, influenza, atau serangan virus lainnya. Bila sudah
memiliki penyakit paru-paru, kurang tidur bisa memperburuk kondisi.

Sering begadang juga
dikaitkan dengan obesitas.

“Beberapa studi menyatakan bahwa kurang tidur meningkatkan produksi hormon
stres (kortisol). Selain itu, hormon kenyang (leptin) menurun, sementara hormon
perangsang nafsu makan (grelin) meningkat. Akhirnya, Anda jadi makan lebih
banyak,” ungkap dr. Sara.

Bila sudah mengalami kegemukan atau obesitas, risiko Anda untuk mengalami
beberapa penyakit pun meningkat. Misalnya stroke, penyakit jantung, hipertensi,
kolesterol tinggi, diabetes, penyakit hati, batu empedu, hingga kanker.

Fakta di atas diharapkan dapat membuat Anda melek dan sadar betapa buruknya
kebiasaan sering begadang bagi kesehatan. Mulai bikin otak lemot, merusak
suasana hati, hingga meningkatkan risiko banyak penyakit.

Usahakan untuk tidur cukup selama 7-8 jam tiap malamnya. Bila memang
mengalami gangguan tidur apalagi yang sudah berlangsung lama atau memburuk,
sebaiknya periksakan diri ke tenaga medis profesional. (RN/klikdokter/jpnn/kpc)

ENTAH karena kebiasaan sering begadang atau
punya insomnia, kurang tidur memiliki dampak buruk bagi kesehatan, baik fisik
maupun psikis. Katanya, salah satu efek buruk sering begadang adalah
kekhawatiran bikin otak jadi lemot. Apakah ini hanya sekadar katanya atau
benar-benar didukung oleh fakta medis?

Didukung bukti ilmiah

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal medis “Nature Medicine”
pada 2017, menemukan bagaimana mekanisme kurang tidur bisa berdampak pada
kemampuan sel otak untuk berkomunikasi antara satu sama lain, alias membuat
otak bekerja lebih lambat atau lemot.

“Kami menemukan bahwa tubuh yang kurang tidur juga dapat ‘mencuri’
kemampuan neuron untuk berfungsi sebagaimana mestinya,” kata pemimpin studi,
Itzhak Fried, profesor bedah saraf di David Geffen School of Medicine at UCLA,
Amerika Serikat, dan Universitas Tel Aviv, Israel, dalam sebuah rilis.

Neuron tersebut berkontribusi dalam membuat keputusan, memproses informasi,
fokus pada informasi penting, serta mengingatnya. Kondisi kurang tidur dapat
memperlambat semua fungsi tersebut dan mengancam kondisi mental.

Bagaimana kurang tidur dapat
menurunkan fungsi otak?

Temuan di atas diamini oleh dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter,
bahwa sering begadang memang bisa menyebabkan otak jadi tidak berfungsi dengan
baik. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan emosi saat
beraktivitas.

Baca Juga :  Manfaat Labu untuk Kendalikan Diabetes

“Ketika kurang tidur akibat begadang, fungsi otak akan menurun karena
suplai oksigen ke seluruh tubuh jadi berkurang. Hasilnya, Anda akan lebih sulit
untuk berpikir, berkonsentrasi, dan lebih sulit untuk diajak berkomunikasi
karena sistem otak tidak berfungsi dengan baik. Jika ini terjadi terus-menerus,
bukan hanya otak saja yang kena imbasnya, tetapi juga imunitas tubuh,” kata dr.
Sara menjelaskan.

Sistem saraf pusat di otak merupakan salah satu sistem saraf yang paling
terkena dampaknya. Pasalnya, selama tidur, otak akan bekerja untuk membentuk
jalur memori baru yang akan digunakan keesokan harinya. Bila kurang tidur, maka
jalur memori baru tersebut tidak akan terbentuk, akhirnya membuat otak jadi
makin “penuh” karena harus menampung memori baru setiap harinya. Daya konsentrasi
pun ikut terganggu.

“Kurang tidur mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi dan mempelajari
hal-hal yang baru. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap fungsi memori
jangka pendek dan memori jangka panjang,” jelasnya.

Dampak buruk sering begadang
lainnya

Selain bisa bikin otak lemot, kurang tidur juga bisa mendatangkan efek
buruk lainnya, misalnya gangguan sistem pernapasan.

Baca Juga :  Waspada Kulit Gelap Pada Bagian Tubuh, Bisa Jadi Tanda Pre-diabetes

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, daya tahan tubuh juga menurun
akibat kurang tidur, sehingga Anda rentan mengalami masalah pada sistem
pernapasan seperti flu, influenza, atau serangan virus lainnya. Bila sudah
memiliki penyakit paru-paru, kurang tidur bisa memperburuk kondisi.

Sering begadang juga
dikaitkan dengan obesitas.

“Beberapa studi menyatakan bahwa kurang tidur meningkatkan produksi hormon
stres (kortisol). Selain itu, hormon kenyang (leptin) menurun, sementara hormon
perangsang nafsu makan (grelin) meningkat. Akhirnya, Anda jadi makan lebih
banyak,” ungkap dr. Sara.

Bila sudah mengalami kegemukan atau obesitas, risiko Anda untuk mengalami
beberapa penyakit pun meningkat. Misalnya stroke, penyakit jantung, hipertensi,
kolesterol tinggi, diabetes, penyakit hati, batu empedu, hingga kanker.

Fakta di atas diharapkan dapat membuat Anda melek dan sadar betapa buruknya
kebiasaan sering begadang bagi kesehatan. Mulai bikin otak lemot, merusak
suasana hati, hingga meningkatkan risiko banyak penyakit.

Usahakan untuk tidur cukup selama 7-8 jam tiap malamnya. Bila memang
mengalami gangguan tidur apalagi yang sudah berlangsung lama atau memburuk,
sebaiknya periksakan diri ke tenaga medis profesional. (RN/klikdokter/jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru