25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Ingat! Sehat dan Waras Sama Pentingnya, Lakukan Ini

PROKALTENG.CO – Jika harus melakukan isolasi mandiri (isoman) atau home treatment Covid-19 di rumah, apa saja yang perlu dilakukan? Dari sisi aktivitas fisik, pasien bisa memulainya dengan rutin membuka jendela kamar. Tujuannya adalah agar cahaya matahari masuk. Selain itu, membuka jendela kamar baik untuk sirkulasi udara.

Dr dr Erlina Burhan SpPK MSc PhD juga menganjurkan berjemur rutin pada pagi hari. Yakni, pukul 10.00 sampai 13.00. Tidak perlu terlalu lama. Cukup 10–15 menit saja. Mereka yang mengidap Covid-19 wajib mengenakan masker saat ketemu dengan anggota keluarga atau teman di dalam rumah.

Saat isoman, jangan sampai melupakan olahraga ringan secara rutin. Paling tidak sebanyak 3–5 kali seminggu. Rajin mencuci tangan dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang adalah kewajiban. ”Nggak usah pakai acara diet-dietan juga ya,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Stop Meremas Kertas Struk, Bisa Akibatkan Kondisi Fatal Ini

Selain itu, pisahkan pakaian kotor dengan baju-baju kotor milik keluarga yang lain. Kamar juga wajib dibersihkan setiap hari. ”Cuci alat makan sendiri, tidur di kamar terpisah, dan periksa suhu tubuh serta saturasi oksigen setiap pagi dan malam,’’ tegas dokter yang bertugas di RSUP Persahabatan Jakarta itu.

Dia menekankan agar pasien segera ke faskes jika suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius dan timbul gejala lain.

Menjaga kesehatan itu penting, tapi menjaga kewarasan juga esensial. Karena itu, Erlina menyarankan semua orang untuk juga memikirkan asupan rohani. Banyak berdoa, salah satunya. Selain itu, lebih banyak berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat secara daring.

Menyaring berita-berita yang berseliweran di media sosial (medsos) juga penting. ”Banyak lakukan me time. Bisa dengan baca buku, menulis jurnal, tidur, atau melakukan hobi-hobi lain selama sesuai prokes,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Curcumin Pada Kunyit dan Temulawak Terbukti Bermanfaat untuk Liver

Penanggulangan Covid-19 juga memerlukan penanganan dari hulu hingga ke hilir. Yang sering diabaikan adalah limbah masker. Seiring lonjakan kasus dan banyaknya pasien yang isoman, masing-masing keluarga perlu punya kebijakan untuk mengelola limbah masker. Apalagi, masker medis bekas pasien itu termasuk infeksius.

Jangan sampai home treatment justru membahayakan petugas kebersihan di lingkungan tempat tinggal. Demikian pesan dr Lia Partakusuma dari Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Satgas Covid-19.

”Limbah masker digunting menjadi dua bagian sebelum dibuang,’’ tegasnya.

Tali maskernya pun harus dipotong. Setelah itu, limbah masker disemprot disinfektan. Langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam wadah, bisa berupa amplop atau kantong plastik daur ulang yang ditutup rapat.

PROKALTENG.CO – Jika harus melakukan isolasi mandiri (isoman) atau home treatment Covid-19 di rumah, apa saja yang perlu dilakukan? Dari sisi aktivitas fisik, pasien bisa memulainya dengan rutin membuka jendela kamar. Tujuannya adalah agar cahaya matahari masuk. Selain itu, membuka jendela kamar baik untuk sirkulasi udara.

Dr dr Erlina Burhan SpPK MSc PhD juga menganjurkan berjemur rutin pada pagi hari. Yakni, pukul 10.00 sampai 13.00. Tidak perlu terlalu lama. Cukup 10–15 menit saja. Mereka yang mengidap Covid-19 wajib mengenakan masker saat ketemu dengan anggota keluarga atau teman di dalam rumah.

Saat isoman, jangan sampai melupakan olahraga ringan secara rutin. Paling tidak sebanyak 3–5 kali seminggu. Rajin mencuci tangan dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang adalah kewajiban. ”Nggak usah pakai acara diet-dietan juga ya,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Stop Meremas Kertas Struk, Bisa Akibatkan Kondisi Fatal Ini

Selain itu, pisahkan pakaian kotor dengan baju-baju kotor milik keluarga yang lain. Kamar juga wajib dibersihkan setiap hari. ”Cuci alat makan sendiri, tidur di kamar terpisah, dan periksa suhu tubuh serta saturasi oksigen setiap pagi dan malam,’’ tegas dokter yang bertugas di RSUP Persahabatan Jakarta itu.

Dia menekankan agar pasien segera ke faskes jika suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius dan timbul gejala lain.

Menjaga kesehatan itu penting, tapi menjaga kewarasan juga esensial. Karena itu, Erlina menyarankan semua orang untuk juga memikirkan asupan rohani. Banyak berdoa, salah satunya. Selain itu, lebih banyak berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat secara daring.

Menyaring berita-berita yang berseliweran di media sosial (medsos) juga penting. ”Banyak lakukan me time. Bisa dengan baca buku, menulis jurnal, tidur, atau melakukan hobi-hobi lain selama sesuai prokes,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Curcumin Pada Kunyit dan Temulawak Terbukti Bermanfaat untuk Liver

Penanggulangan Covid-19 juga memerlukan penanganan dari hulu hingga ke hilir. Yang sering diabaikan adalah limbah masker. Seiring lonjakan kasus dan banyaknya pasien yang isoman, masing-masing keluarga perlu punya kebijakan untuk mengelola limbah masker. Apalagi, masker medis bekas pasien itu termasuk infeksius.

Jangan sampai home treatment justru membahayakan petugas kebersihan di lingkungan tempat tinggal. Demikian pesan dr Lia Partakusuma dari Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Satgas Covid-19.

”Limbah masker digunting menjadi dua bagian sebelum dibuang,’’ tegasnya.

Tali maskernya pun harus dipotong. Setelah itu, limbah masker disemprot disinfektan. Langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam wadah, bisa berupa amplop atau kantong plastik daur ulang yang ditutup rapat.

Terpopuler

Artikel Terbaru