33.8 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Penderita Diabetes Boleh Olahraga Lari dengan Syarat Tertentu

Penderita diabetes juga bisa melakukan olahraga lari untuk menjaga kebugaran. Namun, ada beberapa hal yang perlu mereka ketahui.

Menurut pakar kesehatan, dr Rudy Kurniawan, olahraga lari sebaiknya dilakukan oleh mereka yang belum mengalami komplikasi, khususnya pada kardiovaskular, bukan penderita obesitas, atau juga pradiabets.

Misalnya penyandang diabetesnya berusia 50 tahunan, obesitas, dengan komplikasi kardiovaskular. Tentu kami tidak rekomendasikan lari karena membebani kardiovaskular, kalau pasien obesitas tentu beban ke sistem gerak sendi, akhirnya juga berbahaya,” kata dia di Jakarta, Selasa (7/1).

Rudi mengatakan, bagi mereka dengan pradiabetes dan diabetes yang belum mengalami komplikasi, lari dengan teknik yang tepat bisa menyehatkan.

Namun, kata Rudi, sesuaikan jarak dan durasi dengan kemampuan individunya. Sebelum lari, persiapkan juga peralatan lari khususnya sepatu yang nyaman dan tepat agar tidak muncul masalah baru di kaki, sendi dan lainnya.

Baca Juga :  Simak, 5 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh dalam Secangkir Teh Herbal

Perhatikan juga batasan kemampuan tubuh dan mulailah dari jarak pendek jika baru menerapkan lari sebagai bagian dari gaya hidup.

Tahu batasan untuk berhenti. Jangan memaksakan 10 kilometer karena mengikuti orang lain. Coba dulu lari jarak pendek, 1-2 km yang penting fun. Setelah rutin, bisa lebih jauh 5 kilometer,” tutur Rudy.

Selain itu, para penyadang diabetes dan pradiabetes juga perlu waspada bila suatu saat mengalami gejala hipoglikemia, sehingga segera mengambil pertolongan pertama yakni konsumsi makanan manis.

Bagi yang diabetes, gula mudah drop dan naik, karena keseimbangannya tidak terlalu bagus. Biasanya mereka kalau mau hipo sudah merasa, apalagi kalau sudah lama. Siap-siap harus ada camilan,” ujar Rudy.(ant/jpnn)

Baca Juga :  Kebanyakan Konsumsi Makanan Gluten Picu Jerawat, Benarkah?

Penderita diabetes juga bisa melakukan olahraga lari untuk menjaga kebugaran. Namun, ada beberapa hal yang perlu mereka ketahui.

Menurut pakar kesehatan, dr Rudy Kurniawan, olahraga lari sebaiknya dilakukan oleh mereka yang belum mengalami komplikasi, khususnya pada kardiovaskular, bukan penderita obesitas, atau juga pradiabets.

Misalnya penyandang diabetesnya berusia 50 tahunan, obesitas, dengan komplikasi kardiovaskular. Tentu kami tidak rekomendasikan lari karena membebani kardiovaskular, kalau pasien obesitas tentu beban ke sistem gerak sendi, akhirnya juga berbahaya,” kata dia di Jakarta, Selasa (7/1).

Rudi mengatakan, bagi mereka dengan pradiabetes dan diabetes yang belum mengalami komplikasi, lari dengan teknik yang tepat bisa menyehatkan.

Namun, kata Rudi, sesuaikan jarak dan durasi dengan kemampuan individunya. Sebelum lari, persiapkan juga peralatan lari khususnya sepatu yang nyaman dan tepat agar tidak muncul masalah baru di kaki, sendi dan lainnya.

Baca Juga :  Simak, 5 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh dalam Secangkir Teh Herbal

Perhatikan juga batasan kemampuan tubuh dan mulailah dari jarak pendek jika baru menerapkan lari sebagai bagian dari gaya hidup.

Tahu batasan untuk berhenti. Jangan memaksakan 10 kilometer karena mengikuti orang lain. Coba dulu lari jarak pendek, 1-2 km yang penting fun. Setelah rutin, bisa lebih jauh 5 kilometer,” tutur Rudy.

Selain itu, para penyadang diabetes dan pradiabetes juga perlu waspada bila suatu saat mengalami gejala hipoglikemia, sehingga segera mengambil pertolongan pertama yakni konsumsi makanan manis.

Bagi yang diabetes, gula mudah drop dan naik, karena keseimbangannya tidak terlalu bagus. Biasanya mereka kalau mau hipo sudah merasa, apalagi kalau sudah lama. Siap-siap harus ada camilan,” ujar Rudy.(ant/jpnn)

Baca Juga :  Kebanyakan Konsumsi Makanan Gluten Picu Jerawat, Benarkah?

Terpopuler

Artikel Terbaru