31.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Fakta Baru Dampak Minuman Berkafein Cegah Obesitas

Pencinta kopi atau teh, biasanya tak cukup hanya minum satu
cangkir sehari. Biasanya bisa minum hingga 2-3 cangkir per hari. Sebuah
penelitian terbaru menemukan bukti bahwa minum kopi atau teh bisa mencegah
obesitas atau kegemukan. Ini karena kafein yang terkandung dalamnya.

Minum 4 cangkir kopi tanpa gula dalam sehari dapat mencegah
kenaikan berat badan bahkan setelah makan makanan lemak dan gula yang tidak
sehat. Dilansir dari NDTV, Rabu (8/1), para ilmuwan dari University
of Illinois menemukan bahwa asupan kafein dapat membatasi penambahan berat
badan dan produksi kolesterol. Dikatakan, kafein mengurangi penyerapan lemak
sebesar 22 persen dan mengurangi kenaikan berat badan hingga 16 persen.

Baca Juga :  MPR Dorong Pemerintah Gencarkan Sosialiasai 3M

Perlu diketahui, kafein dalam teh berkisar 65-130 mg. Sementara
kopi berkisar 30-300 mg kafein dalam secangkir kopi yang diseduh. Tapi yang
pasti, kafein mengurangi akumulasi lipid dalam sel lemak hingga 20 hingga 41
persen. Sehingga, penelitian yang diterbitkan di The Journal of
Function Foods
 mengungkapkan, minuman berkafein dapat dianggap sebagai
agen anti-obesitas.

Ketika berbicara tentang asupan kafein melalui teh dan kopi, ada
manfaat kesehatan lainnya. Kafein bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi
otak yang lebih baik, peningkatan tingkat energi dan dorongan metabolisme.

Tetapi, terlalu banyak asupan kafein, dapat berbahaya bagi
kesehatan. Kafein bersifat adiktif dan beberapa orang lebih peka terhadapnya.
Terlalu banyak minun kafein bisa menyebabkan gelisah, detak jantung yang tidak
teratur, gangguan tidur, dan mengalami kesulitan dalam tidur, migrain, tekanan
darah tinggi.

Baca Juga :  10 Manfaat dari Rutin Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), 400 mg kafein aman
dikonsumsi setiap hari sehari. Jumlah ideal adalah dengan minum 2-4 cangkir
kopi dalam sehari. Dan ibu hamil harus membatasi asupan kafein hingga 200 mg,
sesuai saran American College of Obstetricians dan Gynaecologists.(jpc)

 

Pencinta kopi atau teh, biasanya tak cukup hanya minum satu
cangkir sehari. Biasanya bisa minum hingga 2-3 cangkir per hari. Sebuah
penelitian terbaru menemukan bukti bahwa minum kopi atau teh bisa mencegah
obesitas atau kegemukan. Ini karena kafein yang terkandung dalamnya.

Minum 4 cangkir kopi tanpa gula dalam sehari dapat mencegah
kenaikan berat badan bahkan setelah makan makanan lemak dan gula yang tidak
sehat. Dilansir dari NDTV, Rabu (8/1), para ilmuwan dari University
of Illinois menemukan bahwa asupan kafein dapat membatasi penambahan berat
badan dan produksi kolesterol. Dikatakan, kafein mengurangi penyerapan lemak
sebesar 22 persen dan mengurangi kenaikan berat badan hingga 16 persen.

Baca Juga :  MPR Dorong Pemerintah Gencarkan Sosialiasai 3M

Perlu diketahui, kafein dalam teh berkisar 65-130 mg. Sementara
kopi berkisar 30-300 mg kafein dalam secangkir kopi yang diseduh. Tapi yang
pasti, kafein mengurangi akumulasi lipid dalam sel lemak hingga 20 hingga 41
persen. Sehingga, penelitian yang diterbitkan di The Journal of
Function Foods
 mengungkapkan, minuman berkafein dapat dianggap sebagai
agen anti-obesitas.

Ketika berbicara tentang asupan kafein melalui teh dan kopi, ada
manfaat kesehatan lainnya. Kafein bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi
otak yang lebih baik, peningkatan tingkat energi dan dorongan metabolisme.

Tetapi, terlalu banyak asupan kafein, dapat berbahaya bagi
kesehatan. Kafein bersifat adiktif dan beberapa orang lebih peka terhadapnya.
Terlalu banyak minun kafein bisa menyebabkan gelisah, detak jantung yang tidak
teratur, gangguan tidur, dan mengalami kesulitan dalam tidur, migrain, tekanan
darah tinggi.

Baca Juga :  10 Manfaat dari Rutin Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), 400 mg kafein aman
dikonsumsi setiap hari sehari. Jumlah ideal adalah dengan minum 2-4 cangkir
kopi dalam sehari. Dan ibu hamil harus membatasi asupan kafein hingga 200 mg,
sesuai saran American College of Obstetricians dan Gynaecologists.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru