Para
ibu rumah tangga biasanyatetap hemat dalam menggoreng. Makanya penggunaan
minyak goreng seringkali dilakukan berulang.
Masyarakat
sering kali menghubungkan masalah kolesterol tinggi dengan menghindari makanan
tertentu, terutama yang diolah dengan digoreng. Anehnya, kebiasaan untuk
berhenti makan gorengan sulit sekali dilakukan orang Indonesia karena sudah
dianggap sebagai bagian dari menu sehari-hari.
“Jadi
bukan minyaknya yang salah. Minyak selalu disalahin. Apa-apa salahkan minyak.
Minyak itu enggak salah. Ada yang perlu hati-hati adalah saat memasaknya, saat
deepfried atau menggoreng. Minyaknya mungkin stabil aman tapi mineral dan
vitamin bahannya sensitif terhadap panas,†kata Ahli gizi dan nutrisi Seala
Septiani, S.Gz, M.Gizi. dalam Webinar bersama Sania Royale Soya Oil, Selasa
(6/10).
Seala
mencontohkan minyak dari bahan soya aman untuk menggoreng karena punya titik
asam tinggi. Cukup stabil dan aman dipakai menggoreng.
“Yang
harus diperhatikan itu cara kita memasak. Dan bahan apa yang kita masak. Kalau
menggoreng, lalu jeroan, kemudian apakah nasi yang dimakan segunung, tentu saja
jadi tak sehat untuk tubuh,†tukasnya.
Seala
juga menyarankan para ibu agar jangan sampai memakai minyak untuk menggoreng
lebih dari 1 kali pakai. Gantilah dengan minyak yang baru apalagi untuk
menggoreng.
“Minyak
jangan dipakai 2 kali. Ganti yang baru. Perhatikan bahan yang digunakan. Apakah
bahannya sensitif terhadap panas,†jelasnya.
“Kalau
untuk menumis, masih boleh menggunakan minyak bekas pakai 1 kali lagi itupun
hanya sedikit. Tapi kalau menggoreng, ganti dengan yang baru ya. Karena vitamin
dalam minyak sudah hilang pada pemakaian pertama,†tambahnya.
Head
of Marketing Sania Royale Nuri Rialen membenarkan komponen minyak jika
digunakan berulang membuat komponen menjadi jenuh. Lalu berubah menjadi
komponen radikal bebas. Terlebih lagi orang Indonesia suka sekali makan
gorengan.
“Maka
minyak goreng terbuat dari bahan nabati yang bebas kolestrol penting untuk
menjadi pertimbangan. Dan penting pula untuk memperhatikan bahan makanan yang
dimasak agar keluarga tetap sehat terutama di masa pandemi saat ini,†kata
Nuri.