27.3 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Obat Penanganan Covid-19 Racikan Holding BUMN Farmasi Siap Digunakan

Obat penanganan Covid-19 hasil racikan holding Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma
siap digunakan untuk dalam percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah
Air.

PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat
untuk penanganan Covid-19, yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk
terapi Covid–19.

Sementara PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat
anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desremâ„¢ dan obat ini diproduksi Mylan
Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan
United States of America.

Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk, dan anak usahanya,
PT Phapros, Tbk, telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan
Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin,
Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.

“Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin
penambah daya tahan tubuh seperti Vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort,
Fituno dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh,”
kata Direktur Utama PT Kimia Farma, Tbk Verdi Budidarmo dalam siaran pers humas
Bio Farma di Bandung, Senin (5/10), seperti dikutip dari Antara.

Verdi Budidarmo menambahkan untuk jenis obat Favipiravir
yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri
oleh Kimia Farma, dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan
sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan
kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Baca Juga :  Waspada Virus Nipah, Bisa Menjadi Ancaman Pandemi Jilid II di Indonesi

Selain obat-obatan dan multivitamin, PT Kimia Farma Tbk
melalui jaringan ritelnya juga mendistribusikan alat kesehatan seperti masker,
hand sanitizer serta melakukan layanan pemeriksaan yaitu tes cepat atau rapid
test yang hasil produksi PT Kimia Farma Tbk sendiri dan tes usap atau PCR Test
di seluruh jaringan layanan kesehatan PT Kimia Farma Tbk yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT
Indofarma Tbk beserta seluruh grup usahanya (“Perseroan”) mendukung upaya
Pemerintah dalam hal penekanan penyebaran Covid-19 di tanah air melalui
berbagai jenis produk antara lain Oseltamivir 75vgr Caps yang merupakan
antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol
pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.

Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah
memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06 persen ini,
telah diproduksi sendiri oleh PT Indofarma, Tbk dengan kapasitas produksi
sebesar 4,9 juta kapsul per-bulan, sehingga diharapkan dapat mampu mencukupi kebutuhan
masyarakat Indonesia.

Produk penanganan Covid-19 lainnya adalah Desremâ„¢
Remdesivir Inj 100 mg, yang merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan
Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk, dalam waktu
dekat.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan
Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desremâ„¢ Remdesivir Inj
100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di
Indonesia dan telah disetujui olehBPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang
sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020.

Baca Juga :  Yuk Kenali Suplemen Vitamin yang Cocok untuk Tubuh Anda

Arief mengatakan Desremâ„¢ Remdesivir Inj 100mg akan mulai
dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada
pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk
ketersediaan stock untuk bulan ini, sudah ada sebanyak kurang lebih 400.000
vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat.

Arief Pramuhanto menambahkan selain obat-obatan, PT
Indofarma Tbk, juga telah memproduksi alat kesehatan seperti Medical Face Mask
3Play (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid19)
hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, Produk Isolation Transport hingga Virus
Transport Media (VTM).

Sedangkan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi,
memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi
dengan Sinovac, dimana saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung.

Sampai dengan akhir September 2020 yang lalu, terdapat
1319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan
suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan
kedua.

Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi. (*)

Obat penanganan Covid-19 hasil racikan holding Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma
siap digunakan untuk dalam percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah
Air.

PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat
untuk penanganan Covid-19, yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk
terapi Covid–19.

Sementara PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat
anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desremâ„¢ dan obat ini diproduksi Mylan
Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan
United States of America.

Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk, dan anak usahanya,
PT Phapros, Tbk, telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan
Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin,
Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.

“Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin
penambah daya tahan tubuh seperti Vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort,
Fituno dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh,”
kata Direktur Utama PT Kimia Farma, Tbk Verdi Budidarmo dalam siaran pers humas
Bio Farma di Bandung, Senin (5/10), seperti dikutip dari Antara.

Verdi Budidarmo menambahkan untuk jenis obat Favipiravir
yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri
oleh Kimia Farma, dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan
sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan
kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Baca Juga :  Waspada Virus Nipah, Bisa Menjadi Ancaman Pandemi Jilid II di Indonesi

Selain obat-obatan dan multivitamin, PT Kimia Farma Tbk
melalui jaringan ritelnya juga mendistribusikan alat kesehatan seperti masker,
hand sanitizer serta melakukan layanan pemeriksaan yaitu tes cepat atau rapid
test yang hasil produksi PT Kimia Farma Tbk sendiri dan tes usap atau PCR Test
di seluruh jaringan layanan kesehatan PT Kimia Farma Tbk yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT
Indofarma Tbk beserta seluruh grup usahanya (“Perseroan”) mendukung upaya
Pemerintah dalam hal penekanan penyebaran Covid-19 di tanah air melalui
berbagai jenis produk antara lain Oseltamivir 75vgr Caps yang merupakan
antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol
pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.

Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah
memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06 persen ini,
telah diproduksi sendiri oleh PT Indofarma, Tbk dengan kapasitas produksi
sebesar 4,9 juta kapsul per-bulan, sehingga diharapkan dapat mampu mencukupi kebutuhan
masyarakat Indonesia.

Produk penanganan Covid-19 lainnya adalah Desremâ„¢
Remdesivir Inj 100 mg, yang merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan
Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk, dalam waktu
dekat.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan
Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desremâ„¢ Remdesivir Inj
100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di
Indonesia dan telah disetujui olehBPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang
sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020.

Baca Juga :  Yuk Kenali Suplemen Vitamin yang Cocok untuk Tubuh Anda

Arief mengatakan Desremâ„¢ Remdesivir Inj 100mg akan mulai
dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada
pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk
ketersediaan stock untuk bulan ini, sudah ada sebanyak kurang lebih 400.000
vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat.

Arief Pramuhanto menambahkan selain obat-obatan, PT
Indofarma Tbk, juga telah memproduksi alat kesehatan seperti Medical Face Mask
3Play (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid19)
hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, Produk Isolation Transport hingga Virus
Transport Media (VTM).

Sedangkan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi,
memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi
dengan Sinovac, dimana saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung.

Sampai dengan akhir September 2020 yang lalu, terdapat
1319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan
suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan
kedua.

Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru