Prokalteng.co – Kekhawatiran terbesar setelah divaksin Covid-19 adalah efek sampingnya. Itu lumrah. Hal itu terjadi karena sistem imun tubuh bekerja untuk membentuk antibodi.
Efek samping vaksin covid-19 sering dikeluhkan masyarakat yang baru menjalani vaksinasi. Beberapa efek muncul, seperti pegal-pegal, nyeri, pusing, mual, dan menggigil.
Tapi berapa lama efek tersebut bertahan dan bagaimana jika pascavaksin Anda menggigil, sakit kepala atau muncul ruam bintik-bintik merah di kulit.
Hal yang perlu dicermati usai vaksin
Kepala Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (Kasatgas IDI), Prof. dr Zubairi Djoerban menjelaskan, masyarakat harus memahami terlebih dulu bahwa efek samping pascavaksin adalah normal.
“Itu tanda vaksinnya “nendang” dan sistem kekebalan tubuh Anda melakukan tugasnya. Dia itu sedang membangun perlindungan terhadap virus,” terangnya dikutip keterangannya di Twitter, Sabtu (4/9/2021).
Namun, lanjut Prof Zubairi, amat normal juga untuk tidak mendapatkan efek samping sama sekali atau hanya ringan.
Seperti dirinya, ketika divaksin Moderna. Prof Zubairi sempat merasakan demam setengah jam setelah disuntik.
“Tapi ada juga memang yang demam tiga hari dan lengan bekas suntikannya bengkak. Ada,” katanya.
Ukurannya, sebut Prof Zubairi, selama Anda masih bisa berkegiatan pascavaksin atau setelah tiga hari demam, itu adalah hal yang normal atau umum.
“Termasuk sakit kepala, merasa lelah, panas dingin, menggigil, mual dan bengkak di tempat suntikan. Semuanya itu masih normal. Tapi, jika Anda mengalami sakit kepala parah lebih dari tiga hari, sakit perut parah, bintik-bintik merah kecil di bawah kulit, atau sesak napas, Anda harus konsultasi dengan petugas medis,” ujarnya.
“Apalagi jika ada anafilaksis (reaksi alergi) atau sampai pingsan. Segera konsultasi,” serunya.
Itulah mengapa, kondisi seseorang harus diamati selama seperempat jam pascavaksin.
“Jadi setelah divaksin, ada baiknya juga Anda minum parasetamol tiap delapan jam selama 24 jam,” pungkas Prof Zubairi.