Virus
Korona tak hanya mengganggu sistem pernapasan manusia tetapi bisa mengganggu
sistem saraf. Dalam sejumlah penelitian terungkap virus Korona menyebabkan
gangguan pada saraf otak penderitanya.
Dilansir
dari Science Alert, Rabu (2/12), analisis sistematis terhadap 33 otopsi
Covid-19 oleh peneliti dari Berlin, Jerman, Department of Neuropathology
Charité–Universitätsmedizin, telah menemukan jejak kecil materi virus di otak
manusia. Virus Korona yang masuk ke otak diduga berasal dari hidung sebagai
jalan masuknya.
Bagian
atas rongga hidung manusia, yang dikenal sebagai nasofaring, dianggap sebagai
salah satu tempat infeksi dan replikasi pertama SARS-CoV-2. Dan mungkin juga
menjadi titik lemah dalam pertahanan otak kita.
Otak
manusia dipisahkan dari sisa pasokan darah tubuh oleh penghalang sel
semipermeabel. Fungsinya menjauhkan racun dan patogen.
Beberapa
virus, termasuk beberapa virus Korona, sangat licik dan mampu melewati
penghalang ini. Dan, SARS-CoV-2 mungkin salah satunya.
Faktanya,
beberapa ilmuwan berpikir situasi ini bisa menjadi penyebab banyak gejala
neurologis yang terkait dengan Covid-19. Misalnya hilangnya bau dan rasa, sakit
kepala, pusing, mual, dan kelelahan.
Baru-baru
ini, beberapa penelitian menemukan jejak RNA virus di otak dan cairan tulang
belakang dari beberapa pasien Covid-19. Beberapa studi awal menunjukkan protein
SARS-CoV-2 meningkatkan peradangan pada sel endotel di daerah saraf otak.
Analisis
baru menambahkan kemungkinan rute lain. Para peneliti tidak hanya menemukan
partikel virus yang utuh di dalam sel endotel dari nasofaring, mereka juga
menemukan RNA virus di bagian atas hidung yang dikenal sebagai selaput lendir
serta beberapa bagian otak.
Meskipun
belum ada penelitian yang melihat bagaimana virus menyebar di dalam sel otak
individu, pada beberapa pasien, protein lonjakan yang sama juga ditemukan dalam
sel neuron. Situasi ini menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 entah bagaimana bisa
melewati penghalang dan masuk ke otak melalui proyeksi saraf penciuman.
Tak
hanya lewat hidung, dalam analisis, beberapa daerah otak dengan jejak RNA
menunjukkan virus masuk melalui cara lain juga. Laporan dan hasil penelitiam
yang terkumpul menunjukkan bahwa virus Korona dapat menembus dan memengaruhi
sistem saraf. Studi tersebut sudah dipublikasikan di Nature Neuroscience.