31.9 C
Jakarta
Sunday, April 20, 2025

Edukasi Tentang Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan

JAKARTA-Beberapa negara
berupaya menekan angka perokok dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif
yang dinilai lebih rendah risiko. Pasalnya, dampak negatif akibat rokok
terhadap kesehatan sudah lama menjadi isu global.

Jepang merupakan salah satu
negara yang jumlah perokoknya telah berkurang dengan beralih ke produk tembakau
yang dipanaskan.

Ahli Biomedik dari Universitas
Brawijaya, Masdiana Chendrakasih Padaga, baru saja kembali ke tanah air setelah
menghadiri kongres ke-6 Asian College of Neuropsychopharmacology di Fukuoka,
Jepang.

Masdiana menjelaskan bahwa
Jepang mengalami penurunan jumlah perokok setelah diperkenalkannya produk
tembakau yang dipanaskan.

Masdiana mengatakan bahwa produk
tembakau yang dipanaskan memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah
daripada rokok karena tidak melalui proses pembakaran, melainkan proses
pemanasan batang tembakau pada suhu maksimum 350 derajat celcius. Sehingga,
produk tersebut tidak menghasilkan TAR dan memiliki zat kimia berbahaya yang
lebih sedikit daripada rokok.

Baca Juga :  Ini Beda Gejala Covid-19 dengan Flu Biasa

Masdiana menambahkan produk
tembakau yang dipanaskan itu berbeda dengan rokok elektrik. Jika rokok elektrik
menggunakan cairan berisi nikotin yang biasanya berasal dari tanaman tembakau,
gliserin, propilen glikol, perasa, dan bahan lainnya, maka produk tembakau yang
dipanaskan menggunakan tembakau asli.

Melalui sebuah perangkat
khusus, batang tembakau tersebut dipanaskan dan menghasilkan uap yang
menghantarkan nikotin.

Dengan ragam bahan dan variasi
perangkat khususnya yang sangat beragam, menurut Masdiana, rokok elektrik
menjadi sangat rentan untuk disalahgunakan. Salah satu contohnya adalah kasus
kesehatan yang marak terjadi di Amerika Serikat.

Masdiana menekankan bahwa
perokok dewasa harus diberikan edukasi yang menyeluruh mengenai produk tembakau
alternatif, khususnya produk tembakau yang dipanaskan, melalui informasi yang
akurat, berdasarkan fakta serta kajian ilmiah.

Baca Juga :  8 Manfaat Mengawali Hari dengan Jalan Kaki

 

Dia juga menyarankan
pemerintah untuk melakukan kajian berdasarkan aspek politik, ekonomi, sosial,
teknologi, dan lingkungan terhadap produk tembakau yang dipanaskan.

Kajian tersebut juga yang
seharusnya melandasi kebijakan pemerintah dalam membuat regulasi yang mendorong
perokok dewasa yang ingin berhenti merokok secara bertahap untuk beralih ke
produk tembakau yang lebih rendah risiko kesehatannya.

“Tidak mudah untuk melakukan
perubahan dari perokok menjadi berhenti merokok, harus dilakukan secara
bertahap dan dibarengi dengan upaya edukasi kepada mereka,” tutupnya.(chi/jpnn)

 

JAKARTA-Beberapa negara
berupaya menekan angka perokok dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif
yang dinilai lebih rendah risiko. Pasalnya, dampak negatif akibat rokok
terhadap kesehatan sudah lama menjadi isu global.

Jepang merupakan salah satu
negara yang jumlah perokoknya telah berkurang dengan beralih ke produk tembakau
yang dipanaskan.

Ahli Biomedik dari Universitas
Brawijaya, Masdiana Chendrakasih Padaga, baru saja kembali ke tanah air setelah
menghadiri kongres ke-6 Asian College of Neuropsychopharmacology di Fukuoka,
Jepang.

Masdiana menjelaskan bahwa
Jepang mengalami penurunan jumlah perokok setelah diperkenalkannya produk
tembakau yang dipanaskan.

Masdiana mengatakan bahwa produk
tembakau yang dipanaskan memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah
daripada rokok karena tidak melalui proses pembakaran, melainkan proses
pemanasan batang tembakau pada suhu maksimum 350 derajat celcius. Sehingga,
produk tersebut tidak menghasilkan TAR dan memiliki zat kimia berbahaya yang
lebih sedikit daripada rokok.

Baca Juga :  Ini Beda Gejala Covid-19 dengan Flu Biasa

Masdiana menambahkan produk
tembakau yang dipanaskan itu berbeda dengan rokok elektrik. Jika rokok elektrik
menggunakan cairan berisi nikotin yang biasanya berasal dari tanaman tembakau,
gliserin, propilen glikol, perasa, dan bahan lainnya, maka produk tembakau yang
dipanaskan menggunakan tembakau asli.

Melalui sebuah perangkat
khusus, batang tembakau tersebut dipanaskan dan menghasilkan uap yang
menghantarkan nikotin.

Dengan ragam bahan dan variasi
perangkat khususnya yang sangat beragam, menurut Masdiana, rokok elektrik
menjadi sangat rentan untuk disalahgunakan. Salah satu contohnya adalah kasus
kesehatan yang marak terjadi di Amerika Serikat.

Masdiana menekankan bahwa
perokok dewasa harus diberikan edukasi yang menyeluruh mengenai produk tembakau
alternatif, khususnya produk tembakau yang dipanaskan, melalui informasi yang
akurat, berdasarkan fakta serta kajian ilmiah.

Baca Juga :  8 Manfaat Mengawali Hari dengan Jalan Kaki

 

Dia juga menyarankan
pemerintah untuk melakukan kajian berdasarkan aspek politik, ekonomi, sosial,
teknologi, dan lingkungan terhadap produk tembakau yang dipanaskan.

Kajian tersebut juga yang
seharusnya melandasi kebijakan pemerintah dalam membuat regulasi yang mendorong
perokok dewasa yang ingin berhenti merokok secara bertahap untuk beralih ke
produk tembakau yang lebih rendah risiko kesehatannya.

“Tidak mudah untuk melakukan
perubahan dari perokok menjadi berhenti merokok, harus dilakukan secara
bertahap dan dibarengi dengan upaya edukasi kepada mereka,” tutupnya.(chi/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru