26.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Kenali Gejalanya, 8 Jenis Kanker Ini yang Sering Menyerang Anak

KALTENGPOS.CO – Kanker merupakan penyakit berbahaya yang dapat
menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Kanker bahkan juga bisa
menyerang janin yang masih berada di dalam kandungan.

Ada beberapa jenis kanker yang
sering menyerang anak-anak. Kanker pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak
dini karena anak-anak kadang sulit menyampaikan keluhan yang dirasakannya. Oleh
karena itu, orang tua perlu mengenali apa saja jenis kanker yang sering
menyerang anak, berikut gejalanya.

Berbeda dengan kanker pada orang
dewasa yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit tertentu,
pola hidup tidak sehat, dan faktor lingkungan, kanker pada anak cenderung lebih
banyak disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan.

Jenis-Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak dan Gejalanya

Sebagian besar kasus kanker pada
anak baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap akhir atau stadium lanjut.
Padahal, peluang sembuh akan semakin tinggi jika kanker berhasil terdeteksi
sejak awal dan ditangani sejak dini.

Salah satu penyebab mengapa
kanker pada anak sering kali terlambat terdeteksi adalah karena kurangnya
informasi dan pengetahuan orang tua mengenai penyakit kanker pada anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi
para orang tua untuk mengetahui beberapa jenis kanker yang lebih sering muncul
pada anak-anak beserta tanda dan gejalanya. Berikut ini adalah beberapa jenis
kanker yang sering menyerang anak:

1. Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah
jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak-anak di berbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia. Dari semua jenis kanker yang menyerang anak, 28
persennya adalah leukemia. Jenis leukemia yang paling banyak terjadi pada
anak-anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut.

Leukemia pada anak-anak dapat
dikenali dari beberapa gejala berikut ini:

·        
Sering lemas, cepat lelah, dan lebih rewel

·        
Kurang nafsu makan

·        
Berat badan anak berkurang drastis

·        
Mudah memar, mimisan, atau gusi sering berdarah

·        
Sering sakit atau terkena infeksi

·        
Demam berkepanjangan

·        
Pembengkakan kelenjar getah bening

·        
Nyeri tulang dan sendi

2. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker yang
menyerang retina pada mata. Kanker ini sering dijumpai pada anak usia di bawah
5 tahun. Di Indonesia, kanker ini berada di urutan kedua dari jenis kanker yang
sering menyerang anak setelah kanker darah.

Baca Juga :  Kenali Penyebab Bibir Pecah-pecah dan Cara Mengobatinya

Salah satu gejala awal dan khas
dari retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing”, yaitu kondisi ketika pupil
mata anak tampak putih mengkilap saat matanya terkena cahaya.

Selain itu, retinoblastoma juga
menimbulkan beberapa gejala lain, seperti mata merah dan bengkak yang tak
kunjung membaik, mata juling, salah satu atau kedua bola mata anak membesar,
atau anak mengeluh penglihatannya buram.

3. Kanker otak

Kanker otak juga termasuk dalam
salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak. Diperkirakan sekitar 25%
kasus penyakit kanker pada anak merupakan kanker otak. Gejala kanker otak pada
anak bisa berbeda-beda, tergantung ukuran, letak, dan tingkat perkembangan sel
kanker atau stadium kanker.

Beberapa gejala kanker otak yang
sering terjadi pada anak meliputi sakit kepala berulang, mual dan muntah,
pandangan kabur, pusing, kejang, serta kelemahan atau kelumpuhan pada anggota
gerak tubuh.

4. Neuroblastoma

Neuroblastoma merupakan kanker
pada jaringan saraf yang sering menyerang anak usia di bawah 5 tahun, terutama
anak laki-laki. Kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain,
seperti kelenjar getah bening, tulang, sumsum tulang, hati, dan kulit.

Gejala neuroblastoma bisa
bermacam-macam, tergantung bagian tubuh yang terserang. Jika menyerang daerah
perut, gejalanya bisa berupa nyeri perut, sembelit, perut membengkak, selera
makan berkurang, dan penurunan berat badan.

Bila neuroblastoma menyerang
saraf tulang belakang anak, kanker ini bisa menyebabkan anak mengalami
kelemahan anggota gerak, mati rasa, atau bahkan kelumpuhan.

Jika muncul di dada,
neuroblastoma dapat menimbulkan gejala berupa nyeri dada serta sesak napas
disertai mengi. Neuroblastoma yang muncul di otak bisa menyebabkan gejala
berupa gangguan penglihatan, pupil mata tambak besar atau kecil sebelah,
kelopak mata menurun, serta sakit kepala dan kejang.

5. Limfoma

Limfoma adalah nama lain
dari  kanker kelenjar getah bening. Ada
dua jenis linfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Keduanya
sama-sama sering menyerang anak, terutama anak berusia lebih dari 5 tahun.

Secara umum, limfoma ditandai
dengan munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, atau
selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala lainnya bisa
berupa demam, gatal-gatal, sesak napas, cepat lelah, batuk, berkeringat di
malam hari, dan berat badan turun drastis.

Baca Juga :  Sering Minum Susu Penambah Berat Badan, Amankah bagi Ginjal?

6. Kanker tulang

Osteosarkoma adalah salah satu
jenis kanker tulang pada anak yang sering terjadi, terutama di usia remaja.
Gejalanya berupa nyeri tulang saat malam hari atau saat beraktivitas.

Seiring waktu, rasa nyeri
disertai dengan pembengkakan di area tulang yang terkena kanker dan terasa
sakit jika disentuh, sehingga membuat anak sulit bergerak. Osteosarkoma juga
ditandai dengan rapuhnya tulang yang membuat anak rentan mengalami patah tulang
tanpa sebab yang jelas saat beraktivitas.

Selain osterosarkoma, jenis
kanker tulang yang cukup sering menyerang anak adalah sarkoma Ewing. Gejala
sarkoma Ewing pada anak hampir serupa dengan osteosarkoma, yaitu demam tinggi,
lemas, mudah lelah, dan berat badan anak berkurang secara drastis.

7. Kanker nasofaring

Kanker nasofaring pada anak lebih
umum terjadi menjelang usia remaja dan jarang terjadi pada anak di bawah usia
14 tahun.

Kanker nasofaring pada anak dapat
menimbulkan gejala, seperti munculnya benjolan di leher akibat pembengkakan
kelenjar getah bening, hidung tersumbat terus-menerus, sering mimisan, telinga
berdengung, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan gangguan pendengaran atau tuli
pada salah satu telinga.

8. Tumor Wilms

Tumor Wilms atau nefroblastoma
adalah jenis kanker ginjal yang cukup sering menyerang anak-anak usia 2–5
tahun, terutama laki-laki. Beberapa gejala tumor Wilms adalah nyeri dan
pembengkakan pada perut, demam, mual dan muntah, selera makan menurun, sesak
napas, serta terdapat darah pada urine.

Dengan mengenali tanda dan gejala
dari semua jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, diharapkan kanker pada
anak dapat terdeteksi sejak stadium awal, sehingga penanganan dapat segera
dilakukan dan peluang sembuh anak semakin meningkat.

Bila Anda melihat Si Kecil
menunjukkan keluhan yang bisa mengarah pada gejala kanker, segera bawa ia ke
dokter untuk menjalani pemeriksaan. Untuk mendiagnosis kanker pada anak, dokter
akan melakukan berbagai pemeriksaan seperti foto Rontgen, tes darah, aspirasi
sumsum tulang, CT scan, MRI, USG, dan biopsi.

Jika hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa anak menderita kanker, dokter dapat memberikan penanganan
sesuai dengan stadium dan jenis kanker yang diderita anak, mulai dari
kemoterapi, operasi, terapi radiasi, hingga transplantasi sumsum tulang.
Semakin dini kanker ditangani, semakin besar peluang kesembuhannya.

KALTENGPOS.CO – Kanker merupakan penyakit berbahaya yang dapat
menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Kanker bahkan juga bisa
menyerang janin yang masih berada di dalam kandungan.

Ada beberapa jenis kanker yang
sering menyerang anak-anak. Kanker pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak
dini karena anak-anak kadang sulit menyampaikan keluhan yang dirasakannya. Oleh
karena itu, orang tua perlu mengenali apa saja jenis kanker yang sering
menyerang anak, berikut gejalanya.

Berbeda dengan kanker pada orang
dewasa yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit tertentu,
pola hidup tidak sehat, dan faktor lingkungan, kanker pada anak cenderung lebih
banyak disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan.

Jenis-Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak dan Gejalanya

Sebagian besar kasus kanker pada
anak baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap akhir atau stadium lanjut.
Padahal, peluang sembuh akan semakin tinggi jika kanker berhasil terdeteksi
sejak awal dan ditangani sejak dini.

Salah satu penyebab mengapa
kanker pada anak sering kali terlambat terdeteksi adalah karena kurangnya
informasi dan pengetahuan orang tua mengenai penyakit kanker pada anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi
para orang tua untuk mengetahui beberapa jenis kanker yang lebih sering muncul
pada anak-anak beserta tanda dan gejalanya. Berikut ini adalah beberapa jenis
kanker yang sering menyerang anak:

1. Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah
jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak-anak di berbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia. Dari semua jenis kanker yang menyerang anak, 28
persennya adalah leukemia. Jenis leukemia yang paling banyak terjadi pada
anak-anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut.

Leukemia pada anak-anak dapat
dikenali dari beberapa gejala berikut ini:

·        
Sering lemas, cepat lelah, dan lebih rewel

·        
Kurang nafsu makan

·        
Berat badan anak berkurang drastis

·        
Mudah memar, mimisan, atau gusi sering berdarah

·        
Sering sakit atau terkena infeksi

·        
Demam berkepanjangan

·        
Pembengkakan kelenjar getah bening

·        
Nyeri tulang dan sendi

2. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker yang
menyerang retina pada mata. Kanker ini sering dijumpai pada anak usia di bawah
5 tahun. Di Indonesia, kanker ini berada di urutan kedua dari jenis kanker yang
sering menyerang anak setelah kanker darah.

Baca Juga :  Kenali Penyebab Bibir Pecah-pecah dan Cara Mengobatinya

Salah satu gejala awal dan khas
dari retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing”, yaitu kondisi ketika pupil
mata anak tampak putih mengkilap saat matanya terkena cahaya.

Selain itu, retinoblastoma juga
menimbulkan beberapa gejala lain, seperti mata merah dan bengkak yang tak
kunjung membaik, mata juling, salah satu atau kedua bola mata anak membesar,
atau anak mengeluh penglihatannya buram.

3. Kanker otak

Kanker otak juga termasuk dalam
salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak. Diperkirakan sekitar 25%
kasus penyakit kanker pada anak merupakan kanker otak. Gejala kanker otak pada
anak bisa berbeda-beda, tergantung ukuran, letak, dan tingkat perkembangan sel
kanker atau stadium kanker.

Beberapa gejala kanker otak yang
sering terjadi pada anak meliputi sakit kepala berulang, mual dan muntah,
pandangan kabur, pusing, kejang, serta kelemahan atau kelumpuhan pada anggota
gerak tubuh.

4. Neuroblastoma

Neuroblastoma merupakan kanker
pada jaringan saraf yang sering menyerang anak usia di bawah 5 tahun, terutama
anak laki-laki. Kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain,
seperti kelenjar getah bening, tulang, sumsum tulang, hati, dan kulit.

Gejala neuroblastoma bisa
bermacam-macam, tergantung bagian tubuh yang terserang. Jika menyerang daerah
perut, gejalanya bisa berupa nyeri perut, sembelit, perut membengkak, selera
makan berkurang, dan penurunan berat badan.

Bila neuroblastoma menyerang
saraf tulang belakang anak, kanker ini bisa menyebabkan anak mengalami
kelemahan anggota gerak, mati rasa, atau bahkan kelumpuhan.

Jika muncul di dada,
neuroblastoma dapat menimbulkan gejala berupa nyeri dada serta sesak napas
disertai mengi. Neuroblastoma yang muncul di otak bisa menyebabkan gejala
berupa gangguan penglihatan, pupil mata tambak besar atau kecil sebelah,
kelopak mata menurun, serta sakit kepala dan kejang.

5. Limfoma

Limfoma adalah nama lain
dari  kanker kelenjar getah bening. Ada
dua jenis linfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Keduanya
sama-sama sering menyerang anak, terutama anak berusia lebih dari 5 tahun.

Secara umum, limfoma ditandai
dengan munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, atau
selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala lainnya bisa
berupa demam, gatal-gatal, sesak napas, cepat lelah, batuk, berkeringat di
malam hari, dan berat badan turun drastis.

Baca Juga :  Sering Minum Susu Penambah Berat Badan, Amankah bagi Ginjal?

6. Kanker tulang

Osteosarkoma adalah salah satu
jenis kanker tulang pada anak yang sering terjadi, terutama di usia remaja.
Gejalanya berupa nyeri tulang saat malam hari atau saat beraktivitas.

Seiring waktu, rasa nyeri
disertai dengan pembengkakan di area tulang yang terkena kanker dan terasa
sakit jika disentuh, sehingga membuat anak sulit bergerak. Osteosarkoma juga
ditandai dengan rapuhnya tulang yang membuat anak rentan mengalami patah tulang
tanpa sebab yang jelas saat beraktivitas.

Selain osterosarkoma, jenis
kanker tulang yang cukup sering menyerang anak adalah sarkoma Ewing. Gejala
sarkoma Ewing pada anak hampir serupa dengan osteosarkoma, yaitu demam tinggi,
lemas, mudah lelah, dan berat badan anak berkurang secara drastis.

7. Kanker nasofaring

Kanker nasofaring pada anak lebih
umum terjadi menjelang usia remaja dan jarang terjadi pada anak di bawah usia
14 tahun.

Kanker nasofaring pada anak dapat
menimbulkan gejala, seperti munculnya benjolan di leher akibat pembengkakan
kelenjar getah bening, hidung tersumbat terus-menerus, sering mimisan, telinga
berdengung, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan gangguan pendengaran atau tuli
pada salah satu telinga.

8. Tumor Wilms

Tumor Wilms atau nefroblastoma
adalah jenis kanker ginjal yang cukup sering menyerang anak-anak usia 2–5
tahun, terutama laki-laki. Beberapa gejala tumor Wilms adalah nyeri dan
pembengkakan pada perut, demam, mual dan muntah, selera makan menurun, sesak
napas, serta terdapat darah pada urine.

Dengan mengenali tanda dan gejala
dari semua jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, diharapkan kanker pada
anak dapat terdeteksi sejak stadium awal, sehingga penanganan dapat segera
dilakukan dan peluang sembuh anak semakin meningkat.

Bila Anda melihat Si Kecil
menunjukkan keluhan yang bisa mengarah pada gejala kanker, segera bawa ia ke
dokter untuk menjalani pemeriksaan. Untuk mendiagnosis kanker pada anak, dokter
akan melakukan berbagai pemeriksaan seperti foto Rontgen, tes darah, aspirasi
sumsum tulang, CT scan, MRI, USG, dan biopsi.

Jika hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa anak menderita kanker, dokter dapat memberikan penanganan
sesuai dengan stadium dan jenis kanker yang diderita anak, mulai dari
kemoterapi, operasi, terapi radiasi, hingga transplantasi sumsum tulang.
Semakin dini kanker ditangani, semakin besar peluang kesembuhannya.

Terpopuler

Artikel Terbaru