30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bahaya Nikotin dan Tar Dalam Rokok

PARA perokok pasti sudah hafal betul dengan zat kimia nikotin dan
tar yang terkandung dalam rokok yang mereka isap. Nikotin bersifat adiktif,
sedangkan tar bersifat karsinogenik. Keduanya bisa mendatangkan dampak buruk
bagi kesehatan, apalagi bila Anda terpapar secara berkelanjutan dalam waktu
lama.

Paparan nikotin dan tar ini bahkan tidak hanya berimbas pada
mereka yang merokok, namun juga bagi perokok pasif. Agar Anda tidak semakin
terperangkap akan bahaya nikotin dan tar, baca uraian di bawah ini. 

Apa itu nikotin?

Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang
terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen. Zat ini secara alami dapat
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan.

Nikotin membuat penggunanya merasakan sensasi relaks, karena
setelah diserap oleh tubuh akan memberikan rangsangan ke otak untuk
menghasilkan endorfin. Ini adalah hormon yang dapat mengurangi efek dari rasa
sakit, memberi rasa tenang dan nyaman. Selain itu, nikotin yang terserap oleh
tubuh juga akan memicu produksi dopamin. Hormon ini dapat meningkatkan
konsentrasi, semangat dan rasa percaya diri.

Meski terkesan bermanfaat, nikotin sebenarnya merupakan zat
adiktif karena dapat membuat penggunanya menjadi kompulsif. Oleh karena itu,
orang-orang yang kecanduan nikotin cenderung punya keinginan sangat kuat untuk
menggunakan produk tembakau.

Baca Juga :  Berdarah dan BAB Terus Menerus, Waspada Gejala Kanker Usus Besar

Dalam satu batang rokok, jumlah nikotin yang masuk ke tubuh kurang
lebih sebanyak 1 miligram. Saat rokok diisap dan asapnya masuk ke dalam
paru-paru, nikotin akan berpindah melalui alveoli, yaitu bagian dari paru-paru
yang berupa kantung tempat pertukaran antara udara bersih dan kotor. Setelah
itu, nikotin akan menuju sistem peredaran darah dan dengan durasi waktu tidak
lebih dari 15 detik sudah sampai ke otak.

Apa itu tar?

Tar adalah senyawa kimia yang terkumpul dari asap hasil pembakaran
rokok. Jumlah konsentrasi tar pada rokok dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi apabila mengandung 25 mg tar, sedang apabila
mengandung 15–20 mg tar
, dan rendah
apabila mengandung 7 mg tar.

Saat asap rokok yang mengandung tar masuk ke
dalam saluran saluran pernapasan, tubuh akan mengalami berbagai rangsangan yang
dapat memicu terjadinya:

1. Gangguan pernapasan

Paparan asap rokok yang mengandung tar dapat menyebabkan gangguan
pernapasan, seperti batuk, sesak napas dan nyeri dada.

2. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Tar yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi sistem
kekebalan. Dengan kata lain, paparan tar membuat Anda lebih mudah terserang
penyakit infeksi.

Baca Juga :  Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Flu Biasa dan Influenza

3. Gangguan kesuburan

Tar dapat menganggu kesuburan wanita karena dapat memengaruhi
keseimbangan hormon estrogen dan kualitas sel telur. Di samping itu, tar juga
mampu menyebabkan gangguan pada kesuburan pria lantaran dapat menurunkan
kualitas sperma.

4. Memicu serangan jantung

Kandungan tar dalam asap rokok yang masuk ke dalam pembuluh darah
jantung dapat mengiritiasi dinding jantung dan menghambat kinerja jantung untuk
bekerja memompa darah. Ujung dari perkara ini adalah penyakit jantung koroner
dan serangan jantung.

5. Meningkatkan risiko kanker

Tar bersifat karsinogenik. Apabila terpapar dalam waktu lama dan
secara berulang, risiko terjadinya kanker akan semakin meningkat.

Jika ditanya mana yang paling bahaya, maka jawabannya adalah
keduanya. Parahnya lagi, nikotin yang bercampur dengan tar dalam satu “wadah”
tembakau bisa menghasilkan efek tiga kali lipat lebih berat. Ini artinya,
dengan mengisap rokok, Anda membuat tubuh berisiko sangat tinggi untuk
mengalami berbagai gangguan kesehatan yang bahkan bisa berujung pada kematian.
Jadi, yuk hentikan kebiasaan merokok dari sekarang!(NB/ RVS/klikdokter)

PARA perokok pasti sudah hafal betul dengan zat kimia nikotin dan
tar yang terkandung dalam rokok yang mereka isap. Nikotin bersifat adiktif,
sedangkan tar bersifat karsinogenik. Keduanya bisa mendatangkan dampak buruk
bagi kesehatan, apalagi bila Anda terpapar secara berkelanjutan dalam waktu
lama.

Paparan nikotin dan tar ini bahkan tidak hanya berimbas pada
mereka yang merokok, namun juga bagi perokok pasif. Agar Anda tidak semakin
terperangkap akan bahaya nikotin dan tar, baca uraian di bawah ini. 

Apa itu nikotin?

Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang
terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen. Zat ini secara alami dapat
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan.

Nikotin membuat penggunanya merasakan sensasi relaks, karena
setelah diserap oleh tubuh akan memberikan rangsangan ke otak untuk
menghasilkan endorfin. Ini adalah hormon yang dapat mengurangi efek dari rasa
sakit, memberi rasa tenang dan nyaman. Selain itu, nikotin yang terserap oleh
tubuh juga akan memicu produksi dopamin. Hormon ini dapat meningkatkan
konsentrasi, semangat dan rasa percaya diri.

Meski terkesan bermanfaat, nikotin sebenarnya merupakan zat
adiktif karena dapat membuat penggunanya menjadi kompulsif. Oleh karena itu,
orang-orang yang kecanduan nikotin cenderung punya keinginan sangat kuat untuk
menggunakan produk tembakau.

Baca Juga :  Berdarah dan BAB Terus Menerus, Waspada Gejala Kanker Usus Besar

Dalam satu batang rokok, jumlah nikotin yang masuk ke tubuh kurang
lebih sebanyak 1 miligram. Saat rokok diisap dan asapnya masuk ke dalam
paru-paru, nikotin akan berpindah melalui alveoli, yaitu bagian dari paru-paru
yang berupa kantung tempat pertukaran antara udara bersih dan kotor. Setelah
itu, nikotin akan menuju sistem peredaran darah dan dengan durasi waktu tidak
lebih dari 15 detik sudah sampai ke otak.

Apa itu tar?

Tar adalah senyawa kimia yang terkumpul dari asap hasil pembakaran
rokok. Jumlah konsentrasi tar pada rokok dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi apabila mengandung 25 mg tar, sedang apabila
mengandung 15–20 mg tar
, dan rendah
apabila mengandung 7 mg tar.

Saat asap rokok yang mengandung tar masuk ke
dalam saluran saluran pernapasan, tubuh akan mengalami berbagai rangsangan yang
dapat memicu terjadinya:

1. Gangguan pernapasan

Paparan asap rokok yang mengandung tar dapat menyebabkan gangguan
pernapasan, seperti batuk, sesak napas dan nyeri dada.

2. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Tar yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi sistem
kekebalan. Dengan kata lain, paparan tar membuat Anda lebih mudah terserang
penyakit infeksi.

Baca Juga :  Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Flu Biasa dan Influenza

3. Gangguan kesuburan

Tar dapat menganggu kesuburan wanita karena dapat memengaruhi
keseimbangan hormon estrogen dan kualitas sel telur. Di samping itu, tar juga
mampu menyebabkan gangguan pada kesuburan pria lantaran dapat menurunkan
kualitas sperma.

4. Memicu serangan jantung

Kandungan tar dalam asap rokok yang masuk ke dalam pembuluh darah
jantung dapat mengiritiasi dinding jantung dan menghambat kinerja jantung untuk
bekerja memompa darah. Ujung dari perkara ini adalah penyakit jantung koroner
dan serangan jantung.

5. Meningkatkan risiko kanker

Tar bersifat karsinogenik. Apabila terpapar dalam waktu lama dan
secara berulang, risiko terjadinya kanker akan semakin meningkat.

Jika ditanya mana yang paling bahaya, maka jawabannya adalah
keduanya. Parahnya lagi, nikotin yang bercampur dengan tar dalam satu “wadah”
tembakau bisa menghasilkan efek tiga kali lipat lebih berat. Ini artinya,
dengan mengisap rokok, Anda membuat tubuh berisiko sangat tinggi untuk
mengalami berbagai gangguan kesehatan yang bahkan bisa berujung pada kematian.
Jadi, yuk hentikan kebiasaan merokok dari sekarang!(NB/ RVS/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru