33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Penyebab Kepala Gatal, Walaupun Sering Keramas

RAMBUT sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala
yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah
rajin keramas? Jika ya, Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya.

Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di
depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala
bebas gatal.

Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

1. Ketombe

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika
kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di
rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit
bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh
akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya
ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan
sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu
mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke
dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan
obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

 

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau
kulit kepala merah, meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai
kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit
kepala.

Baca Juga :  Salah Menggunakan Antibiotik Bikin Kuman Jadi Kebal

Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun,
psoriasis memiliki risiko diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus
dengan dokter spesialis kulit. Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo
yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.

 

3. Tinea capitis

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai
kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi
tinea capitis dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga
menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan
waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi,
serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di
kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya dengan obat oles (topikal), tetapi
mungkin butuh obat oral.

 

4. Kutu rambut

Saat melihat seseorang heboh menggaruk kepalanya, yang ada di
benak pasti, “ih, kutuan!”

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang.
Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut
dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.

Jika
diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut.
Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut
menempel pada rambut. Terkadang, kutu rambut juga terlihat walaupun sulit
karena pergerakannya.

Baca Juga :  Penelitian Ungkap Mudahnya Turunkan Berat Badan dengan Minum Teh Hitam

Biasanya,
kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau
permethrin.

 

5. Reaksi
alergi

Penyebab
lain dari gatal pada kulit kepala adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat
pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau
dermatitis atopi.

Reaksi
alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya
(alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke
dokter spesialis kulit.

Kulit
kepala sering gatal, kapan harus periksa ke dokter?

Inilah
waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika sering mengalami keluhan gatal di
kepala.

  • Sering keramas dengan sampo tapi tak ada
    perbaikan
  • Gatal menyerang saat tidur di pada malam
    hari atau mengganggu kegiatan belajar atau bekerja sehari-hari
  • Terlihat ada telur kutu di helaian
    rambut
  • Bagian kulit kepala yang gatal terasa
    sakit saat disentuh

Itulah
beberapa kemungkinan penyebab sudah rajin keramas tetapi kepala masih sering
gatal. Ingat, keramas tak selalu menjamin kulit kepala bebas gatal. Jika gatal
sangat mengganggu yang bukan disebabkan karena malas cuci rambut, sebaiknya periksakan
diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.(RN/ RVS/klikdokter)

 

 

RAMBUT sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala
yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah
rajin keramas? Jika ya, Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya.

Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di
depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala
bebas gatal.

Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

1. Ketombe

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika
kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di
rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit
bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh
akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya
ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan
sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu
mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke
dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan
obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

 

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau
kulit kepala merah, meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai
kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit
kepala.

Baca Juga :  Salah Menggunakan Antibiotik Bikin Kuman Jadi Kebal

Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun,
psoriasis memiliki risiko diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus
dengan dokter spesialis kulit. Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo
yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.

 

3. Tinea capitis

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai
kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi
tinea capitis dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga
menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan
waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi,
serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di
kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya dengan obat oles (topikal), tetapi
mungkin butuh obat oral.

 

4. Kutu rambut

Saat melihat seseorang heboh menggaruk kepalanya, yang ada di
benak pasti, “ih, kutuan!”

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang.
Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut
dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.

Jika
diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut.
Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut
menempel pada rambut. Terkadang, kutu rambut juga terlihat walaupun sulit
karena pergerakannya.

Baca Juga :  Penelitian Ungkap Mudahnya Turunkan Berat Badan dengan Minum Teh Hitam

Biasanya,
kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau
permethrin.

 

5. Reaksi
alergi

Penyebab
lain dari gatal pada kulit kepala adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat
pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau
dermatitis atopi.

Reaksi
alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya
(alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke
dokter spesialis kulit.

Kulit
kepala sering gatal, kapan harus periksa ke dokter?

Inilah
waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika sering mengalami keluhan gatal di
kepala.

  • Sering keramas dengan sampo tapi tak ada
    perbaikan
  • Gatal menyerang saat tidur di pada malam
    hari atau mengganggu kegiatan belajar atau bekerja sehari-hari
  • Terlihat ada telur kutu di helaian
    rambut
  • Bagian kulit kepala yang gatal terasa
    sakit saat disentuh

Itulah
beberapa kemungkinan penyebab sudah rajin keramas tetapi kepala masih sering
gatal. Ingat, keramas tak selalu menjamin kulit kepala bebas gatal. Jika gatal
sangat mengganggu yang bukan disebabkan karena malas cuci rambut, sebaiknya periksakan
diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.(RN/ RVS/klikdokter)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru