27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Perilaku Dimiliki Orang yang Sering Berbicara ‘Blak-blakan”

Sering kali, kita menemui orang-orang yang berbicara dengan sangat spontan tanpa terlebih dahulu memikirkan dampak dari kata-kata mereka. Mereka yang memiliki kebiasaan blak-blakan dalam berbicara ini cenderung tidak menahan diri dan langsung mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka.

Meskipun kadang terlihat seperti sifat yang jujur dan apa adanya, perilaku ini ternyata bisa membawa dampak tersendiri dalam hubungan sosial mereka. Psikologi mengungkapkan bahwa orang-orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu cenderung memiliki beberapa ciri khas perilaku yang dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Dilansir dari laman Personal Branding Blog pada Kamis (23/1), berikut merupakan 8 perilaku yang dimiliki oleh orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu alias ‘blak-blakan’ menurut psikologi.

  1. Sulit Menghadapi Keheningan

Orang yang berbicara sebelum berpikir sering kali merasa tidak nyaman saat suasana menjadi hening.Keheningan membuat mereka merasa canggung atau tidak tahu harus berbuat apa, sehingga mereka merasa perlu untuk segera mengisinya dengan kata-kata, meskipun mungkin apa yang mereka katakan tidak relevan.

Dorongan untuk berbicara ini bukan karena mereka ingin mendominasi percakapan, tetapi karena keheningan memberi ruang bagi pikiran mereka untuk berputar terlalu cepat, yang membuat mereka merasa gelisah.

Akibatnya, mereka sering berbicara tanpa tujuan yang jelas, hanya untuk menjaga percakapan tetap berjalan dan menghindari ketidaknyamanan dari suasana hening tersebut.

  1. Sering Merasa Disalahpahami

Karena kebiasaan mereka berbicara secara spontan, kata-kata yang keluar dari mulut mereka sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan maksud atau perasaan mereka. Dalam banyak kasus, mereka merasa bahwa apa yang mereka katakan tidak dipahami seperti yang mereka maksudkan.

Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak memberikan cukup waktu untuk menyusun kata-kata mereka dengan baik, sehingga orang lain akan salah menangkap pesan mereka. Akibatnya, mereka sering merasa frustrasi dan tidak dimengerti, bahkan ketika niat mereka sebenarnya tulus.

Baca Juga :  Hati-Hati, Ini Ciri-Ciri Pasangan Manipulatif yang Bisa Merusak Hubungan

Rasa disalahpahami ini bisa menjadi beban emosional, terutama ketika mereka berusaha keras untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar mereka.

  1. Sangat Ekspresif

Salah satu sisi positif dari kebiasaan berbicara sebelum berpikir adalah mereka sering dianggap sebagai orang yang sangat ekspresif.Mereka cenderung jujur dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka, tanpa menyembunyikan apa yang ada di dalam hati.

Kejujuran ini membuat mereka terlihat antusias, penuh energi, dan mudah didekati oleh orang lain. Meskipun kadang ekspresi mereka yang spontan dapat menyebabkan kesalahpahaman, sifat ini juga membuat mereka tampak autentik dan tidak berpura-pura.

Dalam banyak situasi, keterbukaan ini dapat menjadi aset berharga yang membuat mereka lebih mudah membangun hubungan dengan orang lain.

  1. Sering Menyesali Apa yang Telah Mereka Katakan

Orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu biasanya mengalami banyak momen di mana mereka menyesali ucapan mereka. Hal ini sering kali terjadi karena mereka cenderung terlalu cepat berbicara tanpa mempertimbangkan bagaimana kata-kata mereka akan diterima oleh orang lain.

Sebagai contoh, mereka mungkin menganggap suatu komentar lucu, tetapi ternyata menyakiti perasaan orang lain. Ketika mereka menyadari kesalahan ini, rasa menyesal sering kali muncul.Kebiasaan impulsif inilah yang membuat mereka merasa telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi diri mereka dan orang lain.

  1. Cenderung Membocorkan Rahasia

Ketika berbicara tanpa berpikir, mereka sering kali tanpa sadar membocorkan informasi yang seharusnya dirahasiakan. Hal ini bukan berarti mereka tidak bisa dipercaya, tetapi lebih karena mereka tidak memberikan waktu kepada diri sendiri untuk menyaring apa yang pantas diucapkan dan apa yang seharusnya disimpan.

Kebiasaan ini sering kali membuat mereka tampak ceroboh, meskipun niat mereka sebenarnya tidak buruk. Bahkan, psikologi menunjukkan bahwa perilaku seperti ini sering kali berhubungan dengan sifat impulsif yang juga terlihat dalam aspek lain, seperti pengambilan keputusan secara spontan.

  1. Kesulitan untuk Mendengarkan
Baca Juga :  Berikut Pengertian Jam Koma yang Istilah Populer di Kalangan Gen Z

Bagi mereka, mendengarkan dengan penuh perhatian bisa menjadi tantangan yang besar.Dalam percakapan, mereka sering kali terlalu fokus pada apa yang ingin mereka katakan selanjutnya daripada benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain.

 

Pikiran mereka terus berpacu untuk menemukan respons atau ide berikutnya, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk benar-benar memahami isi percakapan dar orang lain.

Ini bukan berarti bahwa mereka tidak peduli, tetapi kebiasaan ini membuat mereka sering melewatkan detail penting atau gagal menunjukkan empati terhadap lawan bicara.Akibatnya, orang lain cenderung akan merasa kurang dihargai atau bahkan diabaikan dalam percakapan.

  1. Sering Memotong Pembicaraan

Orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu sering kali memotong pembicaraan orang lain di tengah jalan. Mereka cenderung memiliki pola pikir yang cepat, sehingga mereka merasa perlu untuk menyampaikan ide atau pendapat mereka secepat mungkin, bahkan jika orang lain belum selesai berbicara.

Tindakan ini bukan selalu berarti mereka tidak menghargai orang lain atau sengaja ingin menguasai percakapan. Sebaliknya, ini lebih karena mereka sulit menahan dorongan untuk segera menyampaikan pikiran yang ada di kepala.

Namun, kebiasaan ini bisa membuat orang lain merasa terganggu atau tidak dihargai, terutama dalam situasi di mana percakapan yang terstruktur dan penuh perhatian sangalah penting.

  1. Bukan Berarti Mereka Ceroboh atau Tidak Peka

Penting untuk memahami bahwa orang yang berbicara sebelum berpikir bukan berarti mereka tidak peduli atau tidak peka terhadap orang lain.

Kebiasaan ini lebih disebabkan oleh cara kerja otak mereka, yang cenderung langsung menghubungkan pikiran dengan ucapan tanpa proses penyaringan yang biasanya dilakukan oleh orang lain.

Ini membuat mereka terlihat ceroboh atau tidak sopan, padahal sebenarnya mereka tidak memiliki niat buruk. Meskipun begitu, mereka tetap bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan, dan memahami penyebab kebiasaan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami mereka.(jpc)

Sering kali, kita menemui orang-orang yang berbicara dengan sangat spontan tanpa terlebih dahulu memikirkan dampak dari kata-kata mereka. Mereka yang memiliki kebiasaan blak-blakan dalam berbicara ini cenderung tidak menahan diri dan langsung mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka.

Meskipun kadang terlihat seperti sifat yang jujur dan apa adanya, perilaku ini ternyata bisa membawa dampak tersendiri dalam hubungan sosial mereka. Psikologi mengungkapkan bahwa orang-orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu cenderung memiliki beberapa ciri khas perilaku yang dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Dilansir dari laman Personal Branding Blog pada Kamis (23/1), berikut merupakan 8 perilaku yang dimiliki oleh orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu alias ‘blak-blakan’ menurut psikologi.

  1. Sulit Menghadapi Keheningan

Orang yang berbicara sebelum berpikir sering kali merasa tidak nyaman saat suasana menjadi hening.Keheningan membuat mereka merasa canggung atau tidak tahu harus berbuat apa, sehingga mereka merasa perlu untuk segera mengisinya dengan kata-kata, meskipun mungkin apa yang mereka katakan tidak relevan.

Dorongan untuk berbicara ini bukan karena mereka ingin mendominasi percakapan, tetapi karena keheningan memberi ruang bagi pikiran mereka untuk berputar terlalu cepat, yang membuat mereka merasa gelisah.

Akibatnya, mereka sering berbicara tanpa tujuan yang jelas, hanya untuk menjaga percakapan tetap berjalan dan menghindari ketidaknyamanan dari suasana hening tersebut.

  1. Sering Merasa Disalahpahami

Karena kebiasaan mereka berbicara secara spontan, kata-kata yang keluar dari mulut mereka sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan maksud atau perasaan mereka. Dalam banyak kasus, mereka merasa bahwa apa yang mereka katakan tidak dipahami seperti yang mereka maksudkan.

Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak memberikan cukup waktu untuk menyusun kata-kata mereka dengan baik, sehingga orang lain akan salah menangkap pesan mereka. Akibatnya, mereka sering merasa frustrasi dan tidak dimengerti, bahkan ketika niat mereka sebenarnya tulus.

Baca Juga :  Hati-Hati, Ini Ciri-Ciri Pasangan Manipulatif yang Bisa Merusak Hubungan

Rasa disalahpahami ini bisa menjadi beban emosional, terutama ketika mereka berusaha keras untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar mereka.

  1. Sangat Ekspresif

Salah satu sisi positif dari kebiasaan berbicara sebelum berpikir adalah mereka sering dianggap sebagai orang yang sangat ekspresif.Mereka cenderung jujur dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka, tanpa menyembunyikan apa yang ada di dalam hati.

Kejujuran ini membuat mereka terlihat antusias, penuh energi, dan mudah didekati oleh orang lain. Meskipun kadang ekspresi mereka yang spontan dapat menyebabkan kesalahpahaman, sifat ini juga membuat mereka tampak autentik dan tidak berpura-pura.

Dalam banyak situasi, keterbukaan ini dapat menjadi aset berharga yang membuat mereka lebih mudah membangun hubungan dengan orang lain.

  1. Sering Menyesali Apa yang Telah Mereka Katakan

Orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu biasanya mengalami banyak momen di mana mereka menyesali ucapan mereka. Hal ini sering kali terjadi karena mereka cenderung terlalu cepat berbicara tanpa mempertimbangkan bagaimana kata-kata mereka akan diterima oleh orang lain.

Sebagai contoh, mereka mungkin menganggap suatu komentar lucu, tetapi ternyata menyakiti perasaan orang lain. Ketika mereka menyadari kesalahan ini, rasa menyesal sering kali muncul.Kebiasaan impulsif inilah yang membuat mereka merasa telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi diri mereka dan orang lain.

  1. Cenderung Membocorkan Rahasia

Ketika berbicara tanpa berpikir, mereka sering kali tanpa sadar membocorkan informasi yang seharusnya dirahasiakan. Hal ini bukan berarti mereka tidak bisa dipercaya, tetapi lebih karena mereka tidak memberikan waktu kepada diri sendiri untuk menyaring apa yang pantas diucapkan dan apa yang seharusnya disimpan.

Kebiasaan ini sering kali membuat mereka tampak ceroboh, meskipun niat mereka sebenarnya tidak buruk. Bahkan, psikologi menunjukkan bahwa perilaku seperti ini sering kali berhubungan dengan sifat impulsif yang juga terlihat dalam aspek lain, seperti pengambilan keputusan secara spontan.

  1. Kesulitan untuk Mendengarkan
Baca Juga :  Berikut Pengertian Jam Koma yang Istilah Populer di Kalangan Gen Z

Bagi mereka, mendengarkan dengan penuh perhatian bisa menjadi tantangan yang besar.Dalam percakapan, mereka sering kali terlalu fokus pada apa yang ingin mereka katakan selanjutnya daripada benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain.

 

Pikiran mereka terus berpacu untuk menemukan respons atau ide berikutnya, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk benar-benar memahami isi percakapan dar orang lain.

Ini bukan berarti bahwa mereka tidak peduli, tetapi kebiasaan ini membuat mereka sering melewatkan detail penting atau gagal menunjukkan empati terhadap lawan bicara.Akibatnya, orang lain cenderung akan merasa kurang dihargai atau bahkan diabaikan dalam percakapan.

  1. Sering Memotong Pembicaraan

Orang yang sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu sering kali memotong pembicaraan orang lain di tengah jalan. Mereka cenderung memiliki pola pikir yang cepat, sehingga mereka merasa perlu untuk menyampaikan ide atau pendapat mereka secepat mungkin, bahkan jika orang lain belum selesai berbicara.

Tindakan ini bukan selalu berarti mereka tidak menghargai orang lain atau sengaja ingin menguasai percakapan. Sebaliknya, ini lebih karena mereka sulit menahan dorongan untuk segera menyampaikan pikiran yang ada di kepala.

Namun, kebiasaan ini bisa membuat orang lain merasa terganggu atau tidak dihargai, terutama dalam situasi di mana percakapan yang terstruktur dan penuh perhatian sangalah penting.

  1. Bukan Berarti Mereka Ceroboh atau Tidak Peka

Penting untuk memahami bahwa orang yang berbicara sebelum berpikir bukan berarti mereka tidak peduli atau tidak peka terhadap orang lain.

Kebiasaan ini lebih disebabkan oleh cara kerja otak mereka, yang cenderung langsung menghubungkan pikiran dengan ucapan tanpa proses penyaringan yang biasanya dilakukan oleh orang lain.

Ini membuat mereka terlihat ceroboh atau tidak sopan, padahal sebenarnya mereka tidak memiliki niat buruk. Meskipun begitu, mereka tetap bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan, dan memahami penyebab kebiasaan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami mereka.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru