Menjadi pemilih dalam memilih makanan mungkin tampak seperti sifat yang aneh bagi sebagian orang. Tetapi psikologi mengungkapkan, ada banyak hal yang lebih dari sekedar yang terlihat.
Ternyata orang yang termasuk selektif ketika makan memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu yang membuat mereka nampak unik, lebih dari sekedar selera makan. Dilansir dari Geediting, inilah 9 ciri orang yang pilih-pilih makanan atau selektif terhadap apa yang bisa mereka makan.
- Perencana yang teliti
Menjadi seorang yang teliti, tidak selalu berarti cerewet atau sulit. Terkadang ini hanyalah cerminan kepribadian dan cara seseorang menjalani hidupnya.
Bagi orang yang pilih-pilih makanan, sifat ini kerap tercermin dalam perencanaan yang cermat dalam memilih makanan. Mereka yang pemilih soal makanan biasanya selalu punya rencana untuk makanan mereka.
Mereka akan menghabiskan waktu mencari tahu tentang restoran sebelum pergi keluar untuk memastikan mereka mendapatkan sajian yang disukai. Bahkan beberapa dari mereka merencanakan makanan mingguan terlebih dahulu sampai ke bahan dan resepnya.
Dalam beberapa kasus mereka mungkin akan merasa cemas jika harus makan sesuatu yang tidak direncanakan atau tidak terduga. Ini dapat terjadi karena mereka tidak nyaman dengan hal yang tidak diketahui atau karena ingin mengendalikan pilihan makanan mereka.
- Indera perasa yang lebih tajam
Orang yang pemilih dalam hal makanan seringkali memiliki indera perasa yang lebih tajam. Mereka dapat mendeteksi rasa dan tekstur yang mungkin tidak dikenal orang lain.
Misalnya mereka lebih mudah menemukan hidangan yang terlalu pedas atau terlalu manis ketika orang lain tidak menyadarinya. Kepekaan ini dapat membuat mereka jadi lebih selektif ketika memilih makanan.
Mereka bisa jadi menghindari makanan tertentu bukan karena makanan tersebut sulit dicerna, tetapi karena indera perasa mereka menangkap rasa yang tidak ditangkap orang lain.
- Berpikiran terbuka
Meskipun jenis makanan cukup terbatas mereka nikmati, orang yang pemilih dalam hal makanan seringkali menunjukkan keterbukaan yang mengejutkan. Hal ini dapat terlihat dalam pengalaman mereka yang tidak berhubungan dengan makanan.
Mereka mungkin jadi orang pertama yang lebih siap untuk berbagai perjalanan penuh petualangan, proyek yang menantang, atau hobi yang memacu adrenalin. Keterbukaan ini mencerminkan keinginan mereka untuk menjelajah dan mempelajari hal-hal baru.
- Sering berjuang dengan situasi sosial
Undangan ke pesta makan malam, makan siang bersama, atau acara yang berfokus pada makanan menjadi sumber kecemasan untuk mereka yang pilih-pilih makanan.
Mereka mungkin mengkhawatirkan menunya, takut menyinggung tuan rumah, atau takut dengan penghakiman orang lain tentang kebiasaannya. Mereka bahkan seringkali menolak acara sosial karena takut ditempatkan pada situasi makanan yang tidak nyaman.
- Menghargai kesederhanaan
Meskipun kebiasaan makan mereka cukup terbatas, orang yang pemilih makanan seringkali menemukan kesenangan dalam kesederhanaan. Mereka menghargai makanan favoritnya dan menemukan kenyamanan dalam hal-hal yang sudah dikenal.
Kecintaan mereka terhadap makanan tertentu bukan karena sifatnya yang keras kepala atau kurangnya keinginan mencoba hal baru. Melainkan karena mereka menemukan kebahagiaan dalam makanan yang mereka kenal dan sukai.
Meskipun menunya terbatas, kemampuannya untuk menikmati dan menghargai makanan favoritnya sama sekali tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan seringkali dapat ditemukan dalam hal-hal yang kita hargai.
- Menghargai konsistensi
Konsistensi adalah sesuatu yang kita semua cari dalam berbagai aspek kehidupan. Bagi mereka yang memilih makanan, kebutuhan akan konsistensi ini seringkali terwujud dalam pilihan makanannya.
Orang-orang yang pilih-pilih makanan menemukan kenyamanan dalam kepastian makanan yang mereka sukai. Bukan hanya tentang makanan itu sendiri, tetapi juga kemahiran yang diberikan.
- Hebat dalam membuat keputusan
Mereka seringkali merupakan pengambil keputusan yang hebat. Coba pikirkan, mereka tahu apa yang mereka sukai dan mereka menaatinya. Tidak ada keraguan selama berjam-jam dalam memilih menu.Tidak perlu menebak-nebak atau iri hati saat pesanan orang lain terlihat lebih menarik. Orang ini akan bersifat tegas dan mereka teguh dengan apa yang menjadi pilihannya.
- Perlu mendorong batas-batasnya
Menjadi pemilih dalam hal makanan dapat membatasi pengalaman. Meskipun memiliki preferensi tidaklah masalah, berpegang teguh pada hal tersebut terkadang dapat menghalangi untuk menemukan makanan baru yang mereka sukai.Bagi para pemilih makanan ini adalah dorongan lembut untuk sedikit mendorong batasan. Cobalah hidangan baru dan bereksperimenlah dengan berbagai masakan.
- Menjadi diri sendiri
Orang yang pilih-pilih makanan hanya bersikap jujur pada diri sendiri. Mereka tidak berusaha untuk menjadi sulit atau menuntut banyak hal. Mereka tidak mencari perhatian atau mencoba merusak rencana makan malam.
Mereka hanya mendengarkan preferensi sendiri dan menghargai individualitasnya. Bagi sebagian orang menjadi selektif bukanlah yang rumit. Hal ini hanya bagian yang patut dihormati dan dipahami.(jpc)