26.1 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024
spot_img

Ini Cara untuk Tetap Sabar dalam Mendidik Anak

SEBAGAI orangtua, salah satu tanggung jawab utama adalah mendidik buah hati agar tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia.

Proses ini membutuhkan kesabaran yang besar, karena mengajarkan nilai-nilai dan perilaku yang baik kepada anak tidak selalu mudah.

Ustaz Abdul Somad dalam Channel YouTube @Tanya Ustadz Abdul Somad menjelaskan bagaimana cara sabar dalam mendidik anak.

Dikatakan UAS, akronim namanya, terkadang anak-anak bersikap tidak sesuai dengan akhlak yang baik.

Jika mendapatkan kasus seperti itu, kata UAS, orangtua khususnya ibu yang merupakan sekolah pertama bagi anaknya, tidak dibenarkan mengeluarkan kata-kata kasar.

“Jangan mengeluarkan kata kasar,” ujar UAS dikutip pada Senin (13/5/2024).

UAS kemudian menceritakan sejarah Juraij yang merupakan ahli ibadah namun dikisahkan durhaka pada ibunya.

Juraij dalam kisahnya disebut melalaikan panggilan dari sang ibu. Meskipun saat itu ia sementara mendirikan salat.

Baca Juga :  Pahami 3 Pola Asuh Orang Tua yang Berbahaya dan Berdampak Buruk Bagi Anak

“Ya Juraij, Juraij diam, sementara beribadah, emaknya manggil, ya Juraij, dia diam. Tiga kali gak nyahut, ibunya berkata ya Allah sebelum Juraij mati semoga matanya melihat PSK,” UAS memulai ceritanya.

Melihat Juraij yang merupakan sosok pribadi yang rajin beribadah, melihat PSK adalah suatu yang mustahil baginya.

“Tapi doa ibu dikabulkan. Ketika itu datang perempuan hamil. Siapa yang mehamili kamu?, kata si perempuan, Juraij,” lanjutnya.

Juraij saat itu difitnah, kata UAS, sementara penduduk kampung berdatangan dan menuding bahwa Juraij hanya berkedok ahli agama.

“Kata Juraij, tunggu anaknya lahir. Setelah lahir, Juraij menyentuh (red) anak itu dan menanyakan, siapa bapakmu? Bapakku pengembala kambing, kata anak itu,” UAS menuturkan.

Baca Juga :  Simak Ini Cara Menangani Tantrum Pada Anak Menggunakan Metode RIDD

Dijelaskan UAS, Allah mengabulkan doa sang ibu dan memperlihatkan Juraij seorang perempuan tunasusila.

Belajar dari kisah tersebut, UAS menekankan kepada para ibu-ibu untuk tidak melewati batas jika sedang memarahi anaknya.

“Sepanas apa hati ibu, jangan pernah panggil dia jahat. Oh calon Gubernur DKI, calon Bupati Bogor. Jangan panggil dia, ohh hantu, setan,” tukasnya.

Dijelaskan UAS, seorang ibu mesti memberikan doa-doa yang baik kepada anaknya jika bersikap salah langkah atau berakhlak tidak baik.

“Doakan pada sujud terakhir salat malam, dalam hati, minta sambil nangis sama Allah, ya Allah ini anakku hatinya dalam genggamanmu. Tidak ada doa yang lebih makbul dari doa ibu,” kuncinya. (fajar/jpg)

SEBAGAI orangtua, salah satu tanggung jawab utama adalah mendidik buah hati agar tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia.

Proses ini membutuhkan kesabaran yang besar, karena mengajarkan nilai-nilai dan perilaku yang baik kepada anak tidak selalu mudah.

Ustaz Abdul Somad dalam Channel YouTube @Tanya Ustadz Abdul Somad menjelaskan bagaimana cara sabar dalam mendidik anak.

Dikatakan UAS, akronim namanya, terkadang anak-anak bersikap tidak sesuai dengan akhlak yang baik.

Jika mendapatkan kasus seperti itu, kata UAS, orangtua khususnya ibu yang merupakan sekolah pertama bagi anaknya, tidak dibenarkan mengeluarkan kata-kata kasar.

“Jangan mengeluarkan kata kasar,” ujar UAS dikutip pada Senin (13/5/2024).

UAS kemudian menceritakan sejarah Juraij yang merupakan ahli ibadah namun dikisahkan durhaka pada ibunya.

Juraij dalam kisahnya disebut melalaikan panggilan dari sang ibu. Meskipun saat itu ia sementara mendirikan salat.

Baca Juga :  Pahami 3 Pola Asuh Orang Tua yang Berbahaya dan Berdampak Buruk Bagi Anak

“Ya Juraij, Juraij diam, sementara beribadah, emaknya manggil, ya Juraij, dia diam. Tiga kali gak nyahut, ibunya berkata ya Allah sebelum Juraij mati semoga matanya melihat PSK,” UAS memulai ceritanya.

Melihat Juraij yang merupakan sosok pribadi yang rajin beribadah, melihat PSK adalah suatu yang mustahil baginya.

“Tapi doa ibu dikabulkan. Ketika itu datang perempuan hamil. Siapa yang mehamili kamu?, kata si perempuan, Juraij,” lanjutnya.

Juraij saat itu difitnah, kata UAS, sementara penduduk kampung berdatangan dan menuding bahwa Juraij hanya berkedok ahli agama.

“Kata Juraij, tunggu anaknya lahir. Setelah lahir, Juraij menyentuh (red) anak itu dan menanyakan, siapa bapakmu? Bapakku pengembala kambing, kata anak itu,” UAS menuturkan.

Baca Juga :  Simak Ini Cara Menangani Tantrum Pada Anak Menggunakan Metode RIDD

Dijelaskan UAS, Allah mengabulkan doa sang ibu dan memperlihatkan Juraij seorang perempuan tunasusila.

Belajar dari kisah tersebut, UAS menekankan kepada para ibu-ibu untuk tidak melewati batas jika sedang memarahi anaknya.

“Sepanas apa hati ibu, jangan pernah panggil dia jahat. Oh calon Gubernur DKI, calon Bupati Bogor. Jangan panggil dia, ohh hantu, setan,” tukasnya.

Dijelaskan UAS, seorang ibu mesti memberikan doa-doa yang baik kepada anaknya jika bersikap salah langkah atau berakhlak tidak baik.

“Doakan pada sujud terakhir salat malam, dalam hati, minta sambil nangis sama Allah, ya Allah ini anakku hatinya dalam genggamanmu. Tidak ada doa yang lebih makbul dari doa ibu,” kuncinya. (fajar/jpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru