33.5 C
Jakarta
Wednesday, July 3, 2024
spot_img

6 Kebiasaan Untuk Hidup Lebih Bahagia Menurut Ilmu Saraf, Salah Satunya Detoksifikasi Digital

PROKALTENG.CO – Kebahagiaan sesungguhnya bukan berasal dari konsistensi pencapaian atau kekayaan yang besar, melainkan berasal dari konsistensi dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu yang mendorongnya.

Berdasarkan penelitian ilmu saraf, kebiasaan sehari-hari memiliki pengaruh besar terhadap otak kita dan menempatkannya pada jalur kebahagiaan.

Lantas jika ditinjau dari ilmu saraf, apa saja kebiasaan-kebiasaan yang membuat hidup lebih bahagia?

Dilansir dari laman The Vessel, Selasa (11/6), berikut beberapa kebiasaan yang bisa Anda terapkan agar hidup Anda lebih bahagia menurut ilmu saraf diantaranya.

  1. Olahraga

Olahraga adalah aktivitas fisik yang bisa menghasilkan dopamin yang dikenal sebagai nerotransmitter untuk membuat tubuh kita merasa nyaman.

Hormon dopamin ini tidak hanya untuk membantu meningkatkan suasana hati kita setelah berolahraga tetapi memiliki manfaat jangka panjang pada fungsi otak dan kesehatan emosional.

The Greater Good Magazine menjelaskan banyak cara yang dapat dilakukan olahraga untuk membuat kita lebih bahagia dalam jangka panjang. Mulai dari latihan tinggi hingga olahraga yang mampu melepaskan laktat.

Laktan sendiri adalah salah satu hormon yang mengubah neurokimia kita sehingga dapat menurunkan kecemasan dan melindungi kita dari depresi.

  1. Detoksifikasi digital
Baca Juga :  Orang yang Sangat Cerdas Tidak Akan Terjebak dalam 9 Situasi Ini

Kebiasaan lain untuk membuat hidup lebih bahagia adalah melakukan detoksifikasi digital. Sebab, hal ini ada hubungannya dengan fakta bahwa waktu menatap layar berdampak negatif pada otak.

Mulai dari kita menjadi jarang berpikir hingga kita menjadi pemalas secara mental. Selain itu, keterhubungan yang terus-menerus tersebut bisa mengubah otak kita mengharapkan kepuasan instan. Hal ini tentu bukanlah kebahagiaan yang selama ini ingin kita capai.

Hal ini bukan berarti Anda menghindari ponsel namun Anda perlu lebih bijak dan berhati-hati terkait waktu penggunaan ponsel.

  1. Menghabiskan waktu di alam

Salah satu bentuk detoks digital yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghabiskan waktu di alam terbuka. Menurut penelitian, alam memengaruhi otak dengan cara memulihkan, meningkatkan fokus dan membuat kita lebih kreatif serta fleksibel secara kognitif.

  1. Berbuat kebaikan terhadap orang lain

Hal yang menyenangkan tentang kebaikan adalah Anda tidak hanya membuat orang lain bahagia namun Anda sendiri juga merasakan bahagia. Menurut SSM Health, kebaikan secara fisiologis dapat mengubah otak kita secara positif.

Baca Juga :  Berikut Beberapa Sifat Menunjukkan Seseorang Mempunyai Masa Kecil Tidak Bahagia

Hal ini disebabkan karena mampu meningkatkan hormon serotonin, dopamine dan endorfin. Ditambah lagi, bisa menyebabkan pusat kesenangan di otak semakin besar.

  1. Mempraktekkan rasa syukur

Psikologi Positif menyatakan bahwa mempraktikkan rasa syukur bisa menghasilan perasaan bahagia dan kepuasan yang bertahan lama. Ketika Anda mempraktikkan rasa syukur setiap hari maka Anda memperkuat jalur saraf bahagia Anda.

  1. Mengelola ulang pemikiran negatif

Ilmu  saraf menunjukkan bahwa otak kita memiliki neuroplastisitas yang artinya otak dapat beradaptasi terhadap perubahan. Hal ini dapat menciptakan koneksi baru dan mengatur ulang bahagia. Bahkan terkadang bisa menciptakan neuron baru.

Tentunya neuron baru ini sangat menguntungkan bagi siapa saja yang sering bergumul dengan pikiran negatif. Sebab Anda dapat terus secara aktif mengatur ulang otak Anda untuk menuju ke arah pikiran yang positif.

Anda bisa membiasakan kegiatan yang bisa membantu Anda menjadi lebih sadar diri seperti penjurnalan dan strategi perilaku kognitif. Praktik ini bisa mendorong Anda mengenali pikiran negatif dan mengubahnya ke sudut pandang yang lebih optimis. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Kebahagiaan sesungguhnya bukan berasal dari konsistensi pencapaian atau kekayaan yang besar, melainkan berasal dari konsistensi dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu yang mendorongnya.

Berdasarkan penelitian ilmu saraf, kebiasaan sehari-hari memiliki pengaruh besar terhadap otak kita dan menempatkannya pada jalur kebahagiaan.

Lantas jika ditinjau dari ilmu saraf, apa saja kebiasaan-kebiasaan yang membuat hidup lebih bahagia?

Dilansir dari laman The Vessel, Selasa (11/6), berikut beberapa kebiasaan yang bisa Anda terapkan agar hidup Anda lebih bahagia menurut ilmu saraf diantaranya.

  1. Olahraga

Olahraga adalah aktivitas fisik yang bisa menghasilkan dopamin yang dikenal sebagai nerotransmitter untuk membuat tubuh kita merasa nyaman.

Hormon dopamin ini tidak hanya untuk membantu meningkatkan suasana hati kita setelah berolahraga tetapi memiliki manfaat jangka panjang pada fungsi otak dan kesehatan emosional.

The Greater Good Magazine menjelaskan banyak cara yang dapat dilakukan olahraga untuk membuat kita lebih bahagia dalam jangka panjang. Mulai dari latihan tinggi hingga olahraga yang mampu melepaskan laktat.

Laktan sendiri adalah salah satu hormon yang mengubah neurokimia kita sehingga dapat menurunkan kecemasan dan melindungi kita dari depresi.

  1. Detoksifikasi digital
Baca Juga :  Orang yang Sangat Cerdas Tidak Akan Terjebak dalam 9 Situasi Ini

Kebiasaan lain untuk membuat hidup lebih bahagia adalah melakukan detoksifikasi digital. Sebab, hal ini ada hubungannya dengan fakta bahwa waktu menatap layar berdampak negatif pada otak.

Mulai dari kita menjadi jarang berpikir hingga kita menjadi pemalas secara mental. Selain itu, keterhubungan yang terus-menerus tersebut bisa mengubah otak kita mengharapkan kepuasan instan. Hal ini tentu bukanlah kebahagiaan yang selama ini ingin kita capai.

Hal ini bukan berarti Anda menghindari ponsel namun Anda perlu lebih bijak dan berhati-hati terkait waktu penggunaan ponsel.

  1. Menghabiskan waktu di alam

Salah satu bentuk detoks digital yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghabiskan waktu di alam terbuka. Menurut penelitian, alam memengaruhi otak dengan cara memulihkan, meningkatkan fokus dan membuat kita lebih kreatif serta fleksibel secara kognitif.

  1. Berbuat kebaikan terhadap orang lain

Hal yang menyenangkan tentang kebaikan adalah Anda tidak hanya membuat orang lain bahagia namun Anda sendiri juga merasakan bahagia. Menurut SSM Health, kebaikan secara fisiologis dapat mengubah otak kita secara positif.

Baca Juga :  Berikut Beberapa Sifat Menunjukkan Seseorang Mempunyai Masa Kecil Tidak Bahagia

Hal ini disebabkan karena mampu meningkatkan hormon serotonin, dopamine dan endorfin. Ditambah lagi, bisa menyebabkan pusat kesenangan di otak semakin besar.

  1. Mempraktekkan rasa syukur

Psikologi Positif menyatakan bahwa mempraktikkan rasa syukur bisa menghasilan perasaan bahagia dan kepuasan yang bertahan lama. Ketika Anda mempraktikkan rasa syukur setiap hari maka Anda memperkuat jalur saraf bahagia Anda.

  1. Mengelola ulang pemikiran negatif

Ilmu  saraf menunjukkan bahwa otak kita memiliki neuroplastisitas yang artinya otak dapat beradaptasi terhadap perubahan. Hal ini dapat menciptakan koneksi baru dan mengatur ulang bahagia. Bahkan terkadang bisa menciptakan neuron baru.

Tentunya neuron baru ini sangat menguntungkan bagi siapa saja yang sering bergumul dengan pikiran negatif. Sebab Anda dapat terus secara aktif mengatur ulang otak Anda untuk menuju ke arah pikiran yang positif.

Anda bisa membiasakan kegiatan yang bisa membantu Anda menjadi lebih sadar diri seperti penjurnalan dan strategi perilaku kognitif. Praktik ini bisa mendorong Anda mengenali pikiran negatif dan mengubahnya ke sudut pandang yang lebih optimis. (pri/jawapos.com)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru