Menurut Psikologi, status jomblo tidak selalu identik dengan kesepian atau ketidakbahagiaan. Faktanya, banyak orang yang memilih hidup sendiri justru merasa lebih bahagia.
Mereka menunjukkan serangkaian perilaku halus yang secara psikologi mencerminkan kehidupan bahagi sejati. Meskipun sering kali tidak terlihat jelas, tanda ini dapat menjadi indikator bahwa kebahagiaan seseorang tidak tergantung pada status hubungan mereka.
Dinukil dari Hack Spirit pada Kamis (10/10), dijelaskan bahwa ada sembilan perilaku halus yang dimiliki orang jomblo tapi mereka sangat bahagia menurut Psikologi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan bukan berarti sebuah kesengsaraan.
Menghargai kemandirian
Orang lajang yang bahagia sangat menghargai kemandirian atau sebuah kemerdekaan mereka. Mereka menyukai kebebasan untuk membuat keputusan sesuai diri tanpa harus memikirkan orang lain. Mereka memahami bahwa status lajang bukan kekurangan, melainkan kesempatan untuk pertumbuhan dan cinta diri.
Berinvestasi pada passion
Orang lajang yang bahagia memanfaatkan waktunya untuk mengeksplorasi passion-nya. Mereka mengambil kelas, mengikuti acara, atau bahkan memulai bisnis terkait passion tersebut. Aktivitas ini mencerminkan kegembiraannya dalam melakukan hal yang dicintai.
Memprioritaskan perawatan diri
Orang lajang yang bahagia memahami pentingnya merawat kesehatan fisik, emosional, dan mental. Mereka tahu perawatan diri bukan sekadar memanjakan diri, melainkan keharusan untuk kebahagiaannya secara menyeluruh.
Memupuk hubungan kuat
Orang lajang yang bahagia berinvestasi waktu dan energi untuk menjaga persahabatan dekat dan hubungan keluarga. Hubungan-hubungan kuat ini memenuhi kebutuhan sosial mereka dan memperkaya hidup mereka.
Merangkul kesendirian
Orang lajang yang bahagia melihat kesendirian sebagai kesempatan untuk introspeksi, penemuan diri, dan pertumbuhan pribadi. Mereka menyambut momen-momen tenang sebagai waktu untuk refleksi dan peningkatan diri.
Memilih kebahagiaan atas harapan masyarakat
Orang yang bahagia saat “sendirian” tidak membiarkan harapan masyarakat mendikte kebahagiaan mereka. Mereka memahami kebahagiaan tidak ada ukuran tunggal dan mendefinisikan jalan mereka sendiri.
Terbuka pada cinta, tapi tidak putus asa
Orang lajang yang bahagia terbuka pada cinta jika datang, tetapi tidak akan mencarinya dengan putus asa. Mereka memahami hubungan seharusnya meningkatkan kebahagiaan, bukan menjadi sumber kebahagiaan itu sendiri.
Menetapkan dan mengejar tujuan pribadi
Orang lajang yang bahagia tidak hanya diam menunggu hidup terjadi. Mereka menetapkan tujuan pribadi dan aktif bekerja untuk mencapainya. Pencapaian tujuan memberikan rasa kepuasan dan meningkatkan harga diri mereka.
Mencintai diri sendiri terlebih dahulu
Kunci kebahagiaan orang lajang adalah mencintai diri sendiri. Mereka tidak mencari cinta dan validasi dari orang lain karena telah belajar mencintai dan memvalidasi diri sendiri. Mereka memperlakukan diri dengan kasih sayang, respek, dan rasa hormat.
Beberapa perilaku yang ditunjukkan sebelumnya menunjukkan bahwa menjadi jomblo bukan berarti tidak bahagia. Mereka justru memiliki sebuh fase, pengalaman, komitmen atau prinsipnya yang menuntun mereka untuk melakoni kehidupan dengan lebih baik.(jpc)