27.4 C
Jakarta
Thursday, September 11, 2025

Coba Simak! Perbedaan yang Jelas Antara Kebutuhan dan Keinginan

Banyak orang yang masih sulit untuk membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan.Dampaknya,  perilaku belanja impulsif dan gaya hidup konsumtif bisa bisa membuat keuangan terkuras hingga memaksa untuk berhutang.

Secara sederhana, kebutuhan dibagi menjadi tiga bentuk, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer meliputi sandang, pangan, dan papan. Sementara kebutuhan sekunder maupun tersier sifatnya hanya sebagai pelengkap.

Berbeda dengan hal itu, keinginan adalah dorongan yang berasal dari dalam diri untuk membeli sesuatu di luar kebutuhan pokok.  Hasilnya, sering dijumpai orang menempuh jalan pintas dengan melakukan kredit, pay later, atau berhutang hanya demi memenuhi keinginan sesaat.

Oleh karena itu, penting bagi anda untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan, dimulai dari kemampuan dalam membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Merangkum informasi dari laman /depositobpr.id dan sahabat.pegadaian.co.id, berikut adalah perbedaan yang jelas antara kebutuhan dan keinginan.

Baca Juga :  Ingin Membuat Pasangan Anda Merasa Sangat Dicintai? Ucapkan Selamat Tinggal pada 8 Kebiasaan Ini

Kebutuhan berperan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sementara itu keinginan muncul dari dorongan untuk memuaskan diri Kebutuhan bersifat tetap, terbatas, konstan dan mengikat. Sementara keinginan cenderung berubah-ubah, tidak bertahan lama, tidak terbatas, serta tak mengikat

Kebutuhan merupakan sesuatu yang wajib dimiliki. Sedangkan, keinginan adalah sesuatu yang diharapkan. Kebutuhan adalah sesuatu yang wajib dipenuhi, sedangkan keinginan tidak wajib dimiliki

Jika kebutuhan tidak dipenuhi, maka dampaknya akan berpengaruh pada kehidupan misalnya kesehatan atau nyawa. Namun bila keinginan tidak terpenuhi, maka tidak ada dampak langsung pada kehidupan

Kebutuhan dicari karena kegunaannya, sedangkan keinginan lebih ditujukan untuk memberikan kepuasan

Contoh kebutuhan: makan agar memperoleh energi, contoh keinginan: makan di restoran mahal

Contoh kebutuhan: pakaian untuk menutup badan, keinginan: membeli pakaian branded

Tips mengelola keuangan lebih efisien supaya tidak terbawa keinginan semata,  dapat dilakukan dengan menerapkan tiga prinsip sebagai berikut:

Baca Juga :  Zodiak Ini Disarankan Mengarahkan Sifatnya yang Teguh ke yang Konstruktif dan Bermanfaat

Menentukan prioritas kebutuhan

Setelah memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, maka langkah selanjutnya adalah memetakan apa kebutuhan yang wajib dipenuhi, mana yang bersifat sebagai penunjang, serta yang hanya sebagai pelengkap kehidupan. Dengan menentukan skala prioritas ini, pengeluaran setiap bulannya bisa lebih terkontrol sesuai dengan anggaran yang ada.

Menghemat pengeluaran

Supaya pengeluaran tidak berlebih, penting untuk selalu memperhatikan prioritas kebutuhan. Terapkan prinsip bahwa keinginan hanya boleh dipenuhi jika kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Apabila pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, maka itu tanda gaya hidup yang konsumtif.

Mengontrol diri dan tidak mudah terbawa tren FOMO

Kebiasan fear of missing out atau fomo sering menunjukkan sifat impulsif. Jika terus-terusan ingin mengikuti tren, makam pengelolaan keuangan akan menjadi berantakan. Semakin banyak keinginan yang muncul akan berpengaruh langsung pada rencana anggaran anda.(jpc)

Banyak orang yang masih sulit untuk membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan.Dampaknya,  perilaku belanja impulsif dan gaya hidup konsumtif bisa bisa membuat keuangan terkuras hingga memaksa untuk berhutang.

Secara sederhana, kebutuhan dibagi menjadi tiga bentuk, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer meliputi sandang, pangan, dan papan. Sementara kebutuhan sekunder maupun tersier sifatnya hanya sebagai pelengkap.

Berbeda dengan hal itu, keinginan adalah dorongan yang berasal dari dalam diri untuk membeli sesuatu di luar kebutuhan pokok.  Hasilnya, sering dijumpai orang menempuh jalan pintas dengan melakukan kredit, pay later, atau berhutang hanya demi memenuhi keinginan sesaat.

Oleh karena itu, penting bagi anda untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan, dimulai dari kemampuan dalam membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Merangkum informasi dari laman /depositobpr.id dan sahabat.pegadaian.co.id, berikut adalah perbedaan yang jelas antara kebutuhan dan keinginan.

Baca Juga :  Ingin Membuat Pasangan Anda Merasa Sangat Dicintai? Ucapkan Selamat Tinggal pada 8 Kebiasaan Ini

Kebutuhan berperan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sementara itu keinginan muncul dari dorongan untuk memuaskan diri Kebutuhan bersifat tetap, terbatas, konstan dan mengikat. Sementara keinginan cenderung berubah-ubah, tidak bertahan lama, tidak terbatas, serta tak mengikat

Kebutuhan merupakan sesuatu yang wajib dimiliki. Sedangkan, keinginan adalah sesuatu yang diharapkan. Kebutuhan adalah sesuatu yang wajib dipenuhi, sedangkan keinginan tidak wajib dimiliki

Jika kebutuhan tidak dipenuhi, maka dampaknya akan berpengaruh pada kehidupan misalnya kesehatan atau nyawa. Namun bila keinginan tidak terpenuhi, maka tidak ada dampak langsung pada kehidupan

Kebutuhan dicari karena kegunaannya, sedangkan keinginan lebih ditujukan untuk memberikan kepuasan

Contoh kebutuhan: makan agar memperoleh energi, contoh keinginan: makan di restoran mahal

Contoh kebutuhan: pakaian untuk menutup badan, keinginan: membeli pakaian branded

Tips mengelola keuangan lebih efisien supaya tidak terbawa keinginan semata,  dapat dilakukan dengan menerapkan tiga prinsip sebagai berikut:

Baca Juga :  Zodiak Ini Disarankan Mengarahkan Sifatnya yang Teguh ke yang Konstruktif dan Bermanfaat

Menentukan prioritas kebutuhan

Setelah memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, maka langkah selanjutnya adalah memetakan apa kebutuhan yang wajib dipenuhi, mana yang bersifat sebagai penunjang, serta yang hanya sebagai pelengkap kehidupan. Dengan menentukan skala prioritas ini, pengeluaran setiap bulannya bisa lebih terkontrol sesuai dengan anggaran yang ada.

Menghemat pengeluaran

Supaya pengeluaran tidak berlebih, penting untuk selalu memperhatikan prioritas kebutuhan. Terapkan prinsip bahwa keinginan hanya boleh dipenuhi jika kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Apabila pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, maka itu tanda gaya hidup yang konsumtif.

Mengontrol diri dan tidak mudah terbawa tren FOMO

Kebiasan fear of missing out atau fomo sering menunjukkan sifat impulsif. Jika terus-terusan ingin mengikuti tren, makam pengelolaan keuangan akan menjadi berantakan. Semakin banyak keinginan yang muncul akan berpengaruh langsung pada rencana anggaran anda.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru