Tahun Baru Imlek adalah salah satu perayaan terbesar dalam tradisi Tionghoa yang dirayakan dengan penuh kemeriahan, kebersamaan, dan tentunya hidangan lezat yang kaya makna.
Setiap hidangan yang disajikan pada perayaan Imlek tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memiliki simbolisme tertentu yang diyakini membawa keberuntungan dan berkah di tahun yang baru.
Jika kamu ingin ikut merayakan, berikut adalah 5 menu khas Imlek yang wajib kamu coba.
- Dumpling (Jiaozi)
Dumpling atau yang dikenal dengan nama jiaozi dalam bahasa Mandarin, merupakan hidangan utama yang selalu ada dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Dumpling ini terbuat dari adonan tepung yang diisi dengan berbagai bahan, seperti daging cincang, sayuran, dan rempah-rempah.
Bentuknya yang menyerupai emas batangan dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran. Di beberapa daerah, bahkan ada tradisi menyisipkan koin kecil di dalam dumpling, dan siapa pun yang menemukannya akan mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.
Selain itu, jiaozi memiliki rasa gurih yang lezat dengan berbagai variasi isian, seperti daging babi, ayam, udang, atau bahkan sayuran bagi yang vegetarian. Biasanya, dumpling ini dimasak dengan cara direbus atau dikukus, kemudian disajikan dengan saus kecap atau cuka.
- Kue Keranjang (Nian Gao)
Kue Keranjang atau nian gao adalah makanan penutup yang sangat identik dengan Tahun Baru Imlek. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang dikukus dan dibentuk menjadi kue berbentuk bundar atau persegi.
Nian gao memiliki tekstur kenyal dan rasa manis yang pas. Dalam bahasa Mandarin, kata “nian” berarti “tahun” dan “gao” berarti “tinggi”, yang melambangkan harapan agar kehidupan semakin berkembang dan maju setiap tahunnya.
Di beberapa daerah, nian gao juga sering disajikan dengan cara digoreng setelah dikukus, dan dimakan bersama dengan irisan buah atau tambahan bahan lain seperti kelapa parut. Kue ini bukan hanya lezat, tetapi juga penuh makna, yang menjadikannya makanan penutup yang wajib ada dalam perayaan Imlek.
- Ikan Kukus (Yú)
Ikan, yang dalam bahasa Mandarin disebut yú, adalah salah satu hidangan yang sangat penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Ikan dipercaya membawa keberuntungan karena pengucapan kata “yú” yang mirip dengan kata “kelebihan” atau “berlebih” dalam bahasa Mandarin. Ini melambangkan harapan agar rezeki dan kelimpahan terus berlimpah di tahun yang baru.
Ikan Imlek biasanya dimasak dengan cara dikukus, sehingga cita rasanya tetap segar dan gurih. Ikan yang digunakan bisa berupa ikan kakap merah, gurame, atau ikan bandeng, yang diolah dengan bumbu yang sederhana seperti jahe, daun bawang, kecap asin, dan minyak wijen. Menikmati ikan kukus Imlek dipercaya dapat membawa kebahagiaan dan kelimpahan bagi keluarga.
- Ayam Kung Pao
Ayam Kung Pao adalah salah satu hidangan khas yang juga sering hadir di meja perayaan Tahun Baru Imlek. Hidangan ini terkenal dengan rasa pedas dan manisnya yang seimbang, terbuat dari ayam yang dipotong dadu, kemudian dimasak dengan kacang mede, paprika, cabai kering, dan bumbu khas lainnya. Nama “Kung Pao” berasal dari gelar seorang pejabat Tiongkok yang sangat menyukai masakan ini.
Ayam Kung Pao tidak hanya menggugah selera dengan rasa pedas dan gurih, tetapi juga memiliki makna keberuntungan karena ayam dalam budaya Tionghoa dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan keberanian. Di Imlek, ayam Kung Pao menjadi pilihan yang sempurna untuk disajikan bersama keluarga.
- Lapis Legit
Lapis Legit, atau Kue Lapis dalam bahasa Indonesia, adalah kue yang sangat populer di kalangan masyarakat Tionghoa, terutama selama perayaan Tahun Baru Imlek. Kue ini terbuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, gula, dan mentega, yang dipanggang lapis demi lapis hingga membentuk tekstur yang padat dan kaya rasa. Ciri khas Lapis Legit adalah lapisan-lapisannya yang tipis dan berwarna kecokelatan, serta aroma rempah-rempah yang khas, seperti kayu manis dan cengkeh.
Kue ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran, serta menjadi simbol kesuksesan yang berlapis-lapis. Kue Lapis Legit sering disajikan sebagai hidangan penutup, dan menjadi favorit bagi keluarga yang merayakan Tahun Baru Imlek. Rasanya yang manis dan kaya rempah membuat Lapis Legit menjadi pilihan sempurna untuk mengakhiri perayaan dengan manis.
- Kue Bulan
Kue bulan, atau mooncake, adalah kue tradisional yang tidak hanya populer di Imlek, tetapi juga pada Festival Musim Gugur. Kue ini terbuat dari adonan tepung terigu dengan isian pasta kacang merah, lotus, atau bahkan daging salai.
Bentuk kue bulan yang bulat melambangkan kebersamaan dan kesatuan keluarga, sementara rasanya yang manis menjadi simbol harapan akan kelimpahan. Kue bulan sering dibagikan kepada keluarga dan teman-teman sebagai tanda kasih sayang dan doa untuk kebahagiaan.
- Puding Kacang Hijau (Green Bean Cake)
Puding kacang hijau adalah makanan penutup tradisional yang terbuat dari kacang hijau yang dimasak hingga lembut, kemudian dicampur dengan gula dan disajikan dalam bentuk puding.
Hidangan ini melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan, serta dipercaya dapat membawa kesehatan yang baik di tahun yang baru. Puding kacang hijau biasanya memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis alami, membuatnya menjadi favorit dalam perayaan Imlek.
- Suan Cai (Sayur Asam)
Suan cai, atau sayur asam, adalah hidangan yang sering ditemukan dalam perayaan Imlek. Sayuran fermentasi seperti sawi asin dimasak dengan bumbu khas yang memberikan rasa asam dan gurih.
Hidangan ini dipercaya dapat membersihkan tubuh dan membawa keberuntungan. Rasanya yang segar dan sedikit asam melambangkan keinginan untuk membersihkan diri dan membuka lembaran baru yang lebih baik di tahun yang baru.
- Babi Panggang (Siu Yuk)
Babi panggang adalah salah satu hidangan utama yang sering disajikan saat perayaan Imlek. Kulit babi yang garing dan daging yang lembut melambangkan kemakmuran dan kekayaan.
Babi dianggap sebagai simbol kesejahteraan dalam budaya Tionghoa, dan hidangan ini selalu hadir di meja makan untuk memulai tahun baru dengan penuh berkah.
- Kwetiau Siram (Chow Fun)
Kwetiau siram adalah mie lebar yang digoreng bersama daging, sayuran, dan saus khas. Hidangan ini sering dijadikan sebagai simbol panjang umur dan keberuntungan. Kwetiau sendiri dipercaya melambangkan kelancaran dalam segala hal, termasuk rezeki dan kesehatan.
Perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya tentang tradisi dan kebersamaan, tetapi juga tentang menyajikan hidangan-hidangan yang kaya makna dan simbolisme. Makanan-makanan seperti jiaozi, nian gao, yú, Ayam Kung Pao, dan lapis legit tidak hanya lezat, tetapi juga penuh dengan doa dan harapan bagi kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.
Jadi, jangan lupa untuk mencicipi hidangan-hidangan ini saat merayakan Imlek, karena setiap gigitan membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi keluarga!.(jpc)