PROKALTENG.CO – Dalam kamus Oxford, kesepian diartikan sebagai kesedihan karena seseorang tidak memiliki teman. Kesepian sendiri dipicu beberapa faktor seperti keadaan, perasaan, atau sudut pandang tentang isolasi.
Apapun pemicunya, kesepian dapat melemahkan kesehatan seseorang secara psikologis, fisik maupun sosiologis. Pada intinya kesepian tidak hanya berkaitan dengan kesehatan mental seseorang namun efek sampingnya juga muncul melalui kesehatan fisik seseorang.
Lantas apa saja sebenarnya fakta tentang kesepian dan bagaimana efek sampingnya untuk kesehatan menurut sains ?
Dilansir dari laman Health Shots, Kamis (4/7), berikut beberapa fakta menarik tentang kesepian dan efek sampingnya terhadap kesehatan:
- Kesepian dapat mempercepat proses penuaan lebih dari merokok
Menurut sebuah artikel penelitian dalam jurnal Aging US, para peneliti menyimpulkan bahwa manusia tidak hanya menua berdasarkan faktor fisik saja. Kecepatan mereka menua juga bergantung pada kondisi mental dan status sosial mereka.
Para peneliti tersebut juga menjelaskan bahwa faktor psikologis seperti perasaan tidak bahagia atau kesepian bertambah hingga 1.65 tahun pada usia biologis seseorang.
Studi ini menyimpulkan bahwa persahabatan dan lingkungan yang menyenangkan secara psikologis sangat penting untuk memperpanjang umur.
- Kesepian dapat menyebabkan risiko diabetes tipe 2
Adapun studi lain yang menjadi peringatan bagi Anda untuk menghadapi kesepian. Intinya, perasaan seperti itu tidak hanya mengganggu kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetologia Jurnal Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes menunjukkan bahwa perasaan kesepian dapat dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa kesepian dapat menyebabkan kondisi tertekan yang kronis dan terkadang berkepanjangan. Hal ini dapat memicu respons stres fisiologis tubuh.
Respons ini berperan penting dalam perkembangan diabetes tipe 2 melalui mekanisme seperti resistensi insulin sementara yang disebabkan oleh peningkatan kadar kortisol.
Hal ini juga menyebabkan perubahan dalam cara otak mengatur perilaku makan yang mengakibatkan orang kesepian cenderung menunjukkan peningkatan nafsu makan terhadap karbohidrat. Sehingga kadar gula darah pun ikut naik.
- Pandemi Covid-19 meningkatkan rasa kesepian
Menurut sebuah artikel penelitian yang diterbitkan di PLOS One jurnal Public Library of Science, kesepian emosional meningkat seiring karena pandemic Covid-19 sementara kesepian sosial tetap stabil.
Beberapa individu yang kesepian secraa sosial juga rentan mengalami kesepian emosional seiring waktu. Hal ini disebabkan oleh pembatasan sosial, karantina wilayah dan lingkungan kerja dari rumah yang dipaksakan.
Terputusnya interaksi antar manusia dan tatap muka membuat banyak orang berjuang melawan kesepian terutama orang lanjut usia.
- Kesepian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
Sebuah studi tahun 2016 yang dipublikasikan secara daring di British Medical Journal menunjukkan bahwa hubungan sosial yang buruk dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian cacat jantung bawaan sebesar 29 persen. Tak hanya itu, adapun peningkatan risiko stroke sebesar 32 persen.
- Kesepian dikaitkan dengan penurunan kognitif
Sebuah studi yang dikutip oleh International Journal of Geriatric Psychiatry meneliti hubungan antara kesepian atau isolasi sosial dengan penurunan kognitif. Setelah periode tindak lanjut selama 3 tahun ternyata keduanya memang saling terkait.
Tingkat kesepian dan isolasi sosial yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif pada peserta. Oleh sebab itu, penelitian menyarankan untuk meningkatkan partisipasi sosial dan memelihara hubungan dukungan emosional. (pri/jawapos.com)