Usia hanyalah angka, bukan? Nah, bagi sebagian orang, ini bukan hanya klise, tapi cara hidup. Ini adalah orang-orang yang menolak untuk membiarkan usia mereka menentukan kemampuan mereka atau membatasi impian mereka.
Mereka hidup dengan keberanian yang menentang norma sosial seputar penuaan. Dalam percakapan saya dengan jiwa-jiwa yang menentang usia ini, saya menemukan bahwa mereka berbagi empat perspektif unik.
Ini adalah sudut pandang yang membantu mereka melihat melampaui angka dan menjalani hidup dengan cara mereka sendiri. Dalam artikel ini, “Orang-orang yang tidak membiarkan usia mereka menentukan mereka berbagi 4 perspektif unik ini”, saya akan mengungkapkan wawasan ini.
Ini bukan hanya untuk kaum muda, tetapi bagi siapa saja yang berani bermimpi besar, apa pun yang tertulis di akta kelahiran mereka. Berikut 4 perspektifnya, dikutip dari geediting pada Kamis (2/1).
1) Usia bukanlah penghalang
Mari kita mulai dengan salah satu pandangan paling mendasar yang dianut oleh orang-orang ini: mereka melihat usia sebagai angka belaka, bukan penghalang. Bagi kebanyakan dari kita, usia sering dikaitkan dengan keterbatasan. Seiring berjalannya waktu, kita mulai percaya bahwa kita tidak dapat mengejar impian tertentu atau memulai petualangan baru. Norma-norma sosial seputar penuaan dan pensiun mulai menjejali kita.
Namun, mereka yang menolak untuk membiarkan usia mereka menentukan mereka membalikkan perspektif ini. Mereka melihat setiap tahun bukan sebagai tanda centang pada penghitung waktu mundur tetapi sebagai lencana pengalaman dan kebijaksanaan. Dalam pandangan mereka, usia tidak menentukan apa yang bisa atau tidak bisa Anda lakukan.
Sebaliknya, mereka percaya bahwa kemampuan dan potensi Anda ditentukan oleh pola pikir dan tekad Anda. Jadi, jika Anda menahan diri karena usia Anda, ambillah sehelai daun dari buku mereka. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru atau mengejar impian Anda.
2) Merangkul pembelajaran seumur hidup
Ini adalah sesuatu yang secara pribadi beresonansi dengan saya. Saya ingat pernah bertemu dengan seorang wanita di bengkel pengkodean komputer, yang mungkin adalah yang tertua di ruangan itu. Saya kemudian mengetahui bahwa dia berusia akhir 70-an.
Ketika ditanya mengapa dia memutuskan untuk belajar coding di usianya, dia hanya menjawab, ” Mengapa tidak? Belajar tidak memiliki batasan usia.” Tanggapannya adalah panggilan bangun untuk saya.
Itu membuat saya menyadari betapa kita sering membatasi diri dengan percaya bahwa belajar hanya untuk kaum muda. Orang-orang yang tidak membiarkan usia mereka menentukan mereka percaya pada kekuatan pembelajaran sepanjang hayat. Mereka memahami bahwa hal itu membuat pikiran mereka tetap tajam, memperluas wawasan, dan bahkan membuka peluang baru.
Mereka tidak takut untuk keluar dari zona nyaman mereka untuk mempelajari sesuatu yang baru, baik itu bahasa baru, bentuk tarian, atau bahkan keterampilan teknologi seperti coding.
Perspektif ini telah mengilhami saya untuk mengadopsi pembelajaran sepanjang hayat juga. Sekarang, saya ingin mempelajari sesuatu yang baru setiap hari, sekecil apa pun itu. Dan percayalah, ini adalah pengalaman yang sangat memperkaya.
3) Usia tidak menentukan relevansi
Tahukah Anda bahwa perancang busana terkenal Vera Wang tidak mendesain gaun pertamanya sampai dia berusia 40 tahun? Sebelumnya, dia adalah seorang skater dan jurnalis. Orang-orang yang tidak membiarkan usia mereka menentukan mereka memahami bahwa usia tidak berpengaruh pada relevansi atau kesuksesan.
Mereka tahu bahwa ide, pengalaman, dan kontribusi mereka penting, berapa pun usianya. Mereka menolak untuk dikesampingkan atau diabaikan hanya karena mereka lebih tua. Sebaliknya, mereka terus aktif terlibat dalam karier, komunitas, dan minat mereka.
Mereka membuktikan bahwa usia tidak mengurangi nilai yang dapat dibawa ke meja — jika ada, itu meningkatkannya. Mereka mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk membuat tanda atau mengubah jalan hidup Anda. Sama seperti Vera Wang!
4) Hiduplah di saat ini
Satu hal yang menonjol dari orang-orang yang tidak membiarkan usia mereka menentukan mereka adalah kemampuan mereka untuk hidup di saat ini. Meskipun mereka menghormati masa lalu dan merencanakan masa depan mereka, mereka tidak membiarkan elemen waktu ini menahan mereka atau menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Mereka mengerti bahwa masa lalu tidak dapat diubah dan masa depan tidak dapat diprediksi dengan sempurna. Sebaliknya, mereka fokus untuk memanfaatkan situasi mereka saat ini sebaik-baiknya, memanfaatkan peluang, dan menikmati pengalaman saat mereka datang.
Mereka menghargai keindahan hari ini, tanpa terbebani oleh hari kemarin atau cemas akan hari esok. Pendekatan hidup yang penuh perhatian ini memungkinkan mereka untuk menikmati setiap fase perjalanan hidup mereka sepenuhnya, memberi mereka semangat muda yang melampaui usia fisik mereka.(jpc)