TAHUKAH wadai kokoleh? Kue yang satu ini bagian dari ikonnya Banjar. Olahannya sederhana, tapi rasanya menggugah selera.
Kokoleh adalah salah satu jenis kue basah khas Banjar. Berbahan dasar tepung beras dan maizena.
“Bahan adonannya simpel sekali. Ada tepung beras, maizena, santan, garam, air perasan daun pandan, dan sedikit kapur sirih,” jelas Mariani, salah satu pedagang panganan khas Banjar.
Keempat bahan ini dicampurkan menjadi satu. Aduk hingga membentuk adonan cair yang halus tanpa gelembung tepung.
Masukkan adonan tadi ke panci, lalu masak dengan api kecil sambil terus diaduk. Saat adonan mengental seperti pasta, matikan kompor dan tempatkan adonan tadi ke loyang yang telah diolesi minyak.
“Padatkan adonan di loyang, lalu dinginkan hingga semakin mengental dan siap di potong kotak-kotak,” jelasnya.
Sementara mendinginkan, buatlah kuah gula merah dengan merebus gula aren di panci berbeda. Rebus hingga mendidih dan dinginkan.
“Ada pula yang memakai kuah santan gula merah,” beber Mariani.
Setelahnya, kokoleh dapat disajikan dengan kuah gula merah. Perpaduan antara kuenya yang lembut dan gurih akan sangat sempurna bertemu dengan manis legit kuah gula merah.
“Kue ini mirip dengan bubur sumsum, hanya berbeda tekstur. Kokoleh lebih padat, sehingga bisa dipotong-potong,” jelasnya.
Kokoleh masih sangat mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Terutama di wilayah Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura.
Harga jualnya pun terjangkau. Berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000 per potong. “Kue ini sangat pas dinikmati menjelang tengah hari. Apalagi ditemani teh tawar,” pungkasnya. (jpg)