26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Athlete of the Decade

LONDON– Serena Williams pernah menduduki
singgasana petenis ranking pertama dunia selama 3,5 tahun secara beruntun. Dia
juga mengukir rekor sebagai petenis putri tertua yang pernah menjuarai grand
slam. Masih ada segudang capaian lainnya yang mengantar pengoleksi 23 gelar
mayor tersebut ditahbiskan sebagai Athlete of the Decade oleh kantor berita
Amerika Serikat Associated Press (AP). Penghargaan itu diberikan Minggu
(29/12).

’’Saat nanti sebuah buku sejarah ditulis, dia
juga tak terbantahkan menjadi atlet terbaik sepanjang masa,’’ ujar Presiden
Federasi Tenis Amerika Serikat (AS) Stacey Allaster dilansir AP.

Williams sudah meraih lima penghargaan sebagai
Athlete of the Year putri. Konsistensi Serena dalam satu dekade ini memang
tidak terbantahkan. Petenis 38 tahun tersebut telah mengumpulkan 12 gelar grand
slam. Padahal, petenis putri lain hanya mampu mengumpulkan tiga gelar grand
slam dalam sepuluh tahun ke belakang.

Baca Juga :  Peluang Medali, Dua Atlet Panahan Kalteng Lolos Semifinal

Williams sampai saat ini juga tercatat sebagai
petenis putri dengan waktu terlama yang berturut-turut mampu menduduki ranking
pertama dunia. Menyamai rekor Steffi Graf yang pernah menduduki posisi tersebut
sepanjang 186 minggu berturut-turut.

Pesenam AS Simone Biles, yang sebelumnya
ditabalkan menjadi Atlet Putri Terbaik Tahun Ini, berada di posisi kedua di
bawah Williams dalam jumlah voting. Disusul perenang Katie Ledecky serta dua
atlet ski putri Lindsey Vonn dan Mikaela Shiffrin.

Di tengah kebahagiaan Williams tersebut, ada
kabar sedih dari petenis Skotlandia Andy Murray. Saat performanya berangsur
membaik, kemarin mantan ranking pertama dunia itu memastikan mundur dari grand
slam Australia Terbuka yang start pada 20 Januari 2020. Penyebabnya adalah
cedera pelvis di bawah pinggul. Kabarnya, cedera tersebut mulai menghantui
Murray sebulan lalu. Karena itu, namanya tidak muncul saat Britania Raya
mengumumkan skuad yang tampil di ajang Piala Davis.

Baca Juga :  Diunggulkan, Tapi Tetap Waspada

’’Aku sudah berusaha sekuat tenaga
mengembalikan kondisi ke level tertinggi. Saat ini aku harus kecewa karena
belum bisa mewujudkannya,’’ kata petenis yang sudah mengumpulkan tiga gelar
grand slam tersebut dilansir BBC. (irr/c14/cak/jpg)

LONDON– Serena Williams pernah menduduki
singgasana petenis ranking pertama dunia selama 3,5 tahun secara beruntun. Dia
juga mengukir rekor sebagai petenis putri tertua yang pernah menjuarai grand
slam. Masih ada segudang capaian lainnya yang mengantar pengoleksi 23 gelar
mayor tersebut ditahbiskan sebagai Athlete of the Decade oleh kantor berita
Amerika Serikat Associated Press (AP). Penghargaan itu diberikan Minggu
(29/12).

’’Saat nanti sebuah buku sejarah ditulis, dia
juga tak terbantahkan menjadi atlet terbaik sepanjang masa,’’ ujar Presiden
Federasi Tenis Amerika Serikat (AS) Stacey Allaster dilansir AP.

Williams sudah meraih lima penghargaan sebagai
Athlete of the Year putri. Konsistensi Serena dalam satu dekade ini memang
tidak terbantahkan. Petenis 38 tahun tersebut telah mengumpulkan 12 gelar grand
slam. Padahal, petenis putri lain hanya mampu mengumpulkan tiga gelar grand
slam dalam sepuluh tahun ke belakang.

Baca Juga :  Peluang Medali, Dua Atlet Panahan Kalteng Lolos Semifinal

Williams sampai saat ini juga tercatat sebagai
petenis putri dengan waktu terlama yang berturut-turut mampu menduduki ranking
pertama dunia. Menyamai rekor Steffi Graf yang pernah menduduki posisi tersebut
sepanjang 186 minggu berturut-turut.

Pesenam AS Simone Biles, yang sebelumnya
ditabalkan menjadi Atlet Putri Terbaik Tahun Ini, berada di posisi kedua di
bawah Williams dalam jumlah voting. Disusul perenang Katie Ledecky serta dua
atlet ski putri Lindsey Vonn dan Mikaela Shiffrin.

Di tengah kebahagiaan Williams tersebut, ada
kabar sedih dari petenis Skotlandia Andy Murray. Saat performanya berangsur
membaik, kemarin mantan ranking pertama dunia itu memastikan mundur dari grand
slam Australia Terbuka yang start pada 20 Januari 2020. Penyebabnya adalah
cedera pelvis di bawah pinggul. Kabarnya, cedera tersebut mulai menghantui
Murray sebulan lalu. Karena itu, namanya tidak muncul saat Britania Raya
mengumumkan skuad yang tampil di ajang Piala Davis.

Baca Juga :  Diunggulkan, Tapi Tetap Waspada

’’Aku sudah berusaha sekuat tenaga
mengembalikan kondisi ke level tertinggi. Saat ini aku harus kecewa karena
belum bisa mewujudkannya,’’ kata petenis yang sudah mengumpulkan tiga gelar
grand slam tersebut dilansir BBC. (irr/c14/cak/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru