28 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Keputusan Wasit Kontroversial, Persela akan Layangkan Protes ke PSSI

KEMENANGAN
Persela Lamongan yang sudah di depan mata sirna. Kebodohan penjaga gawang Dwi
Kuswanto di pengujung laga membuat tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu harus
mengakhiri laga kontra Borneo FC di Stadion Surajaya, Lamongan, tadi malam
(29/7) dengan hasil imbang 2-2. Dwi Kus menanduk kepala gelandang Borneo
Wahyudi Hamisi ketika bola sudah aman dalam pelukannya.

Dwi Kus pun sejatinya punya kesempatan untuk mengulur
waktu dalam situasi tersebut. Selain pertandingan sudah memasuki menit akhir,
Persela sedang unggul 2-1. Dua gol tim asal Kota Soto tersebut dicetak Alex Dos
Santos Goncalves. Gol pertama striker asal Brasil itu lahir dari titik penalti
pada menit ke-63. Gol kedua dilesatkan enam menit kemudian. Dua gol Alex itu
membalas gol Borneo yang diceploskan Renan Silva pada menit ke-19.

Tapi, lagu
kemenangan yang sudah berkumandang di Surajaya berubah menjadi amarah.
Gara-gara tandukannya, Dwi Kus dan Hamisi dikartu merah wasit Wawan Rapiko.
Pemain, ofisial, dan suporter Persela sangat geram karena wasit asal Riau itu
juga menghukum Persela dengan penalti karena ulah Dwi Kus tersebut.

Baca Juga :  Kalau Penundaan Satu atau Dua Bulan Lagi, Lebih Baik Fokus 2021

Para pemain Persela pun memprotes keras keputusan Wawan
Rapiko. Laga pun terhenti hampir 25 menit. Sebab, bukan hanya pemain Persela
yang mendebat keputusan wasit tersebut. Melainkan juga jajaran pelatih Persela.
Kubu Borneo pun turut serta dalam perdebatan tersebut. Pemain maupun ofisial
tim berjuluk Pesut Etam itu meminta wasit tetap menjalankan keputusannya. Dalam
situasi itu, bola yang berada dalam penguasaan anak gawang dibuang pemain dan
suporter Persela agar penalti tidak bisa dijalankan. Tapi, wasit teguh pada
pendiriannya. Penalti tetap dijalankan. Lerby Eliandri yang menjadi algojo
Borneo berhasil menaklukkan penjaga gawang pengganti Persela Dian Agus.

“Semua melihat dengan kasatmata apa yang terjadi.
Kemenangan kami hilang karena keputusan kontroversial wasit,’’ kata CEO Persela
Yuhrohnur seusai laga. ’’Apa yang terjadi ini merusak mental pemain kami,’’
tambah Manajer Persela Edi Yunan Ahmadi.

Persela menegaskan akan melayangkan protes resmi ke PSSI
atas kejadian semalam. Bagi Persela, tidak seharusnya timnya dihukum penalti.
Dari sudut pandang Persela, kartu merah itu tak seharusnya diikuti dengan
hukuman penalti. Namun, hanya hukuman tendangan bebas tidak langsung. ’’Surat
protes segera kami kirim,’’ tegas Yuhrohnur.

Baca Juga :  PSSI Istirahatkan Sejumlah Wasit Bermasalah di Liga 1

Meski terkesan menyalahkan wasit, internal Persela juga
sangat menyesalkan kebodohan Dwi Kus. Beberapa elemen di Persela menyebut tidak
seharusnya dia menanduk Hamisi. Apalagi, kemenangan sudah ada di depan mata
Persela. Mereka pun tampak marah dengan aksi Dwi Kus tersebut. Sebagai pelatih,
Nil Maizar berusaha menenangkan para pemain Persela agar tidak saling
menyalahkan saat berada di ruang ganti.

Sementara itu, match commissioner laga
Persela versus Borneo, Edrizal, menyebut tidak bisa menilai keputusan wasit.
Sebab, apa pun yang diputuskan wasit adalah wewenang pengadil lapangan.
Tugasnya hanya mencatat apa yang terjadi dalam pertandingan semalam.

’’Bahwa ada fakta protes dan sempat terhentinya
pertandingan sangat lama jelas menjadi catatan kami. Ini akan kami laporkan ke
federasi. Bukan kapasitas saya untuk memberi komentar dengan apa yang
diputuskan wasit,’’ katanya kepada Jawa Pos.(fim/ali/jpc)

KEMENANGAN
Persela Lamongan yang sudah di depan mata sirna. Kebodohan penjaga gawang Dwi
Kuswanto di pengujung laga membuat tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu harus
mengakhiri laga kontra Borneo FC di Stadion Surajaya, Lamongan, tadi malam
(29/7) dengan hasil imbang 2-2. Dwi Kus menanduk kepala gelandang Borneo
Wahyudi Hamisi ketika bola sudah aman dalam pelukannya.

Dwi Kus pun sejatinya punya kesempatan untuk mengulur
waktu dalam situasi tersebut. Selain pertandingan sudah memasuki menit akhir,
Persela sedang unggul 2-1. Dua gol tim asal Kota Soto tersebut dicetak Alex Dos
Santos Goncalves. Gol pertama striker asal Brasil itu lahir dari titik penalti
pada menit ke-63. Gol kedua dilesatkan enam menit kemudian. Dua gol Alex itu
membalas gol Borneo yang diceploskan Renan Silva pada menit ke-19.

Tapi, lagu
kemenangan yang sudah berkumandang di Surajaya berubah menjadi amarah.
Gara-gara tandukannya, Dwi Kus dan Hamisi dikartu merah wasit Wawan Rapiko.
Pemain, ofisial, dan suporter Persela sangat geram karena wasit asal Riau itu
juga menghukum Persela dengan penalti karena ulah Dwi Kus tersebut.

Baca Juga :  Kalau Penundaan Satu atau Dua Bulan Lagi, Lebih Baik Fokus 2021

Para pemain Persela pun memprotes keras keputusan Wawan
Rapiko. Laga pun terhenti hampir 25 menit. Sebab, bukan hanya pemain Persela
yang mendebat keputusan wasit tersebut. Melainkan juga jajaran pelatih Persela.
Kubu Borneo pun turut serta dalam perdebatan tersebut. Pemain maupun ofisial
tim berjuluk Pesut Etam itu meminta wasit tetap menjalankan keputusannya. Dalam
situasi itu, bola yang berada dalam penguasaan anak gawang dibuang pemain dan
suporter Persela agar penalti tidak bisa dijalankan. Tapi, wasit teguh pada
pendiriannya. Penalti tetap dijalankan. Lerby Eliandri yang menjadi algojo
Borneo berhasil menaklukkan penjaga gawang pengganti Persela Dian Agus.

“Semua melihat dengan kasatmata apa yang terjadi.
Kemenangan kami hilang karena keputusan kontroversial wasit,’’ kata CEO Persela
Yuhrohnur seusai laga. ’’Apa yang terjadi ini merusak mental pemain kami,’’
tambah Manajer Persela Edi Yunan Ahmadi.

Persela menegaskan akan melayangkan protes resmi ke PSSI
atas kejadian semalam. Bagi Persela, tidak seharusnya timnya dihukum penalti.
Dari sudut pandang Persela, kartu merah itu tak seharusnya diikuti dengan
hukuman penalti. Namun, hanya hukuman tendangan bebas tidak langsung. ’’Surat
protes segera kami kirim,’’ tegas Yuhrohnur.

Baca Juga :  PSSI Istirahatkan Sejumlah Wasit Bermasalah di Liga 1

Meski terkesan menyalahkan wasit, internal Persela juga
sangat menyesalkan kebodohan Dwi Kus. Beberapa elemen di Persela menyebut tidak
seharusnya dia menanduk Hamisi. Apalagi, kemenangan sudah ada di depan mata
Persela. Mereka pun tampak marah dengan aksi Dwi Kus tersebut. Sebagai pelatih,
Nil Maizar berusaha menenangkan para pemain Persela agar tidak saling
menyalahkan saat berada di ruang ganti.

Sementara itu, match commissioner laga
Persela versus Borneo, Edrizal, menyebut tidak bisa menilai keputusan wasit.
Sebab, apa pun yang diputuskan wasit adalah wewenang pengadil lapangan.
Tugasnya hanya mencatat apa yang terjadi dalam pertandingan semalam.

’’Bahwa ada fakta protes dan sempat terhentinya
pertandingan sangat lama jelas menjadi catatan kami. Ini akan kami laporkan ke
federasi. Bukan kapasitas saya untuk memberi komentar dengan apa yang
diputuskan wasit,’’ katanya kepada Jawa Pos.(fim/ali/jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru