32.8 C
Jakarta
Monday, December 2, 2024

Pochettino Bisa Mengembalikan Sentuhan Magis Eriksen

SALAH satu tugas
Mauricio Pochettino sebagai pelatih baru PSG adalah berburu pemain di bursa
transfer musim dingin Januari nanti.
Seolah
memang sudah digariskan, Christian Eriksen yang merupakan mantan anak buah
Pochettino ketika melatih Tottenham Hotspur masuk daftar jual Inter Milan.

Hal itu dikonfirmasi
CEO Inter Beppe Marotta. Menurut pria 63 tahun tersebut, Eriksen gagal
beradaptasi dengan strategi allenatore Antonio Conte. Pemain asal Denmark itu
hanya tampil di 38 laga, yang 16 di antaranya sebagai starter.

Dia baru mencetak empat
gol dan tiga assist sejak didatangkan dari Spurs pada Januari lalu.

”Pochettino bisa
mengembalikan sentuhan magis Eriksen. Kebetulan, Inter juga meminati Leandro
Paredes (gelandang PSG, Red) dan skema tukar guling bisa terjadi,” tulis
Football Italia.

Baca Juga :  Pirlo Jadi Pelatih Juventus, Agnelli Pastikan Ronaldo Tetap Bertahan

Eriksen merupakan salah
satu pemain favorit Poche, sapaan Pochettino, di Spurs pada 2014–2019. Selama
dilatih Pochettino, Eriksen mencetak 58 gol dari 255 laga di semua ajang. Hanya
duet Harry Kane dan Son Heung-min yang memiliki jumlah gol lebih banyak dari
Eriksen.

Performa hebat Eriksen
itu sampai membuat Pochettino menjulukinya ”golazo” karena kepiawaian mencetak
gol indah. Terutama dari sepakan bebas atau sepakan jarak jauh.

Total, jebolan akademi
Ajax Amsterdam itu mencetak sepuluh gol dari sepakan bebas, serta dua gol dari
tendangan dari luar kotak penalti ketika dilatih Pochettino.

Bersama pelatih asal
Argentina tersebut, Eriksen juga kali pertama merasakan atmosfer final Liga
Champions ketika jadi runner-up dua musim lalu. Eriksen juga ”sehati” dengan
Pochettino.

Baca Juga :  Mantan Pelatih Barcelona: Lionel Messi Sulit Diatur

Salah satu keengganan
pemain 28 tahun itu memperpanjang kontrak bersama Spurs musim lalu adalah
posisi Poche yang dalam tekanan. Dan, ketika dipecat pada 19 November 2019,
tekad Eriksen hengkang dari Spurs kian bulat. Tetapi, pilihannya ke Inter
justru blunder.

Nah, saat ini, bisa
dibilang tidak ada sosok playmaker murni di PSG. Julian Draxler sebagai
satu-satunya gelandang serang musim ini banyak berkutat dengan cedera
hamstring.

Dengan demikian, dia
baru tampil di sembilan laga dengan lima di antaranya jadi starter. Karena itu,
kehadiran Eriksen bisa memanjakan dua superstar Les Parisiens Neymar dan Kylian
Mbappe.

SALAH satu tugas
Mauricio Pochettino sebagai pelatih baru PSG adalah berburu pemain di bursa
transfer musim dingin Januari nanti.
Seolah
memang sudah digariskan, Christian Eriksen yang merupakan mantan anak buah
Pochettino ketika melatih Tottenham Hotspur masuk daftar jual Inter Milan.

Hal itu dikonfirmasi
CEO Inter Beppe Marotta. Menurut pria 63 tahun tersebut, Eriksen gagal
beradaptasi dengan strategi allenatore Antonio Conte. Pemain asal Denmark itu
hanya tampil di 38 laga, yang 16 di antaranya sebagai starter.

Dia baru mencetak empat
gol dan tiga assist sejak didatangkan dari Spurs pada Januari lalu.

”Pochettino bisa
mengembalikan sentuhan magis Eriksen. Kebetulan, Inter juga meminati Leandro
Paredes (gelandang PSG, Red) dan skema tukar guling bisa terjadi,” tulis
Football Italia.

Baca Juga :  Pirlo Jadi Pelatih Juventus, Agnelli Pastikan Ronaldo Tetap Bertahan

Eriksen merupakan salah
satu pemain favorit Poche, sapaan Pochettino, di Spurs pada 2014–2019. Selama
dilatih Pochettino, Eriksen mencetak 58 gol dari 255 laga di semua ajang. Hanya
duet Harry Kane dan Son Heung-min yang memiliki jumlah gol lebih banyak dari
Eriksen.

Performa hebat Eriksen
itu sampai membuat Pochettino menjulukinya ”golazo” karena kepiawaian mencetak
gol indah. Terutama dari sepakan bebas atau sepakan jarak jauh.

Total, jebolan akademi
Ajax Amsterdam itu mencetak sepuluh gol dari sepakan bebas, serta dua gol dari
tendangan dari luar kotak penalti ketika dilatih Pochettino.

Bersama pelatih asal
Argentina tersebut, Eriksen juga kali pertama merasakan atmosfer final Liga
Champions ketika jadi runner-up dua musim lalu. Eriksen juga ”sehati” dengan
Pochettino.

Baca Juga :  Mantan Pelatih Barcelona: Lionel Messi Sulit Diatur

Salah satu keengganan
pemain 28 tahun itu memperpanjang kontrak bersama Spurs musim lalu adalah
posisi Poche yang dalam tekanan. Dan, ketika dipecat pada 19 November 2019,
tekad Eriksen hengkang dari Spurs kian bulat. Tetapi, pilihannya ke Inter
justru blunder.

Nah, saat ini, bisa
dibilang tidak ada sosok playmaker murni di PSG. Julian Draxler sebagai
satu-satunya gelandang serang musim ini banyak berkutat dengan cedera
hamstring.

Dengan demikian, dia
baru tampil di sembilan laga dengan lima di antaranya jadi starter. Karena itu,
kehadiran Eriksen bisa memanjakan dua superstar Les Parisiens Neymar dan Kylian
Mbappe.

Terpopuler

Artikel Terbaru