PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Duel keras tersaji di laga penutup putaran pertama Liga 2 Grup D antara Kalteng Putra melawan Sulut United di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Kamis (28/10) malam. Gol cepat yang diciptakan striker Sulut United bernomor punggung 11, Rosi Noprihanis di menit 8, menjadikan tensi pertandingan meninggi.
Sebagai tuan rumah, Kalteng Putra tentu ingin mengejar ketertinggalannya. Tak jarang laga di malam tadi, banyak diwarnai perseteruan antar pemain kedua tim. Bahkan hingga di injury time yang diberikan oleh wasit Abdul Halim asal Jawa Timur. Gol semata wayang itu pun, menjadikan kemenangan bagi Sulut United dalam meraih poin penuh di Kota Palangka Raya.
Menyikapi hasil pertandingan tersebut, Pelatih Kepala Kalteng Putra, Eko Tamamie menegaskan tidak hanya soal kalah menang semata. Namun baginya, dia sangat menyayangkan sikap para pemain lawan yang terkesan bersandiwara terhadap insiden benturan di lapangan untuk mengulur waktu. Eko mengaku tidak respect atas sikap tersebut.
“Banyak terjadi sandiwara yang kurang saya respect dari para pemain lawan yang tujuannya jelas mengulur-ulur waktu dari babak pertama selalu dibiarkan saja. Bahkan terjadi beberapa kali, tapi intinya kita memang hari ini belum beruntung,” kata Eko dalam konferensi pers usai pertandingan.
Respon Eko Tamamie terhadap kondisi tersebut, memang bukan tanpa alasan.
90 menit pertandingan, memang kerap terjadi benturan-benturan antar pemain kedua tim. Tak jarang juga setiap insiden benturan terjadi, menyebabkan pemain Sulut United terjatuh hingga berguling-guling dengan waktu cukup lama. Namun tiba-tiba mampu berdiri kembali layaknya tak mengalami sakit serius. Yang cukup menjengkelkan bagi Eko Tamamie, bahwa saat pemain ditangani tim medis, disusul satu pemain lain yang beraksi kesakitan. Bahkan penjaga gawang pun ikut berulah sama. Kondisi ini selalu terjadi hingga perpanjangan waktu, di saat Kalteng Putra ingin mengejar ketertinggalan skornya.
“Saya sebagai pemain juga beranggapan sama dengan pelatih, bahwa pemain lawan jelas ada mengulur-ulur waktu. Tapi kami ke depan akan lebih semangat lagi latihan untuk lebih fokus untuk siap bertanding di putaran kedua di Balikpapan,”tambah pemain depan Kalteng Putra Muhammad Sabani.
Sementara di singgung terkait aksi pemain mengulur waktu pertandingan, pelatih Sulut United, Ricky Nelson mengaku hal itu sudah biasa dalam setiap pertandingan sepakbola. Akan tetapi dirinya menampik jika hal tersebut dikatakan sebagai sebuah strategi timnya.
“Sebenarnya itu tidak dalam sebuah strategi, tapi dalam sepakbola ada namanya bagaimana kita mengatur tempo. Saya pikir secara wajar juga tim jika unggul, dia pasti akan mengatur tempo bermain, memperlambat tempo supaya tidak terlalu cepat. Karena bagi tim yang kalah, pasti dia akan kejar main cepat. Jadi bukan untuk maksud strategi banyak diving tapi temponya yang kita mainkan,”jelasnya.
Untuk laga selanjutnya, Kalteng Putra akan melakoni lima pertandingan putaran kedua di Balikpapan, Kalimantan Timur. “Dari poin sama-sama 9, tapi kami kalah selisih gol dengan Sulut United. Sekarang kami berada di posisi kedua klasemen. Senin depan kami sudah harus berangkat ke Balikpapan,”kata Eko Tamamie seraya meninggalkan stadion.