PROKALTENG.CO – Ditundanya Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun
depan tak hanya berdampak pada persiapan timnas U-19 Indonesia dan segala
renovasi stadion yang sudah berjalan. Tapi, juga berdampak pada sepak bola
Indonesia secara keseluruhan.
Menyikapi hal tersebut, anggota-anggota
PSSI lantang bersuara. Di antaranya, terkait lanjutan kompetisi yang rencananya
dihelat pada Februari tahun depan. Mereka meminta rencana itu dibatalkan saja.
Salah satu yang paling lantang
adalah PSMS Medan. Melalui Sekertaris Umum Julius Raja, Ayam Kinantan
menegaskan PSSI dan PT LIB sudah tidak punya alasan lagi untuk melanjutkan
kompetisi musim 2020.
’’Dulu alasannya kan karena Piala
Dunia. Jadi, harus ada kompetisi. Sekarang FIFA sudah membatalkan. Jadi,
batalkan saja lanjutan kompetisi. Fokus ke musim baru,’’ cetusnya.
Dia pun mengajak seluruh
kontestan Liga 2 untuk sama-sama menentukan sikap menolak melanjutkan
kompetisi.
’’PSSI dan LIB sekarang tidak
punya beban. Harusnya tidak memutar kompetisi terburu-buru. Masih cukup banyak
waktu untuk mempersiapkan kompetisi baru. Klub juga bisa melepas pemain, tidak
perlu pusing menggaji bulanan,’’ ungkapnya.
Nah, Kongres Tahuan PSSI yang
akan dilaksanakan pada 26 Februari tahun depan harusnya jadi ajang untuk
membahas kompetisi baru. Tak perlu memaksakan melanjutkan kompetisi yang sampai
saat ini belum mendapat izin dari pihak kepolisian.
’’Kalau rugi ya risiko. Kami klub
juga rugi kalau tidak pasti seperti ini. PSMS sudah habis Rp 7,5 miliar. Baru
satu kali tanding. LIB kalau alasan uang sponsor sudah masuk ya kembalikan, itu
risiko. Baru sekarang berpikir musim baru seperti apa. Panjang waktunya. Habis
Ramadan bisa diputar daripada melanjutkan,’’ ungkapnya.
Hal senada dikatakan Direktur Tim
Madura United Haruna Soemitro. Pihaknya bahkan sudah mengirimkan surat resmi
terkait pembubaran tim kepada pelatih, pemain, dan ofisialnya. ’’Kami sudah
sampaikan secara perinci apa saja yang akan berdampak pada tim melalui surat
itu,’’ ungkapnya.
Haruna mengatakan, yang pasti
manajemen sampai saat ini hanya mampu membayar gaji pemain sesuai dengan SK
PSSI terakhir sampai Desember ini. Nanti, pemain sudah tidak mendapat gaji lagi
dari Madura United pada Januari mendatang dan seterusnya. ’’Kami juga
memberikan kesempatan kepada pemain untuk mencari klub lain,’’ paparnya.
Hal tersebut berlangsung sampai
nanti PSSI ataupun LIB berhasil mendapatkan surat izin keramaian dari
kepolisian. Artinya, sudah pasti akan ada kejelasan kapan kompetisi akan
digelar. ’’Di situ nanti kami memanggil pemain lagi sesuai dengan kebutuhan
tim,’’ terangnya.
Dari perwakilan Asprov PSSI,
Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur Amir Burhannudin juga tak ketinggalan ikut
angkat bicara. Menurut dia, saat ini sudah tidak relevan lagi PSSI dan LIB
terus berbicara soal optimisme melanjutkan kompetisi. Apalagi dalam waktu
dekat, sudah ada kongres tahunan PSSI.
’’PSSI fokus saja pada
pertanggungjawaban kegiatan di tahun 2020. Termasuk kompetisi. Jangan berwacana
yang aneh-aneh lagi. Kompetisi tidak boleh diputuskan sepihak oleh PSSI apalagi
oleh LIB. Kompetisi itu keputusan kongres,’’ tegasnya.
Karena itu, dia meminta Direktur
Utama LIB Akhmad Hadian Lukita untuk membaca statuta PSSI sebelum berkomentar
soal melanjutkan kompetisi. Sebab, voters saat ini punya hak untuk mengajukan
pembahasan soal kompetisi dalam kongres tahunan PSSI.
’’Jadi, hal semacam kompetisi ini
pasti akan dibahas dalam kongres sehingga tidak ada gunanya kalau PSSI, apalagi
LIB, terus-menerus mewacanakan lanjutan kompetisi 2020 pada Februari 2021.
Tahun 2020 itu sudah tutup buku,’’ jelasnya.