Site icon Prokalteng

Sumpah Pemuda 2024: Aldila Sutjiadi, Petenis Indonesia yang Sudah Tahu Level untuk Jadi Juara

Aldila Sutjiadi (kanan) bersama petenis Jepang Miyu Kato mengangkat trofi juara ganda putri turnamen WTA ASB Classic di Auckland, Selandia baru (8/1/2023). (AFP)

LIMA titel juara WTA di sektor ganda telah diraih Aldila. Hanya, belum lengkap bagi petenis kelahiran Jakarta, 2 Mei 1995, itu tanpa gelar grand slam. Aldila sudah punya modalnya. Yakni, kesuksesan menembus tiga kali semifinal grand slam.

Yang pertama di Prancis Terbuka 2023 berpasangan dengan petenis Belanda Matwe Middelkoop. Lalu, Wimbledon 2023 kembali dengan Middelkoop dan di AS Terbuka 2024 bersama petenis India Rohan Bopanna.

Atlet berpostur 169 cm itu tercatat sebagai petenis kedua Indonesia yang mampu menembus semifinal grand slam. Sebelumnya, lebih dari tiga dekade lalu, ada Yayuk Basuki yang mencapai empat besar AS Terbuka 1993 di nomor tunggal putri.

Di tingkat nasional, Aldila juga belum ada lawan. Selama empat edisi PON terakhir, dia mengumpulkan 12 medali emas. Artinya, anak pasangan Indriatno Sutjiadi dan Herawati Sutisna Jahja itu selalu menyabet emas dari setiap nomor yang diikuti.

Misi berikutnya dari alumnus University of Kentucky (AS) itu adalah meraih semifinal grand slam di nomor ganda putri. ”Pasti senang kalau bisa masuk ke semifinal ganda campuran lagi. Aku juga ingin melakukannya (meraih semifinal grand slam, Red) di ganda putri,” kata Aldila.

Tapi, menuntaskan semifinal dengan podium tertinggi alias juara di grand slam juga bukan hal mustahil baginya. ”Hasil sejauh ini memotivasi aku ke depannya. Banyak pengalaman yang bisa aku pelajari dan aku bisa tahu level aku bahwa aku sebenarnya punya level juara grand slam. Tinggal dicari apa yang kurang,” bebernya. (ka/c7/dns/jpc)

 

Exit mobile version