Timnas Indonesia U-23 harus angkat kaki dari Asian Games 2022. Itu terjadi setelah Garuda Muda menyerah 0-2 dari Uzbekistan lewat babak tambahan waktu babak 16 besar di Shangcheng Sport Center Stadium, Tiongkok, Kamis (28/9).
Skuad asuhan Indra Sjafri sebenarnya tampil cukup impresif hingga waktu normal 90 menit. Mereka berhasil meredam permainan apik Uzbekistan yang memang diunggulkan di pertandingan ini.
Kesabaran para pemain Indonesia menjaga setiap jengkal area membuat Uzbekistan kerap gagal dalam menceploskan bola hingga pertandingan harus dijalani ke babak tambahan waktu.
Ini menjadi satu-satunya pertandingan yang harus melalui babak tambahan waktu di babak 16 besar. Itu menandakan betapa sengitnya mereka dalam meraih kemenangan.
Bahkan, intensitas permainan begitu meninggi sejak awal pertandingan. Tercatat, ada tujuh kartu kuning dan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit asal Qatar, Mohammed Ahmed Al-Shammari. Bahkan, Hugo Samir harus meninggalkan lapangan setelah mendapatkan kartu merah.
Kondisi ini yang membuat Indonesia kehilangan daya saing ketika menjalani babak tambahan waktu. Bukan hanya bermain dengan 10 pemain, tapi kondisi fisik pemain memang sudah terkuras habis.
Hasil itu yang akhirnya bisa dimaksimalkan para pemain Uzbekistan dalam menekan pertahanan Indonesia. Hingga, Esanov mencetak dua gol bagi Uzbekistan di laga tersebut pada menit ke-92 dan 120+1.
Hasil ini membuat Garuda Muda belum dinaungi Dewi Fortuna sejak meraih kemenangan 2-0 atas Kyrgyzstan di fase penyisihan Grup F. Indonesia tumbang dari Taiwan dan Korea Utara dengan skor masing-masing 1-0. Bahkan, kehadiran Ramadhan Sananta belum berhasil membawa Indonesia memenangi laga tersebut.
Akan tetapi, hasil ini layak diapresiasi karena seluruh pemain telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Hasil ini diharapkan bisa menjadi cambuk untuk lebih baik ke depannya.(jpc/ind)
Timnas Indonesia U-23 harus angkat kaki dari Asian Games 2022. Itu terjadi setelah Garuda Muda menyerah 0-2 dari Uzbekistan lewat babak tambahan waktu babak 16 besar di Shangcheng Sport Center Stadium, Tiongkok, Kamis (28/9).
Skuad asuhan Indra Sjafri sebenarnya tampil cukup impresif hingga waktu normal 90 menit. Mereka berhasil meredam permainan apik Uzbekistan yang memang diunggulkan di pertandingan ini.
Kesabaran para pemain Indonesia menjaga setiap jengkal area membuat Uzbekistan kerap gagal dalam menceploskan bola hingga pertandingan harus dijalani ke babak tambahan waktu.
Ini menjadi satu-satunya pertandingan yang harus melalui babak tambahan waktu di babak 16 besar. Itu menandakan betapa sengitnya mereka dalam meraih kemenangan.
Bahkan, intensitas permainan begitu meninggi sejak awal pertandingan. Tercatat, ada tujuh kartu kuning dan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit asal Qatar, Mohammed Ahmed Al-Shammari. Bahkan, Hugo Samir harus meninggalkan lapangan setelah mendapatkan kartu merah.
Kondisi ini yang membuat Indonesia kehilangan daya saing ketika menjalani babak tambahan waktu. Bukan hanya bermain dengan 10 pemain, tapi kondisi fisik pemain memang sudah terkuras habis.
Hasil itu yang akhirnya bisa dimaksimalkan para pemain Uzbekistan dalam menekan pertahanan Indonesia. Hingga, Esanov mencetak dua gol bagi Uzbekistan di laga tersebut pada menit ke-92 dan 120+1.
Hasil ini membuat Garuda Muda belum dinaungi Dewi Fortuna sejak meraih kemenangan 2-0 atas Kyrgyzstan di fase penyisihan Grup F. Indonesia tumbang dari Taiwan dan Korea Utara dengan skor masing-masing 1-0. Bahkan, kehadiran Ramadhan Sananta belum berhasil membawa Indonesia memenangi laga tersebut.
Akan tetapi, hasil ini layak diapresiasi karena seluruh pemain telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Hasil ini diharapkan bisa menjadi cambuk untuk lebih baik ke depannya.(jpc/ind)
