Site icon Prokalteng

Latihan Bisa Jadi Pintu Masuk

latihan-bisa-jadi-pintu-masuk

LONDON– Pekan lalu regulator Premier League
mengumumkan sisa 92 pertandingan akan tuntas 31 Juli. Bak gayung besambut,
Arsenal (26/4) lalu langsung mengumumkan lokasi latihan mereka, Colney, akan
dibuka kembali buat para pemain, (27/4) kemarin.

Jika dihitung sejak ditutup 12 Maret lalu, maka
Colney dioperasikan lagi setelah 46 hari. Dan dengan berlatihnya The
Gunners—julukan Arsenal—mereka menjadi tim Premier League pertama yang
melakukannya.


Seperti diberitakan Daily Mail diizinkannya
Colney untuk menggelar latihan buat Pierre-Emerick Aubameyang dkk diikuti
berbagai standar pengoperasiannya. Mulai akses yang terbatas untuk pemain,
pelatih serta staf serta sistem penggiliran untuk pemakaian fasilitas, sampai
hanya berlatih dalam grup kecil.

 â€œPemain
datang sendirian, mengerjakan program latihan individu, lalu kembali ke rumah.
Hanya itu yang bisa mereka lakukan dan semuanya dilakukan dengan kondisi
(Colney) tertutup,” kata jurubicara Arsenal dikutip Daily Mail.

Pembukaan izin pemakaian berlatih di Colney
sekaligus menjadi upaya preventif klub agar para pemainnya tak berlatih di
fasilitas publik. Seperti ditulis 90 Minutes tiga pemain Arsenal sudah
melanggar pemerintah Inggris aturan soal tetap di rumah selama pandemi Covid-19
ini.

Bek David Luiz dan gelandang Granit Xhaka
terjepret berlatih bersama di Southgate, London Utara Selasa (21/4) lalu.
Kemudian winger Nicolas Pepe malah mengunggah fotonya bermain-main di lapangan
artifisial yang ada di Collingdale’s Graham Park.

 â€œSecara
individu ketiganya sudah melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada publik
soal pelanggaran yang dibuatnya. Meski pihak klub sendiri tidak melakukan
pernyataan apapun buat kelalaian pemainnya,” tuliss 90 Minutes.

Di sisi lain, salah satu pemain Arsenal kepada
The Athletic mengatakan belum adanya titik temu mengenai pemotongan gaji akan
bisa terurai dengan adanya latihan ini. “Percakapan di grup WhatsApp memang
sangat sengit. Dan tentu akan berbeda jika antarindividu bertemu saat latihan,”
tutur si pemain kepada The Athletic.

Salah satu pemain yang
vokal menolak pemotongan gaji 12,5 persen adalah Mesut Oezil. Melalui sang
agen, pemain bergaji tertinggi Arsenal itu mementahkan wacana itu. Meski sang
pelatih Mikel Arteta secara individu menghubungi para pemain lewat telepon dan
meminta kerelaan pemain dipotong gaji. 

Exit mobile version