26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Pelatih Persebaya Kritisi Regulasi soal Pemain Timnas

ADA regulasi yang harus dipenuhi saat Liga 1
2020 kembali digulirkan. Yakni, kewajiban memainkan pemain timnas senior. Itu
berkaitan dengan persiapan timnas senior dalam menjalani kualifikasi Piala
Dunia 2022 serta Piala AFF 2020. Regulasi juga mewajibkan klub untuk memainkan
pilar timnas U-19. Itu dilakukan sebagai salah satu persiapan timnas U-19
Indonesia berlaga di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso agak keberatan jika regulasi
tersebut diterapkan. Pelatih asli Malang tersebut berpendapat, kondisi pemain
timnas di klub tidak selalu fit. Jadi, menurut Aji, regulasi mewajibkan pemain
timnas untuk masuk skuad kurang pas.

”Harus melihat situasi dan kondisi pemain sendiri. Tidak bisa kemudian
diintervensi harus main. Tidak bisa seperti itu,” tutur mantan pelatih Persela
Lamongan tersebut.

Baca Juga :  Peluang bagi Jebolan La Masia

”Iya kalau pemain itu dalam kondisi normal, kalau tidak? Karena setiap
pelatih pasti akan merasa kesulitan. Kalau diwajibkan, itu ya tidak ada
(regulasinya, Red). Pasti melihat kondisi juga,” imbuh Aji.

Green Force –julukan Persebaya– memang menyumbang sejumlah amunisi untuk
timnas. Baik senior maupun junior. Di level junior, ada nama-nama seperti M.
Supriadi, Ernando Ari Sutaryadi, dan Rizky Ridho. Lalu, di timnas senior, ada
Hansamu Yama Pranata. Aji makin cemas karena Liga 1 mungkin digelar berbarengan
dengan agenda timnas. Jika ada pemain yang dipanggil timnas, sementara
pelapisnya cedera atau terkena skors, tentu akan merepotkan klub.

”Itu nanti yang perlu saya bicarakan dengan manajemen. Saya mendukung
saja program PSSI. Tetapi, kalau seumpama ada empat atau lima pemain kami yang
dipanggil timnas, lalu kami lepas semua. Kan jadi habis pemain kami,” tutur
Aji.

Baca Juga :  Tawaran Terakhir Untuk Neymar

ADA regulasi yang harus dipenuhi saat Liga 1
2020 kembali digulirkan. Yakni, kewajiban memainkan pemain timnas senior. Itu
berkaitan dengan persiapan timnas senior dalam menjalani kualifikasi Piala
Dunia 2022 serta Piala AFF 2020. Regulasi juga mewajibkan klub untuk memainkan
pilar timnas U-19. Itu dilakukan sebagai salah satu persiapan timnas U-19
Indonesia berlaga di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso agak keberatan jika regulasi
tersebut diterapkan. Pelatih asli Malang tersebut berpendapat, kondisi pemain
timnas di klub tidak selalu fit. Jadi, menurut Aji, regulasi mewajibkan pemain
timnas untuk masuk skuad kurang pas.

”Harus melihat situasi dan kondisi pemain sendiri. Tidak bisa kemudian
diintervensi harus main. Tidak bisa seperti itu,” tutur mantan pelatih Persela
Lamongan tersebut.

Baca Juga :  Peluang bagi Jebolan La Masia

”Iya kalau pemain itu dalam kondisi normal, kalau tidak? Karena setiap
pelatih pasti akan merasa kesulitan. Kalau diwajibkan, itu ya tidak ada
(regulasinya, Red). Pasti melihat kondisi juga,” imbuh Aji.

Green Force –julukan Persebaya– memang menyumbang sejumlah amunisi untuk
timnas. Baik senior maupun junior. Di level junior, ada nama-nama seperti M.
Supriadi, Ernando Ari Sutaryadi, dan Rizky Ridho. Lalu, di timnas senior, ada
Hansamu Yama Pranata. Aji makin cemas karena Liga 1 mungkin digelar berbarengan
dengan agenda timnas. Jika ada pemain yang dipanggil timnas, sementara
pelapisnya cedera atau terkena skors, tentu akan merepotkan klub.

”Itu nanti yang perlu saya bicarakan dengan manajemen. Saya mendukung
saja program PSSI. Tetapi, kalau seumpama ada empat atau lima pemain kami yang
dipanggil timnas, lalu kami lepas semua. Kan jadi habis pemain kami,” tutur
Aji.

Baca Juga :  Tawaran Terakhir Untuk Neymar

Terpopuler

Artikel Terbaru