
Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025). Bejo Sugiantoro dikabarkan kolaps saat beraktivitas dalam agenda sepak bola rutin Untag Rosita. Peristiwa itu terjadi di Lapangan Sier, Surabaya, yang menjadi tempat kegiatannya setiap pekan.
Kabar ini mengejutkan banyak pihak, terutama pencinta Persebaya. Sosok Bejo Sugiantoro dikenal sebagai pemain dan pelatih yang sangat berdedikasi pada Green Force.
Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menyampaikan konfirmasi itu saat sesi latihan Persebaya di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya.
“Ya, tadi (kabar meninggalnya Coach Bejo Sugiantoro), di lapangan Sier,” kata Yahya Alkatiri. Ia menambahkan bahwa Bejo memang rutin bermain sepak bola bersama Untag Rosita setiap hari Selasa.
Kabar ini langsung menyebar cepat di kalangan pemain dan suporter Persebaya. Ucapan belasungkawa mengalir deras untuk sosok yang dikenal karismatik dan dekat dengan Bonek tersebut.
Bejo Sugiantoro adalah ikon Persebaya yang tak tergantikan. Kariernya sebagai pemain dan pelatih selalu diwarnai loyalitas tinggi pada klub kebanggaan Surabaya ini.
Sebagai pemain, Bejo dikenal sebagai bek tangguh dengan visi bermain yang luar biasa. Ia menjadi bagian penting dari masa kejayaan Persebaya di era 90-an dan awal 2000-an.
Setelah pensiun, Bejo tetap mengabdikan dirinya pada sepak bola. Ia sempat menjadi bagian dari staf pelatih Persebaya dan ikut andil membentuk skuad muda Green Force.
Dedikasi dan semangatnya membuat Bejo sangat dihormati di kalangan pemain. Banyak pemain muda Persebaya yang mengaku terinspirasi oleh gaya kepelatihan dan kedisiplinannya.
Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Persebaya. Sosoknya yang penuh semangat dan selalu membawa aura positif akan sangat dirindukan.
Perjalanan karier Bejo bersama Persebaya dipenuhi dengan prestasi. Ia turut membawa Persebaya meraih gelar juara Liga Indonesia dan menjadi bagian dari tim nasional Indonesia.
Sebagai legenda, nama Bejo Sugiantoro selalu melekat di hati Bonek. Suporter Persebaya mengenangnya sebagai pemain yang berjuang tanpa kenal lelah demi kejayaan tim.
Selain di lapangan, Bejo juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial. Ia sering terlibat dalam pembinaan sepak bola usia dini di Surabaya dan sekitarnya.Karena itu, kepergiannya menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi Persebaya tetapi juga sepak bola nasional. Banyak pihak yang merasa kehilangan sosok panutan sekaligus sahabat.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai prosesi pemakaman Bejo Sugiantoro. Namun dipastikan, kehadiran Bonek dan Bonita akan mengiringi peristirahatan terakhir sang legenda.
Para pemain Persebaya Surabaya juga menyampaikan rasa duka mereka. Mereka berjanji akan mempersembahkan performa terbaik sebagai penghormatan terakhir bagi Coach Bejo.
Keluarga besar Persebaya rencananya akan mengadakan doa bersama. Mereka ingin mengenang sosok Bejo yang selalu memberikan energi positif bagi tim.
Kepergian Bejo Sugiantoro menjadi pengingat betapa berharganya peran legenda dalam membangun tim. Warisannya di Persebaya akan terus hidup dalam semangat dan perjuangan Green Force.
Duka ini menjadi momentum bagi Persebaya untuk terus berjuang demi menghormati sang legenda. Setiap laga ke depan akan menjadi persembahan spesial untuk Bejo Sugiantoro.
Bonek dan Bonita pasti akan memberikan penghormatan terakhir dengan cara mereka sendiri. Dukungan penuh di tribun akan menjadi bentuk cinta abadi untuk sang legenda. Selamat jalan, Bejo Sugiantoro. Dedikasi dan semangatmu akan selalu menjadi inspirasi bagi sepak bola Indonesia.(jpc)