27.5 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Saat Kompetisi Bergulir, Semua Pemain Harus Fokus

Jeda kompetisi membuat sebagian pemain Persebaya Surabaya
membuka usaha sampingan. Sebut saja Oktafianus Fernando, Rendi Irwan, Koko Ari
Araya, hingga M. Supriadi. Selain bertujuan mengisi waktu luang, usaha tersebut
bisa menambah pemasukan.

Apalagi,
mereka hanya menerima gaji sebesar 25 persen sejak Maret lalu. Pelatih
Persebaya Aji Santoso memberikan lampu hijau kepada anak asuhnya untuk
menggeluti usaha baru. Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi. ”Jika nanti
kompetisi kembali bergulir, pemain harus fokus ke tim. Nggak boleh (fokus, Red)
ke yang lain,” kata pelatih 50 tahun itu kepada Jawa Pos (Grup Kaltengpos.co).

Tidak
berarti usaha langsung ditutup. ”Kan bisa diserahkan ke orang lain biar
usahanya tetap jalan,” tambah bapak lima anak tersebut. Aji tak mau pemainnya
ngeyel. Semua pemain harus menaati aturan yang diberikan pelatih. Jika masih
ngotot, Aji tak segan untuk memberikan teguran. Apalagi, dia menilai pemain
bisa hilang fokus ke lapangan kalau tetap menjalankan usaha sampingan.

Baca Juga :  Semifinal Thomas Cup, Ini Jadwal Indonesia vs Denmark

“Nggak
mungkin usaha dan latihan bisa berjalan beriringan. Harus fokus ke salah satu,”
jelasnya. Aji bahkan ingin pemain mencontoh apa yang dia lakukan. ”Seperti saya
ini. Sebagai pelatih, saya tidak punya usaha apa pun. Saya benar-benar hanya
fokus untuk membangun tim. Nggak ada pekerjaan lain,” tegas kapten Persebaya
saat juara Liga Indonesia musim 1996–1997 tersebut.

Aji
juga berharap pemain memaklumi keputusannya. Sebab, sebagai mantan pemain, Aji
tahu betul kalau dibutuhkan fokus ekstra saat kompetisi sudah dimulai.
”Anak-anak juga harus tahu kalau pekerjaan utama mereka itu sebagai pemain
Persebaya. Jadi, kalau ada kompetisi, ya harus fokus ke pekerjaan utama,”
tandasnya.

Namun,
untuk saat ini, Aji masih bisa memberikan kelonggaran. Toh, aktivitas usaha
sampingan tidak akan mengganggu fokus pemain di lapangan. Sebab, belum ada
kepastian kompetisi sampai saat ini. Karena itu, dia tak masalah kalau pemain
fokus ke usaha baru. ”Dalam kondisi seperti ini, yang nggak ada kegiatan sepak
bola, saya masih bisa toleransi. Bahkan, saya mendukung,” jelasnya.

Baca Juga :  Kamera yang Menipu

Lagi
pula, belum ada kepastian apakah Liga 1 2020 bakal tetap dilanjutkan. Atau,
bahkan dihentikan total. ”Makanya, sambil menunggu kepastian, saya pikir nggak
masalah kalau pemain buka usaha,” ujarnya. Sejatinya, PSSI sempat mempunyai
opsi untuk melanjutkan Liga 1 2020 pada September nanti. Namun, kepastian itu
belum juga disahkan.

Meski begitu, Oktafianus
Fernando sudah punya rencana soal usaha barunya. ”Nanti saya ada niat untuk
merekrut pegawai baru,” jelas pemain yang akrab disapa Ofan itu. Dengan begitu,
dia bisa fokus ke lapangan. Sebab, selama ini, dia bersama sang istri,
Gabriella Hocky Fitria Loexyanta, yang menjalankan bisnis sambal kemasan.

Jeda kompetisi membuat sebagian pemain Persebaya Surabaya
membuka usaha sampingan. Sebut saja Oktafianus Fernando, Rendi Irwan, Koko Ari
Araya, hingga M. Supriadi. Selain bertujuan mengisi waktu luang, usaha tersebut
bisa menambah pemasukan.

Apalagi,
mereka hanya menerima gaji sebesar 25 persen sejak Maret lalu. Pelatih
Persebaya Aji Santoso memberikan lampu hijau kepada anak asuhnya untuk
menggeluti usaha baru. Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi. ”Jika nanti
kompetisi kembali bergulir, pemain harus fokus ke tim. Nggak boleh (fokus, Red)
ke yang lain,” kata pelatih 50 tahun itu kepada Jawa Pos (Grup Kaltengpos.co).

Tidak
berarti usaha langsung ditutup. ”Kan bisa diserahkan ke orang lain biar
usahanya tetap jalan,” tambah bapak lima anak tersebut. Aji tak mau pemainnya
ngeyel. Semua pemain harus menaati aturan yang diberikan pelatih. Jika masih
ngotot, Aji tak segan untuk memberikan teguran. Apalagi, dia menilai pemain
bisa hilang fokus ke lapangan kalau tetap menjalankan usaha sampingan.

Baca Juga :  Semifinal Thomas Cup, Ini Jadwal Indonesia vs Denmark

“Nggak
mungkin usaha dan latihan bisa berjalan beriringan. Harus fokus ke salah satu,”
jelasnya. Aji bahkan ingin pemain mencontoh apa yang dia lakukan. ”Seperti saya
ini. Sebagai pelatih, saya tidak punya usaha apa pun. Saya benar-benar hanya
fokus untuk membangun tim. Nggak ada pekerjaan lain,” tegas kapten Persebaya
saat juara Liga Indonesia musim 1996–1997 tersebut.

Aji
juga berharap pemain memaklumi keputusannya. Sebab, sebagai mantan pemain, Aji
tahu betul kalau dibutuhkan fokus ekstra saat kompetisi sudah dimulai.
”Anak-anak juga harus tahu kalau pekerjaan utama mereka itu sebagai pemain
Persebaya. Jadi, kalau ada kompetisi, ya harus fokus ke pekerjaan utama,”
tandasnya.

Namun,
untuk saat ini, Aji masih bisa memberikan kelonggaran. Toh, aktivitas usaha
sampingan tidak akan mengganggu fokus pemain di lapangan. Sebab, belum ada
kepastian kompetisi sampai saat ini. Karena itu, dia tak masalah kalau pemain
fokus ke usaha baru. ”Dalam kondisi seperti ini, yang nggak ada kegiatan sepak
bola, saya masih bisa toleransi. Bahkan, saya mendukung,” jelasnya.

Baca Juga :  Kamera yang Menipu

Lagi
pula, belum ada kepastian apakah Liga 1 2020 bakal tetap dilanjutkan. Atau,
bahkan dihentikan total. ”Makanya, sambil menunggu kepastian, saya pikir nggak
masalah kalau pemain buka usaha,” ujarnya. Sejatinya, PSSI sempat mempunyai
opsi untuk melanjutkan Liga 1 2020 pada September nanti. Namun, kepastian itu
belum juga disahkan.

Meski begitu, Oktafianus
Fernando sudah punya rencana soal usaha barunya. ”Nanti saya ada niat untuk
merekrut pegawai baru,” jelas pemain yang akrab disapa Ofan itu. Dengan begitu,
dia bisa fokus ke lapangan. Sebab, selama ini, dia bersama sang istri,
Gabriella Hocky Fitria Loexyanta, yang menjalankan bisnis sambal kemasan.

Terpopuler

Artikel Terbaru