25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Terjangkit Covid-19, Mantan Presiden Real Madrid Meninggal

PANDEMI korona belum berhenti menebar teror.
Kemarin dini hari, mantan Presiden Real Madrid Lorenzo Sanz yang terjangkit
Covid-19 meninggal dunia. Sanz wafat setelah selama sepekan terakhir berperang
melawan penyakit mematikan itu di salah satu rumah sakit di Madrid.

’’Seluruh elemen Real berduka sedalam-dalamnya
atas kepergian Sanz. Dia merupakan sosok yang sangat berjasa dalam
mengembalikan kejayaan Real di Eropa dan dunia.’’ Bunyi tribute Real kepada
pria kelahiran Madrid itu. 

Wajar jika Los Merengues sangat kehilangan.
Sebab, dalam kepemimpinannya pada 1995–2000, Real kembali menapak kesuksesan
mereka, terutama di Liga Champions. Bahkan, Sanz punya julukan Presiden La
Septima. 

Julukan itu merujuk pada gelar ketujuh Real di
Liga Champions pada 1998. Itu kali pertama Real memenangi ajang antarklub
paling elite Eropa setelah kali terakhir memenanginya 32 tahun sebelumnya. Sanz
kemudian melengkapi prestasinya di Liga Champions dengan gelar kedelapan pada
2000, yang sekaligus jadi tahun pengabdian terakhirnya bagi tim yang bermarkas
di Estadio Santiago Bernabeu itu. 

Baca Juga :  Pendaftaran Bakal Calon Ketum, Waketum, dan Exco PSSI Ditutup, Ini Daf

Untuk mengenang Sanz, Real Madrid memutar
sebuah video yang dipublikasikan beberapa jam setelah kepergiannya. Video
berdurasi 4 menit 44 detik itu berisi momen-momen memorable bersama Sanz. Salah
satu keputusan tepatnya bersama Real adalah ketika mendatangkan dua striker,
yakni Davor Suker dari Sevilla dan Predrag Mijatovic dari Valencia, dengan uang
pribadi. Itu belum termasuk dua pembelian penting lainnya seperti bek kiri
Roberto Carlos dan gelandang Clarence Seedorf. 

Meski menghadirkan
kesuksesan saat menjabat, Sanz gagal dalam mengatasi permasalahan ekonomi Real.
Itu jadi salah satu faktor yang membuatnya kalah oleh Florentino Perez dalam
pemilihan presiden Real pada 2000. Sanz sempat maju lagi dalam pencalonan empat
tahun berselang. Tetapi, Perez kembali mengalahkannya. Terlepas dari semuanya,
sosok Sanz tetap berjasa bagi Real. ’’Untuk selamanya, Lorenzo Sanz.’’ Bunyi
kalimat penutup video tribute Real. 

Baca Juga :  Butuh Pelampiasan Amarah untuk Keluar dari Krisis

PANDEMI korona belum berhenti menebar teror.
Kemarin dini hari, mantan Presiden Real Madrid Lorenzo Sanz yang terjangkit
Covid-19 meninggal dunia. Sanz wafat setelah selama sepekan terakhir berperang
melawan penyakit mematikan itu di salah satu rumah sakit di Madrid.

’’Seluruh elemen Real berduka sedalam-dalamnya
atas kepergian Sanz. Dia merupakan sosok yang sangat berjasa dalam
mengembalikan kejayaan Real di Eropa dan dunia.’’ Bunyi tribute Real kepada
pria kelahiran Madrid itu. 

Wajar jika Los Merengues sangat kehilangan.
Sebab, dalam kepemimpinannya pada 1995–2000, Real kembali menapak kesuksesan
mereka, terutama di Liga Champions. Bahkan, Sanz punya julukan Presiden La
Septima. 

Julukan itu merujuk pada gelar ketujuh Real di
Liga Champions pada 1998. Itu kali pertama Real memenangi ajang antarklub
paling elite Eropa setelah kali terakhir memenanginya 32 tahun sebelumnya. Sanz
kemudian melengkapi prestasinya di Liga Champions dengan gelar kedelapan pada
2000, yang sekaligus jadi tahun pengabdian terakhirnya bagi tim yang bermarkas
di Estadio Santiago Bernabeu itu. 

Baca Juga :  Pendaftaran Bakal Calon Ketum, Waketum, dan Exco PSSI Ditutup, Ini Daf

Untuk mengenang Sanz, Real Madrid memutar
sebuah video yang dipublikasikan beberapa jam setelah kepergiannya. Video
berdurasi 4 menit 44 detik itu berisi momen-momen memorable bersama Sanz. Salah
satu keputusan tepatnya bersama Real adalah ketika mendatangkan dua striker,
yakni Davor Suker dari Sevilla dan Predrag Mijatovic dari Valencia, dengan uang
pribadi. Itu belum termasuk dua pembelian penting lainnya seperti bek kiri
Roberto Carlos dan gelandang Clarence Seedorf. 

Meski menghadirkan
kesuksesan saat menjabat, Sanz gagal dalam mengatasi permasalahan ekonomi Real.
Itu jadi salah satu faktor yang membuatnya kalah oleh Florentino Perez dalam
pemilihan presiden Real pada 2000. Sanz sempat maju lagi dalam pencalonan empat
tahun berselang. Tetapi, Perez kembali mengalahkannya. Terlepas dari semuanya,
sosok Sanz tetap berjasa bagi Real. ’’Untuk selamanya, Lorenzo Sanz.’’ Bunyi
kalimat penutup video tribute Real. 

Baca Juga :  Butuh Pelampiasan Amarah untuk Keluar dari Krisis

Terpopuler

Artikel Terbaru