Site icon Prokalteng

Gagal Capai Target di PON XXI Aceh-Sumut, KONI Kalteng Berikan Alasan Begini

Jajaran pengurus KONI Kalteng saat memberikan keterangan pers di Kantor KONI Kalteng, Senin (23/9).(IST)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Jajaran Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng angkat bicara mengenai hasil perolehan Kontingen Kalteng yang tidak memenuhi capaian target 7 emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).

Kepala Satuan Tugas Pelatihan Provinsi (Pelatprov) KONI Kalteng, Agustan Saining mengakui kegagalan kontingen Kalteng yang tidak memenuhi target  7 emas di PON Aceh – Sumut itu.

“Kita akui, kita gagal mencapai target tujuh medali emas di PON 2024 yang telah kita tetapkan bersama cabang olahraga dan KONI Kalteng. Namun, ini adalah awal menuju kebangkitan prestasi di PON 2028,” ujar Agustan Saining di kantor KONI Kalteng, Senin (23/9).

Dalam jumpa pers yang dihadiri oleh media cetak, online, dan elektronik itu, hadir juga Sekretaris KONI Kalteng, Ilham Busra dan Kepala Bidang Prestasi KONI Kalteng, Rasad Samuel.

Agustan menjelaskan, pada PON 2021 di Papua, Kalteng berhasil meraih 2 medali emas, 6 perak, dan 3 perunggu. Sementara pada PON 2024 di Aceh-Sumut, Kalteng hanya berhasil membawa pulang 1 medali emas, 9 perak, dan 3 perunggu.

Menurut Agustan, ada banyak faktor yang memengaruhi hasil tersebut. Bukan hanya soal anggaran, tetapi juga kemampuan (skill) atlet, program latihan, dan kondisi cuaca.

“KONI Kalteng memberangkatkan 21 cabang olahraga ke PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Apa pun hasilnya, kita tetap bangga atas perjuangan atlet kita yang telah mengibarkan bendera Isen Mulang di PON,” kata Agustan.

Sementara menyikapi hasil tersebut, Sekretaris KONI Kalteng, Ilham Busra menjelaskan bahwa prestasi PON Aceh-Sumut tidak bisa dikatakan sepenuhnya menurun jika dibandingkan PON sebelumnya. Dia beralasan, jumlah provinsi di Indonesia dari yang dulu 34 provinsi, kini bertambah menjadi 38 provinsi.

”Otomatis, posisi peringkat pun bertambah, dan kedua di tahun 2024 memperoleh 1 emas 9 perak dan 3 perunggu.  Dari segi emas memang menurun 1 medali, tapi dari segi perak kita ada peningkatan 3 medali perak,” bebernya.

Dia menjelaskan, terkait dana PON sebesar Rp50 miliar kurang tepat. Dana hibah yang diberikan memang sebesar Rp50 miliar, namun Rp30 miliar dialokasikan untuk persiapan pemusatan latihan atlet dan keberangkatan kontingen. Sedangkan Rp20 miliar digunakan untuk operasional KONI, bonus, dan bantuan bagi cabang olahraga.

“KONI Kalteng menaungi 54 cabang olahraga, dan meskipun hanya 21 cabang yang lolos ke PON, 23 cabang lainnya tetap mendapatkan pembinaan,” jelas Ilham.

Dia menjelaskan, pembinaan tersebut, termasuk pengiriman ke Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), serta bantuan untuk operasional sekretariat.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Prestasi KONI Kalteng, Rasad Samuel juga menyatakan bahwa persiapan kontingen Kalteng sudah dilakukan secara maksimal. Menurutnya, sebanyak 21 cabang olahraga yang lolos ke PON sudah melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan atlet.  Termasuk pemusatan latihan di luar daerah, seperti cabang dayung di Waduk Situ Cipule, Jawa Barat, dan beberapa cabang lainnya yang menitipkan atlet di pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

“Cabang olahraga sudah berjuang maksimal, meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana olahraga yang kita miliki. Hanya saja, keberuntungan belum berpihak pada Kalteng,” ujar Rasad. (hfz/hnd)

Exit mobile version