SEPERTI yang sudah diprediksi, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan
akhirnya menunjuk Yunus Nusi sebagai Plt (pelaksana tugas) Sekjen PSSI.
Penunjukan itu dirilis kemarin. Anggota Exco PSSI tersebut akan menggantikan
Ratu Tisha untuk sementara hingga ada pengganti resmi yang dipilih akhir bulan
ini.
Iwan Bule –sapaan Mochamad
Iriawan–menuturkan, penunjukan Yunus bukan hanya keputusan darinya. Ada anggota
exco yang juga menyepakati. ’’Exco sudah menyetujuinya,’’ katanya.
Menurut mantan Kapolda NTB itu, hanya Yunus
yang saat ini dinilai PSSI sangat cocok menjabat Plt. Pengalamannya di
organisasi jadi poin penting untuk menjalankan roda organisasi sepeninggal
Tisha. ’’Saya kira sangat pantas jika saya menunjuknya jadi Plt Sekjen,’’
ucapnya.
Anggota Exco PSSI Haruna Soemitro berpesan
agar Yunus segera bekerja untuk mengurusi roda organisasi. Salah satunya
mempersiapkan seleksi Sekjen. ’’Ya segera, agar exco nanti dalam menetapkan
bisa memiliki dasar yang bisa dipertanggungjawabkan,’’ harapnya.
Haruna menilai, dengan beban tugas yang ada
di statuta untuk Exco PSSI, tidak cukup hanya vote setuju atau tidak dalam hal
pemilihan Sekjen PSSI yang baru. Karena itu, harus ada penjelasan dan alasan
yang bisa dipertanggungjawabkan ketika memberikan vote. ’’Bahwa Sekjen yang
akan diajukan Ketum telah memenuhi syarat untuk mengemban tugas sebagaimana
amanat dalam statuta,’’ paparnya.
Terpilihnya pria asal Gorontalo itu sebagai
Plt Sekjen PSSI menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mendukung, ada yang
mempertanyakan penunjukan tersebut. Salah satu yang mempertanyakan adalah
Manajer Madura FC Januar Herwanto. Menurut dia, adanya Plt Sekjen yang berasal
dari Exco PSSI baru kali ini terjadi.
Januar menyarankan PSSI memilih Plt dari luar
lingkup yang ada. Khususnya di luar Exco PSSI. Alasannya, walau bersifat
sementara, sosok Plt baru bisa memberikan spirit dan wawasan berbeda.
’’Peralihan Sekjen pasti ada turbulensi dalam PSSI. Harus diakui, mencari
pengganti Tisha itu tidak mudah,’’ terangnya.
Seharusnya, jika memang dibutuhkan cepat dan
sudah direncanakan akhir bulan ini, Plt juga berasal dari luar lingkup PSSI.
Agar nantinya persiapan untuk perekrutan Sekjen PSSI yang baru bisa maksimal
dan tidak mengganggu tugas exco yang banyak. ’’Kalau begini, seolah-olah PSSI
hanya itu-itu saja. Semoga saja tidak ada kepentingan lain saat menunjuk Sekjen
definitif penggantinya,’’ harapnya.
Dia mengingatkan Iwan Bule ketika kampanye
yang sangat jago melakukan personal touch kepada keluarga sepak bola. Harusnya
hal itu tetap dilakukan ketika menjabat ketua umum PSSI. ’’Iwan Bule seharusnya
tidak mengubah pendekatan itu. Penunjukan Plt dari exco seolah-olah PSSI
menutup diri,’’ bebernya.
Sedikit berbeda, Ketua Asprov PSSI DKI Uden
Kusuma mengatakan, hadirnya Plt Sekjen PSSI saat ini sangat dibutuhkan bagi
para asprov di daerah. Karena itu, dia menyebut posisi Plt yang diemban Yunus
dapat memberikan petunjuk atau arahan kepada seluruh asprov beserta klub Liga 1
maupun Liga 2.
’’Paling tidak bisa
empati sambil memberikan petunjuk arahan apa yang harus diperbuat asprov dan
klub sehingga akan ada kebijakan yang sama,’’ katanya.
Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh Rahmat
Djailani juga angkat bicara mengenai penunjukan Yunus sebagai Plt Sekjen PSSI.
Secara pribadi, dia mengakui tidak mengenal betul sosok Yunus. Latar belakang
hingga prestasinya.
’’Tapi, saya harap, dengan penunjukan Yunus
Nusi ini, komunikasi dua arah dari klub dan PSSI bisa berjalan lancar dan
harmonis. Tugas dan wewenang beliau sudah diatur dalam statuta. Jadi, tinggal
bagaimana menjalankan tugas itu dengan baik dan sesuai dengan visi misi ketua
umum,’’ paparnya.
Sementara itu, Yunus Nusi mengaku bersyukur
atas penunjukannya sebagai Plt Sekjen PSSI oleh Iwan Bule. Dia akan langsung
bekerja dengan memulai pembenahan administrasi kesekjenan. Terutama soal
korespondensi dan hal-hal administrasi internal yang dirasa tidak berjalan baik
di era Tisha.
’’Tugas Sekjen tinggal
meneruskan atau terus menjalankan roda organisasi sesuai dengan visi misi Pak
Ketum. Tugas yang diberikan Ketum kepada saya lebih kepada pembenahan dan
pengendalian administrasi kesekjenan,’’ jelasnya.
Untuk komunikasi dengan klub atau asprov,
pria yang saat ini juga merangkap tugas sebagai ketua Asprov Kalimantan Timur
itu bakal melakukan komunikasi secepatnya. Bagi dia, komunikasi itu adalah
bagian dari tugasnya sebagai Plt Sekjen PSSI. ’’Seperti yang saya bilang, semua
tugas dilakukan bertahap. Termasuk nanti evaluasi dan pemantapan struktur
keorganisasian di Sekjen,’’ ucapnya.