32.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Tak Punya Teknologi Mumpuni untuk Tarung di Hujan Lebat

PRESIDEN Federasi Autosport Internasional (FIA) Jean Todt kembali buka suara terkait kontroversi balapan Formula 1 (F1) di tengah hujan lebat. Sebagaimana yang terjadi pada GP Belgia bulan lalu (29/8).

Pria 75 tahun asal Prancis itu mendorong F1 segera memiliki teknologi mobil baru yang bisa bertarung di lintasan di tengah hujan lebat dengan aman.

Todt menyebutkan, mobil F1 yang ada saat ini tidak memiliki teknologi mumpuni untuk tampil di tengah hujan lebat. Itu disebabkan mobil F1 saat ini memiliki level downforce yang tinggi.

Selain itu, ukuran ban lebih lebar yang digunakan membuat cipratan air lebih kuat saat mobil-mobil F1 melibas lintasan basah. Hal itu secara otomatis membuat jarak pandang menjadi lebih buruk untuk pembalap saat tampil di lintasan basah.

Baca Juga :  PSG Punya Fasilitas Terlengkap di Liga 2

’’Banyak kritik yang kami terima akibat kejadian di GP Belgia. Tapi, apa jadinya jika kami membiarkan balapan berjalan seperti biasa, lantas ada kejadian tabrakan yang melibatkan sepuluh pembalap atau lebih,” ucap Todt dilansir Motorsport.

Meski demikian, dia mengakui bahwa butuh waktu panjang untuk mewujudkan teknologi mobil F1 baru yang mumpuni tampil di tengah hujan tersebut. Paling cepat, itu bisa terwujud saat F1 memperbarui regulasi mesin secara besar-besaran pada 2025 mendatang.

”Untuk regulasi terbaru 2025 kami harus memikirkan hal ini. Harus ada inovasi mobil yang bisa bertarung saat hujan,” tambah Todt.

Sebagaimana diketahui, keputusan F1 untuk melanjutkan balapan GP Belgia tahun ini di tengah hujan lebat mendapat kritik keras. Sebab, F1 seakan melanjutkan balapan hanya untuk formalitas.

Baca Juga :  Indonesia vs Malaysia, Shin Tae-yong: Kondisi Pemain Baik

Saat itu, setelah sempat tertunda selama tiga jam, pembalap tetap diminta turun ke lintasan untuk menjalani dua lap dengan dipimpin safety car di tengah hujan lebat. Setelah itu, mereka diminta kembali ke paddock dengan alasan keamanan karena hujan turun makin lebat.

Beberapa saat kemudian, putaran dua lap itulah yang dinyatakan sebagai hasil balapan resmi GP Belgia. Keputusan itu makin menjadi kontroversi karena F1 tetap memberikan poin meski hanya setengah untuk hasil balapan tersebut.

Padahal, dalam kenyataannya, saat itu sama sekali tidak terjadi balapan sungguhan dalam GP Belgia tersebut. ”Ini semua hanya omong kosong,” kritik Lewis Hamilton pembalap Mercedes mengomentari hasil GP Belgia saat itu.

PRESIDEN Federasi Autosport Internasional (FIA) Jean Todt kembali buka suara terkait kontroversi balapan Formula 1 (F1) di tengah hujan lebat. Sebagaimana yang terjadi pada GP Belgia bulan lalu (29/8).

Pria 75 tahun asal Prancis itu mendorong F1 segera memiliki teknologi mobil baru yang bisa bertarung di lintasan di tengah hujan lebat dengan aman.

Todt menyebutkan, mobil F1 yang ada saat ini tidak memiliki teknologi mumpuni untuk tampil di tengah hujan lebat. Itu disebabkan mobil F1 saat ini memiliki level downforce yang tinggi.

Selain itu, ukuran ban lebih lebar yang digunakan membuat cipratan air lebih kuat saat mobil-mobil F1 melibas lintasan basah. Hal itu secara otomatis membuat jarak pandang menjadi lebih buruk untuk pembalap saat tampil di lintasan basah.

Baca Juga :  PSG Punya Fasilitas Terlengkap di Liga 2

’’Banyak kritik yang kami terima akibat kejadian di GP Belgia. Tapi, apa jadinya jika kami membiarkan balapan berjalan seperti biasa, lantas ada kejadian tabrakan yang melibatkan sepuluh pembalap atau lebih,” ucap Todt dilansir Motorsport.

Meski demikian, dia mengakui bahwa butuh waktu panjang untuk mewujudkan teknologi mobil F1 baru yang mumpuni tampil di tengah hujan tersebut. Paling cepat, itu bisa terwujud saat F1 memperbarui regulasi mesin secara besar-besaran pada 2025 mendatang.

”Untuk regulasi terbaru 2025 kami harus memikirkan hal ini. Harus ada inovasi mobil yang bisa bertarung saat hujan,” tambah Todt.

Sebagaimana diketahui, keputusan F1 untuk melanjutkan balapan GP Belgia tahun ini di tengah hujan lebat mendapat kritik keras. Sebab, F1 seakan melanjutkan balapan hanya untuk formalitas.

Baca Juga :  Indonesia vs Malaysia, Shin Tae-yong: Kondisi Pemain Baik

Saat itu, setelah sempat tertunda selama tiga jam, pembalap tetap diminta turun ke lintasan untuk menjalani dua lap dengan dipimpin safety car di tengah hujan lebat. Setelah itu, mereka diminta kembali ke paddock dengan alasan keamanan karena hujan turun makin lebat.

Beberapa saat kemudian, putaran dua lap itulah yang dinyatakan sebagai hasil balapan resmi GP Belgia. Keputusan itu makin menjadi kontroversi karena F1 tetap memberikan poin meski hanya setengah untuk hasil balapan tersebut.

Padahal, dalam kenyataannya, saat itu sama sekali tidak terjadi balapan sungguhan dalam GP Belgia tersebut. ”Ini semua hanya omong kosong,” kritik Lewis Hamilton pembalap Mercedes mengomentari hasil GP Belgia saat itu.

Terpopuler

Artikel Terbaru