26.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Misi Sangat Berat: Indonesia Ingin 10 Wakil di Olimpiade 2020

Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mempertahankan gelarnya pada
Blibli Indonesia Open 2019. Ini menjadi gelar ke-22 bagi ganda putra Indonesia
sepanjang 37 tahun penyelenggaraan turnamen level super 1.000 tersebut.

Selain itu, Minions –sebutan Marcus/Kevin– menjadi pasangan
pertama sejak 1999 yang berhasil mempertahankan gelar dua tahun berturut-turut.
Ketika itu pasangan legendaris Ricky Subagja/Rexy Mainaky menjadi kampiun
secara back-to-back pada
1998 dan 1999.

Ganda putra nomor satu dunia itu saat ini menjadi harapan utama
Indonesia untuk mendulang emas dalam Olimpiade Tokyo 2020. Kali terakhir ganda
putra memperoleh emas saat Olimpiade Beijing 2008 melalui pasangan Markis
Kido/Hendra Setiawan.

Saat ini sektor ganda putra memang yang paling kuat. Bahkan, ada
tiga pasangan yang menduduki delapan besar dunia. Yakni, Marcus/Kevin
(peringkat pertama), Hendra Setiawan/M. Ahsan (peringkat keempat), dan Fajar
Alfian/M. Rian Ardianto (peringkat ketujuh).

Namun, hanya dua pasangan yang bisa lolos ke Olimpiade. ’’Kami
punya tiga pasangan yang bagus. Jadi, biarkan mereka berebut (lolos) terlebih
dahulu. Masih ada sepuluh bulan menuju Olimpiade,’’ ungkap Kabidbinpres PP PBSI
Susy Susanti.

Baca Juga :  Pacar CR7 Ini Jadi Model Pakaian Dalam

Terkait peluang lolos ke Olimpiade, PBSI menargetkan 10 wakil.
Artinya, setiap sektor harus mampu menyumbangkan kuota maksimal. Namun, dilihat
dari peta saat ini, hal itu cukup berat diraih. Terutama dari sektor putri.
Gregoria Mariska Tunjung harus bisa kembali menembus peringkat 16 besar. Saat
ini dia terlempar ke ranking ke-19. Sementara itu, Fitriani malah menempati
urutan ke-30.

Susy mengakui hal itu cukup sulit. ’’Tunggal putri masih
berjuang. Minimal bisa meloloskan satu wakil. Dengan sisa waktu ini, bagaimana
caranya bisa memasukkan dua nama,’’ kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992
tersebut.

Sementara itu, sektor lain yang cukup aman adalah tunggal putra.
Mereka menempatkan dua wakil dalam delapan besar. Untuk ganda putri dan ganda
campuran, hanya ada satu wakil yang berpeluang. ’’Tentu kami ingin wakil yang
sebanyak-banyaknya. Tunggal putra sudah cukup bagus, tapi belum bisa stabil.
Sedangkan sektor lain harus dipertahankan, jangan sampai peringkatnya turun
lagi. Ini yang jadi PR kami,’’ katanya.

PBSI memiliki waktu hingga April 2020 untuk mengejar kualifikasi
Olimpiade. Untuk itu, mereka memilah turnamen yang bergengsi dan besar agar
pengumpulan poin bisa lebih efektif. Sebut saja Kejuaraan Dunia di Swiss
Agustus nanti, All England 2019, serta Kejuaraan Asia 2020.

Baca Juga :  Pelatih Akan Benahi Pertahanan Tim Kalteng Putri

Di sisi lain, besarnya harapan ganda putra menyumbang emas pada
Olimpiade 2020 menjadi motivasi tersendiri bagi Kevin. Yang terdekat, dia
mengincar gelar Kejuaraan Dunia, sebuah trofi yang belum pernah dia dapatkan.
Kemudian, meneruskan tradisi emas Olimpiade.

’’Saya rasa semua punya peluang yang sama. Setiap pertandingan,
setiap pemain punya kesempatan menang. Olimpiade juga masih setahun lagi. Jadi,
kita lihat saja nanti. Harapannya tentu bisa mendapatkan emas,’’ kata Kevin.

Hal itu juga didukung Hendra. Dia berharap bisa mengulang memori
manis seperti yang dia lakukan dengan Markis Kido lebih dari satu dekade silam.
’’Sekarang ganda putra memang sedang bagus. Ada ranking satu, ada saya dan
Ahsan, ada Fajar/Alfian. Semoga ke depan performa kami bisa stabil dan bisa
menyumbang emas Olimpiade,’’ ungkap Hendra.(jpn)

 

Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mempertahankan gelarnya pada
Blibli Indonesia Open 2019. Ini menjadi gelar ke-22 bagi ganda putra Indonesia
sepanjang 37 tahun penyelenggaraan turnamen level super 1.000 tersebut.

Selain itu, Minions –sebutan Marcus/Kevin– menjadi pasangan
pertama sejak 1999 yang berhasil mempertahankan gelar dua tahun berturut-turut.
Ketika itu pasangan legendaris Ricky Subagja/Rexy Mainaky menjadi kampiun
secara back-to-back pada
1998 dan 1999.

Ganda putra nomor satu dunia itu saat ini menjadi harapan utama
Indonesia untuk mendulang emas dalam Olimpiade Tokyo 2020. Kali terakhir ganda
putra memperoleh emas saat Olimpiade Beijing 2008 melalui pasangan Markis
Kido/Hendra Setiawan.

Saat ini sektor ganda putra memang yang paling kuat. Bahkan, ada
tiga pasangan yang menduduki delapan besar dunia. Yakni, Marcus/Kevin
(peringkat pertama), Hendra Setiawan/M. Ahsan (peringkat keempat), dan Fajar
Alfian/M. Rian Ardianto (peringkat ketujuh).

Namun, hanya dua pasangan yang bisa lolos ke Olimpiade. ’’Kami
punya tiga pasangan yang bagus. Jadi, biarkan mereka berebut (lolos) terlebih
dahulu. Masih ada sepuluh bulan menuju Olimpiade,’’ ungkap Kabidbinpres PP PBSI
Susy Susanti.

Baca Juga :  Pacar CR7 Ini Jadi Model Pakaian Dalam

Terkait peluang lolos ke Olimpiade, PBSI menargetkan 10 wakil.
Artinya, setiap sektor harus mampu menyumbangkan kuota maksimal. Namun, dilihat
dari peta saat ini, hal itu cukup berat diraih. Terutama dari sektor putri.
Gregoria Mariska Tunjung harus bisa kembali menembus peringkat 16 besar. Saat
ini dia terlempar ke ranking ke-19. Sementara itu, Fitriani malah menempati
urutan ke-30.

Susy mengakui hal itu cukup sulit. ’’Tunggal putri masih
berjuang. Minimal bisa meloloskan satu wakil. Dengan sisa waktu ini, bagaimana
caranya bisa memasukkan dua nama,’’ kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992
tersebut.

Sementara itu, sektor lain yang cukup aman adalah tunggal putra.
Mereka menempatkan dua wakil dalam delapan besar. Untuk ganda putri dan ganda
campuran, hanya ada satu wakil yang berpeluang. ’’Tentu kami ingin wakil yang
sebanyak-banyaknya. Tunggal putra sudah cukup bagus, tapi belum bisa stabil.
Sedangkan sektor lain harus dipertahankan, jangan sampai peringkatnya turun
lagi. Ini yang jadi PR kami,’’ katanya.

PBSI memiliki waktu hingga April 2020 untuk mengejar kualifikasi
Olimpiade. Untuk itu, mereka memilah turnamen yang bergengsi dan besar agar
pengumpulan poin bisa lebih efektif. Sebut saja Kejuaraan Dunia di Swiss
Agustus nanti, All England 2019, serta Kejuaraan Asia 2020.

Baca Juga :  Pelatih Akan Benahi Pertahanan Tim Kalteng Putri

Di sisi lain, besarnya harapan ganda putra menyumbang emas pada
Olimpiade 2020 menjadi motivasi tersendiri bagi Kevin. Yang terdekat, dia
mengincar gelar Kejuaraan Dunia, sebuah trofi yang belum pernah dia dapatkan.
Kemudian, meneruskan tradisi emas Olimpiade.

’’Saya rasa semua punya peluang yang sama. Setiap pertandingan,
setiap pemain punya kesempatan menang. Olimpiade juga masih setahun lagi. Jadi,
kita lihat saja nanti. Harapannya tentu bisa mendapatkan emas,’’ kata Kevin.

Hal itu juga didukung Hendra. Dia berharap bisa mengulang memori
manis seperti yang dia lakukan dengan Markis Kido lebih dari satu dekade silam.
’’Sekarang ganda putra memang sedang bagus. Ada ranking satu, ada saya dan
Ahsan, ada Fajar/Alfian. Semoga ke depan performa kami bisa stabil dan bisa
menyumbang emas Olimpiade,’’ ungkap Hendra.(jpn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru