PALANGKA RAYA – Ketua Umum Komite Olah Raga Nasional
Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah versi musyawarah olah raga provinsi luar
biasa (Musorprovlub), Marcos Tuwan menegaskan, pelaksanaan musyawarah yang
digelar Sabtu (21/9/2019) telah sesuai dengan AD/ART KONI.
Sementara terkait adanya dualisme kepengurusan, imbas pelaksanaan
musorprovlub itu, Marcos Tuwan menegaskan pihaknya tidak terlalu
mempermasalahkan. Terutama berkaitan dengan keabsahan pengurus yang akan diakui
KONI Pusat.
“Bagi kami itu tidak masalah, karena
aturannya sudah jelas. Kami hanya melaksanakan musyawarah sesuai aturan, serta
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KONI. Mengenai nantinya ada dua
kepemimpinan KONI versi Musorprovlub dan Musorprov, tak akan terpengaruh. Sebab
sesuai ketentuannya, apabila ada permasalahan internal misalnya ada dua
kepengurusan, maka nantinya Badan Abitrase Olah Raga Indonesia (BAORI) lah yang
memutuskan, mana yang legal dan tidak. Jadi bukan KONI-nya yang menilai,” beber
Marcos, Sabtu malam.
Pasca musorprovlub ini, lanjut Marcos, dirinya bersama-sama dengan empat
anggota formatur yang telah dipilih akan segera menyusun komposisi kepengurusan
KONI Kalteng periode 2016-2020.
Penyusunan pengurus dan nantinya dilanjutkan dengan penyusunan program
kerja, imbuh dia, penting segera dilakukan guna persiapan menghadapi Pekan Olah
Raga Nasional (PON) 2020 di Papua.
“Kami pengurus juga akan segera melaporkan hasil musorprovlub ke
Gubernur Kalteng dan persiapan PON,” ucapnya. (nto)