Ini Tiga Faktor Kekalahan Telak Indonesia dari Australia Kata Shin Tae-yong

PROKALTENG.CO-Shin Tae-yong mengungkapkan tiga faktor utama yang menjadi penyebab kekalahan telak Timnas Indonesia 1-5 dari Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Menurut mantan pelatih Skuad Garuda tersebut, strategi yang diterapkan Patrick Kluivert belum berjalan optimal, terutama dalam aspek pressing dan antisipasi bola mati.

1. Pressing yang Tidak Efektif
   Shin menilai strategi pressing yang diterapkan oleh Timnas Indonesia tidak berjalan sesuai harapan. Ia menduga minimnya waktu latihan bersama tim kepelatihan baru menjadi penyebab utama.

“Para pemain sudah bekerja keras, tapi pressing dari lini depan tidak berjalan dengan baik. Karena waktu latihan yang terbatas, man to man marking sering terlepas, dan itu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan,” ujar Shin Tae-yong.

2. Lemah dalam Mengantisipasi Bola Mati
   Faktor kedua yang disorot Shin adalah buruknya antisipasi Timnas Indonesia terhadap skema bola mati Australia. Ia menyayangkan banyaknya gol yang lahir dari situasi set piece.

“Sangat disayangkan. Seharusnya kami tidak perlu kebobolan dari skema bola mati. Kemungkinan besar, minimnya waktu bagi Kluivert untuk melatih set piece menjadi penyebabnya,” tambahnya.

3. Gagal Manfaatkan Peluang Penalti
   Faktor ketiga yang menurut Shin sangat berpengaruh adalah kegagalan Timnas Indonesia memanfaatkan peluang emas dari titik putih di awal pertandingan. Jika eksekusi penalti tersebut berbuah gol, jalannya laga mungkin akan berbeda.

“Kita sebenarnya punya peluang emas di awal lewat penalti. Kalau itu masuk, pertandingan bisa saja berjalan dengan cerita yang berbeda,” ungkapnya, Jumat (21/3/2025).

Analisis Shin Tae-yong ini menjadi sorotan penting bagi Patrick Kluivert untuk segera melakukan evaluasi sebelum menghadapi Bahrain di laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3/2025).

Timnas Indonesia perlu memperbaiki aspek pressing, pertahanan bola mati, serta memanfaatkan peluang demi menjaga asa lolos ke putaran selanjutnya. (jpg)

PROKALTENG.CO-Shin Tae-yong mengungkapkan tiga faktor utama yang menjadi penyebab kekalahan telak Timnas Indonesia 1-5 dari Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Menurut mantan pelatih Skuad Garuda tersebut, strategi yang diterapkan Patrick Kluivert belum berjalan optimal, terutama dalam aspek pressing dan antisipasi bola mati.

1. Pressing yang Tidak Efektif
   Shin menilai strategi pressing yang diterapkan oleh Timnas Indonesia tidak berjalan sesuai harapan. Ia menduga minimnya waktu latihan bersama tim kepelatihan baru menjadi penyebab utama.

“Para pemain sudah bekerja keras, tapi pressing dari lini depan tidak berjalan dengan baik. Karena waktu latihan yang terbatas, man to man marking sering terlepas, dan itu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan,” ujar Shin Tae-yong.

2. Lemah dalam Mengantisipasi Bola Mati
   Faktor kedua yang disorot Shin adalah buruknya antisipasi Timnas Indonesia terhadap skema bola mati Australia. Ia menyayangkan banyaknya gol yang lahir dari situasi set piece.

“Sangat disayangkan. Seharusnya kami tidak perlu kebobolan dari skema bola mati. Kemungkinan besar, minimnya waktu bagi Kluivert untuk melatih set piece menjadi penyebabnya,” tambahnya.

3. Gagal Manfaatkan Peluang Penalti
   Faktor ketiga yang menurut Shin sangat berpengaruh adalah kegagalan Timnas Indonesia memanfaatkan peluang emas dari titik putih di awal pertandingan. Jika eksekusi penalti tersebut berbuah gol, jalannya laga mungkin akan berbeda.

“Kita sebenarnya punya peluang emas di awal lewat penalti. Kalau itu masuk, pertandingan bisa saja berjalan dengan cerita yang berbeda,” ungkapnya, Jumat (21/3/2025).

Analisis Shin Tae-yong ini menjadi sorotan penting bagi Patrick Kluivert untuk segera melakukan evaluasi sebelum menghadapi Bahrain di laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3/2025).

Timnas Indonesia perlu memperbaiki aspek pressing, pertahanan bola mati, serta memanfaatkan peluang demi menjaga asa lolos ke putaran selanjutnya. (jpg)