28.6 C
Jakarta
Sunday, July 20, 2025

Tunujukkan Performa Apik di Ipswich Town, Elkan Baggott Bisa Dipanggil Patrick Kluivert

PROKALTENG.CO-Kesabaran panjang Elkan Baggott akhirnya membuahkan hasil manis. Bek tengah berdarah Indonesia ini kembali mendapatkan kepercayaan untuk tampil sebagai starter dalam laga pramusim Ipswich Town melawan tim Austria, BW Linz. Setelah sekian lama lebih sering menjadi penonton, Baggott akhirnya kembali merasakan rumput hijau Portman Road.

Dalam pertandingan tersebut, Baggott menunjukkan performa yang meyakinkan selama 45 menit penuh di babak pertama.

Keputusan pelatih untuk memasangnya sebagai starter memberikan sinyal positif bahwa posisi Baggott di skuad utama mulai menguat. Seperti strategi rotasi yang umum dilakukan dalam laga pramusim, manajemen Ipswich Town mengganti seluruh 11 pemain untuk babak kedua.

Laga tersebut berjalan menggembirakan bagi The Tractor Boys, dengan Ipswich berhasil meraih kemenangan telak 4-1. George Hirst menjadi bintang di babak pertama dengan menyumbang dua gol yang membuat Ipswich unggul 2-1 saat turun minum. Di babak kedua, Ali Al Hamadi dan Leif Davis menambah pundi-pundi gol untuk memastikan kemenangan bergaya.

Perjalanan Panjang di Dunia Profesional
Cerita Elkan Baggott dengan Ipswich Town sudah terjalin sejak 2020 ketika ia resmi bergabung dengan tim senior. Sebelumnya, pemain berusia 24 tahun ini telah menghabiskan waktu empat tahun di akademi klub sejak 2016, mengasah kemampuannya dari level junior hingga siap terjun ke sepakbola profesional.

Namun, perjalanan Baggott menuju tim utama tidaklah mulus. Selama bertahun-tahun, ia harus merasakan pahit manisnya sistem peminjaman pemain. Berbagai klub telah merasakan layanan Baggott, mulai dari King’s Lynn Town, Gillingham, Cheltenham Town, Bristol Rovers, hingga yang terakhir Blackpool.

Baca Juga :  Rans Cilegon FC Rilis Skuat, Ada Nama Mantan Pemain Kalteng Putra

Pengalaman di Blackpool musim lalu cukup memberikan optimisme. Baggott berhasil menorehkan 20 penampilan di League One, kompetisi kasta ketiga sepakbola Inggris. Konsistensi mendapatkan menit bermain tersebut menunjukkan bahwa kualitas dan mentalnya terus berkembang di level profesional.

Momentum Tepat untuk Breakthrough
Situasi saat ini memberikan peluang emas bagi Baggott untuk akhirnya menetap di skuad utama Ipswich Town. Klub yang bermarkas di Suffolk ini mengalami degradasi dari Premier League musim lalu, sehingga akan berkompetisi di Championship pada musim mendatang. Level kompetisi yang sedikit menurun ini bisa menjadi kesempatan sempurna bagi Baggott untuk membuktikan kemampuannya.

Kabar menggembirakan datang ketika Ipswich memberikan perpanjangan kontrak satu tahun kepada Baggott setelah kontrak sebelumnya berakhir pada Juni lalu. Langkah ini menunjukkan bahwa manajemen klub masih melihat potensi besar dalam diri pemain asal Indonesia tersebut dan ingin memberikan kesempatan lebih luas.

Situasi dengan Timnas Indonesia

Di sisi lain, hubungan Baggott dengan Timnas Indonesia masih dalam kondisi yang rumit. Pemain yang terakhir kali mengenakan jersey Merah-Putih pada Piala Asia 2023 ini tidak masuk dalam daftar 32 pemain untuk edisi Juni lalu, ketika Indonesia menghadapi Tiongkok dan Jepang di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pelatih Patrick Kluivert memberikan penjelasan terbuka mengenai situasi ini. Menurut sang pelatih, ada komunikasi langsung dengan Baggott sebelum laga kualifikasi melawan Australia dan Bahrain.

Baca Juga :  Timnas Indonesia vs Bahrain: Menanti Kebangkitan Garuda di Tangan Patrick Kluivert

“Elkan Baggott, saya sudah berbicara dengannya sebelum laga kualifikasi melawan Australia dan Bahrain. Dan dia bilang bahwa dia takut kehilangan posisi di klub dia bermain, jadi memilih untuk tidak dipanggil. Itulah alasan untuk tidak memanggilnya,” ungkap Kluivert di channel YouTube Timnas Indonesia.

Kluivert menambahkan bahwa situasi saat ini sudah berbeda dengan kondisi beberapa waktu lalu.

“Sekarang sudah ada pemain lain di posisinya, yang tampil baik. Dan mereka juga mempunyai kesempatan untuk membuktikan diri dan mereka sudah membuktikan bahwa mereka bisa bermain di Timnas Indonesia,” lanjutnya.

Persaingan Ketat di Lini Belakang

Keputusan Baggott untuk memprioritaskan karier klub memang dapat dipahami, mengingat persaingan di posisi bek tengah Timnas Indonesia saat ini sangat ketat. Deretan nama seperti Rizky Ridho, Jay Idzes, Mees Hilgers, Jordi Amat, hingga Justin Hubner telah menunjukkan performa konsisten dan menjadi pilihan utama pelatih.

Meski demikian, dengan penampilan positif di laga pramusim ini, Baggott berharap bisa kembali meraih posisi reguler di Ipswich Town. Jika ia berhasil menjadi starter konsisten di Championship, tidak menutup kemungkinan pintu Timnas Indonesia akan terbuka kembali untuknya di masa depan.

Bagi Baggott, fokus utama saat ini adalah membuktikan layak mendapat tempat di skuad utama Ipswich Town. Kesabaran panjangnya selama bertahun-tahun kini mulai menampakkan hasil, dan tinggal konsistensi yang akan menentukan masa depan kariernya baik di level klub maupun internasional. (eca/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Kesabaran panjang Elkan Baggott akhirnya membuahkan hasil manis. Bek tengah berdarah Indonesia ini kembali mendapatkan kepercayaan untuk tampil sebagai starter dalam laga pramusim Ipswich Town melawan tim Austria, BW Linz. Setelah sekian lama lebih sering menjadi penonton, Baggott akhirnya kembali merasakan rumput hijau Portman Road.

Dalam pertandingan tersebut, Baggott menunjukkan performa yang meyakinkan selama 45 menit penuh di babak pertama.

Keputusan pelatih untuk memasangnya sebagai starter memberikan sinyal positif bahwa posisi Baggott di skuad utama mulai menguat. Seperti strategi rotasi yang umum dilakukan dalam laga pramusim, manajemen Ipswich Town mengganti seluruh 11 pemain untuk babak kedua.

Laga tersebut berjalan menggembirakan bagi The Tractor Boys, dengan Ipswich berhasil meraih kemenangan telak 4-1. George Hirst menjadi bintang di babak pertama dengan menyumbang dua gol yang membuat Ipswich unggul 2-1 saat turun minum. Di babak kedua, Ali Al Hamadi dan Leif Davis menambah pundi-pundi gol untuk memastikan kemenangan bergaya.

Perjalanan Panjang di Dunia Profesional
Cerita Elkan Baggott dengan Ipswich Town sudah terjalin sejak 2020 ketika ia resmi bergabung dengan tim senior. Sebelumnya, pemain berusia 24 tahun ini telah menghabiskan waktu empat tahun di akademi klub sejak 2016, mengasah kemampuannya dari level junior hingga siap terjun ke sepakbola profesional.

Namun, perjalanan Baggott menuju tim utama tidaklah mulus. Selama bertahun-tahun, ia harus merasakan pahit manisnya sistem peminjaman pemain. Berbagai klub telah merasakan layanan Baggott, mulai dari King’s Lynn Town, Gillingham, Cheltenham Town, Bristol Rovers, hingga yang terakhir Blackpool.

Baca Juga :  Rans Cilegon FC Rilis Skuat, Ada Nama Mantan Pemain Kalteng Putra

Pengalaman di Blackpool musim lalu cukup memberikan optimisme. Baggott berhasil menorehkan 20 penampilan di League One, kompetisi kasta ketiga sepakbola Inggris. Konsistensi mendapatkan menit bermain tersebut menunjukkan bahwa kualitas dan mentalnya terus berkembang di level profesional.

Momentum Tepat untuk Breakthrough
Situasi saat ini memberikan peluang emas bagi Baggott untuk akhirnya menetap di skuad utama Ipswich Town. Klub yang bermarkas di Suffolk ini mengalami degradasi dari Premier League musim lalu, sehingga akan berkompetisi di Championship pada musim mendatang. Level kompetisi yang sedikit menurun ini bisa menjadi kesempatan sempurna bagi Baggott untuk membuktikan kemampuannya.

Kabar menggembirakan datang ketika Ipswich memberikan perpanjangan kontrak satu tahun kepada Baggott setelah kontrak sebelumnya berakhir pada Juni lalu. Langkah ini menunjukkan bahwa manajemen klub masih melihat potensi besar dalam diri pemain asal Indonesia tersebut dan ingin memberikan kesempatan lebih luas.

Situasi dengan Timnas Indonesia

Di sisi lain, hubungan Baggott dengan Timnas Indonesia masih dalam kondisi yang rumit. Pemain yang terakhir kali mengenakan jersey Merah-Putih pada Piala Asia 2023 ini tidak masuk dalam daftar 32 pemain untuk edisi Juni lalu, ketika Indonesia menghadapi Tiongkok dan Jepang di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pelatih Patrick Kluivert memberikan penjelasan terbuka mengenai situasi ini. Menurut sang pelatih, ada komunikasi langsung dengan Baggott sebelum laga kualifikasi melawan Australia dan Bahrain.

Baca Juga :  Timnas Indonesia vs Bahrain: Menanti Kebangkitan Garuda di Tangan Patrick Kluivert

“Elkan Baggott, saya sudah berbicara dengannya sebelum laga kualifikasi melawan Australia dan Bahrain. Dan dia bilang bahwa dia takut kehilangan posisi di klub dia bermain, jadi memilih untuk tidak dipanggil. Itulah alasan untuk tidak memanggilnya,” ungkap Kluivert di channel YouTube Timnas Indonesia.

Kluivert menambahkan bahwa situasi saat ini sudah berbeda dengan kondisi beberapa waktu lalu.

“Sekarang sudah ada pemain lain di posisinya, yang tampil baik. Dan mereka juga mempunyai kesempatan untuk membuktikan diri dan mereka sudah membuktikan bahwa mereka bisa bermain di Timnas Indonesia,” lanjutnya.

Persaingan Ketat di Lini Belakang

Keputusan Baggott untuk memprioritaskan karier klub memang dapat dipahami, mengingat persaingan di posisi bek tengah Timnas Indonesia saat ini sangat ketat. Deretan nama seperti Rizky Ridho, Jay Idzes, Mees Hilgers, Jordi Amat, hingga Justin Hubner telah menunjukkan performa konsisten dan menjadi pilihan utama pelatih.

Meski demikian, dengan penampilan positif di laga pramusim ini, Baggott berharap bisa kembali meraih posisi reguler di Ipswich Town. Jika ia berhasil menjadi starter konsisten di Championship, tidak menutup kemungkinan pintu Timnas Indonesia akan terbuka kembali untuknya di masa depan.

Bagi Baggott, fokus utama saat ini adalah membuktikan layak mendapat tempat di skuad utama Ipswich Town. Kesabaran panjangnya selama bertahun-tahun kini mulai menampakkan hasil, dan tinggal konsistensi yang akan menentukan masa depan kariernya baik di level klub maupun internasional. (eca/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/