PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Lemahnya komunikasi antarpemain di tim Kalteng Putra, diakui sebagai salah satu bahan evaluasi bagi tim kebanggaan warga Kalimantan Tengah. Masalah ini dirasakan oleh Pelatih Kepala Kalteng Putra, Eko Tamamie, saat Laskar Isen Mulang, julukan Kalteng Putra sukses menenggelamkan ambisi PSBS Biak 3-0 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kaltim, Rabu (17/11) lalu.
Meski mampu memenangkan pertandingan pada lanjutan kompetisi Liga 2 putaran kedua itu, Eko Tamamie menuturkan kepada Prokalteng.co ada beberapa masalah yang harus segera dievaluasi tim besutannya itu sebelum melakoni agenda pertandingan selanjutnya.
Ya, menurut Eko, masih terdapat kurangnya komunikasi antar pemain. Terutama pada lini pertahanan mereka. Sehingga beberapa kali disebutkan pemain lawan mampu menguasai jantung pertahanan Kalteng Putra, sehingga sempat membahayakan gawang.
“Saya bilang kita ada sisi kelemahan kurangnya komunikasi di lini pertahanan ya. Beberapa kali tim lawan hampir mengancam gawang kita. Ini beberapa kali terjadi miskomunikasi. Dan juga pemain kita terlalu lama memegang bola di belakang,”ujarnya.
Selain masalah komunikasi, pelatih yang masih aktif sebagai anggota Polri di lingkungan Polda Kalteng itu, juga mengatakan akan membenahi penyelesaian akhir di lini serang mereka. Sebab, dia menilai saat melawan PSBS Biak, ada peluang yang semestinya bisa diselesaikan dengan menciptakan gol.
“Sebenarnya banyak hal-hal yang harus kita evaluasi untuk menghadapi sisa dua pertandingan nanti. Seperti penyelesaian akhir dari beberapa peluang yang semestinya bisa menjadi gol, tapi tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,”tandasnya.
Diketahui dari hasil kemenangan melawan PSBS Biak, kini Kalteng Putra kembali bercokol di puncak klasemen sementara Liga 2 Grup D dengan torehan poin 13. Kendati demikian, Eko berujar tak merasa berpuas diri terlebih dahulu. Karena selisih poin dengan tim-tim lainnya sangatlah tipis. Sementara masih ada dua pertandingan lagi yang belum diselesaikan. Untuk itu, dirinya tetap menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk terus bekerja keras demi mewujudkan asanya lolos ke fase berikutnya. Yakni lolos ke delapan besar.