PROKALTENG.CO_Kualifikasi PON XXI Aceh dan Sumatera Utara 2024 di grup A yang diisi oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Tengah menjadi grup yang berat. Buktinya, Jawa Barat sebagai tim kuat dan langganan lolos PON secara mengejutkan takluk 0-1 oleh Banten lewat gol cepat pada menit keempat. Sedangkan tuan rumah DKI Jakarta menaklukkan Kalimantan Tengah 3-1.
Plt Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta yang juga Exco PSSI Eko Setyawan menyampaikan, ini kemenangan penting di pertandingan pertama. ’’Ini menjadi modal yang sangat berarti bagi anak-anak dan tim untuk menatap pertandingan berikutnya pada 19 Oktober melawan Banten dan Jawa Barat pada 21 Oktober 2023,’’ jelas Eko.
Untuk sepak bola putra putri dan futsal, Eko berharap sepak bola Jakarta bangkit. Keputusan menjadi tuan rumah, baik sepak bola maupun futsal, diambil lantaran ingin memberikan keyakinan kepada semua atlet dan ofisial agar bisa lolos ke PON XXI.
Sebab, DKI Jakarta pada PON XX 2021 tidak lolos dan gagal mengirim perwakilan. ’’Tentunya kita tidak mau seperti itu lagi,’’ tegasnya
Eko juga mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid yang mendukung Asprov PSSI DKI Jakarta untuk menjadi tuan rumah. ’’Lihat saja para peserta juga sangat senang bermain di lapangan sintetis berstandar FIFA,’’ imbuh Eko.
Sementara itu, tidak ikutnya sepak bola Jawa Timur di PON XXI 2024 membuat banyak pihak terkejut. Padahal, rencana pembentukan tim sudah digodok sejak tahun lalu. Kemudian menjalani pemusatan latihan daerah (puslatda).
Bahkan, jika sesuai rencana, tim tersebut bakal ikut dalam ajang Liga 3 Jawa Timur musim ini. ’’KONI bersama Asprov PSSI Jatim sudah merancang sedemikian jauh. Tapi, setelah tahu anggaran yang didapat tidak sesuai harapan, pihak Asprov PSSI Jatim memilih untuk tidak melanjutkan program,’’ kata Irmantara Subagja, wakil ketua II KONI Jatim, kepada Jawa Pos.
Dana yang diberikan dianggap tidak sesuai kebutuhan. Pihak pengurus takut kalau nombok lebih besar. Sejatinya, pria yang akrab disapa Ibag itu sangat menyayangkan. Apalagi, sepak bola adalah cabor paling bergengsi. Sudah begitu, ada target medali yang dicanangkan.
’’Targetnya adalah minimal bisa menyamai prestasi PON 2021 (medali perunggu). Bahkan saya kira untuk masuk final masih ada peluang,’’ katanya.
Meski menyesalkan, Ibag tidak bisa membatalkan keputusan Asprov PSSI Jatim. ’’Ya mau bagaimana lagi? KONI Jatim kan nggak bisa memaksa atau mengambil alih langsung tanggung jawab cabor tersebut,’’ tegas Ibag.(jpc/ind)