Ada momen menarik di laga Piala Dunia Antarklub Grup F antara Mamelodi Sundowns melawan Ulsan HD. Sang kapten sekaligus kiper Sundowns, Ronwen Williams, jadi salah satu pemain top pertama yang terkena dampak dari aturan baru FIFA: Law 12.2.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk Sundowns, Williams kedapatan melanggar aturan soal waktu memegang bola.Akibatnya, wasit Clément Turpin langsung memberikan hukuman — bukan tendangan bebas, melainkan tendangan sudut untuk Ulsan!
13 Detik Pegang Bola, Langsung Dihukum
Momen itu terjadi pada menit ke-82. Saat itu Williams berhasil mengamankan tembakan Lee Huigyun. Namun, alih-alih segera melepaskan bola, ia tampak terlalu lama mempertimbangkan opsi umpan.
Wasit Turpin pun segera mengintervensi, mengacungkan tangan dan memberikan corner untuk Ulsan. Keputusan ini merujuk pada aturan baru FIFA yang mulai berlaku Maret 2025 lalu.
Aturan Law 12.2 menetapkan: jika kiper memegang bola lebih dari 8 detik, maka tim lawan berhak mendapatkan tendangan sudut.
Aturan Baru: Dari 6 Detik Jadi 8 Detik — Corner, Bukan Free Kick
Sebelum Maret 2025, aturan soal kiper memegang bola sudah diatur — maksimal 6 detik, dengan pelanggaran dihukum tendangan bebas tidak langsung.
Kini, dengan update yang disahkan oleh IFAB (International Football Association Board), ada beberapa perubahan kunci:
– Batas waktu diperpanjang menjadi 8 detik.
– Jika dilanggar, sanksi berupa tendangan sudut, bukan lagi tendangan bebas tidak langsung.
– Hitungan dimulai saat kiper benar-benar menguasai bola, dan tidak dalam tekanan lawan.
– Wasit wajib menghitung 5 detik terakhir secara terbuka agar kiper sadar.
– Jika ada intervensi lawan saat hitungan berlangsung, wasit menghentikan hitungan dan memberikan tendangan bebas untuk tim kiper.
Williams Pegang Bola 13 Detik
Dalam kasus Williams, rekaman pertandingan menunjukkan bahwa ia memegang bola selama 13 detik — alias 5 detik lebih lama dari batas maksimal.
Lengah sedikit, Sundowns nyaris kehilangan momentum. Beruntung, dari tendangan sudut yang diberikan, Ulsan gagal mencetak gol. Sundowns tetap menang 1-0.
Meski lolos dari hukuman lebih berat, insiden ini jadi peringatan bagi Williams dan semua kiper lain yang tampil di Piala Dunia Antarklub — maupun di kompetisi FIFA lainnya.
Peringatan Jelang Lawan Borussia Dortmund
Bagi Williams, momen ini tentu jadi bahan evaluasi sebelum laga penting berikutnya: melawan Borussia Dortmund di fase grup.
Kesalahan kecil seperti ini bisa berakibat fatal, apalagi melawan tim dengan kualitas serangan sekelas Dortmund.
Williams pun harus lebih waspada — bukan hanya soal reflek penyelamatan, tapi juga manajemen waktu saat memegang bola.
FIFA Uji Coba Disiplin Waktu Lewat Law 12.2
Penerapan aturan ini sejatinya bagian dari upaya FIFA meningkatkan tempo permainan. Terlalu banyak momen di mana kiper “mengulur” waktu dengan memegang bola terlalu lama.
Lewat Law 12.2, FIFA ingin memastikan alur pertandingan tetap mengalir — dan tim lawan tetap punya peluang menyerang.
Hukuman corner dianggap lebih “menghukum” dibanding free kick tak langsung, karena corner punya peluang gol yang lebih tinggi.
Era Baru untuk Para Kiper
Dengan aturan ini, peran kiper bakal sedikit berubah. Mereka dituntut lebih cekatan — tak bisa lagi “berleha-leha” mengatur tempo seenaknya.
Selain teknik penyelamatan, kini aspek disiplin waktu juga jadi fokus utama. Semua kiper harus hafal: 8 detik itu singkat di lapangan.
Apakah aturan ini akan sering “memakan korban” di laga-laga besar ke depan? Bisa jadi. Williams mungkin hanya contoh awal.
Yang jelas, seluruh kiper dunia kini harus siap beradaptasi dengan “era baru” Law 12.2 — atau bersiap dihukum corner!(jpc)