Persebaya Surabaya akhirnya mulai menunjukkan manuver serius jelang bergulirnya Super League 2025/2026. Satu nama bomber asing jadi pusat perhatian karena dianggap bakal jadi solusi anti boncos dalam urusan lini depan Green Force.
Sosok itu adalah Mihailo Perovic, striker asal Montenegro yang digadang-gadang akan jadi pengganti ideal Flavio Silva. Perovic bukan nama sembarangan. Rekam jejaknya terbilang komplet, efektif, dan minim risiko.
Sinyal kuat kedatangan Perovic sudah tercium lewat sejumlah indikasi yang bikin Bonek makin tak sabar.
Mulai dari follow akun resmi Persebaya Surabaya hingga agen langganan klub, serta telah diumumkannya kepindahan sang striker dari FK Jezero.
Tak hanya itu, sang pemain dikabarkan telah menyelesaikan masalah visa dan sedang dalam perjalanan menuju Surabaya. Jika tidak ada kendala, Mihailo Perovic akan diperkenalkan pada laga launching kontra PSS Sleman, 19 Juli 2025.
Langkah ini dinilai tepat karena Persebaya Surabaya tak ingin mengulangi kesalahan transfer sebelumnya. Dua nama yang sempat dikaitkan, Darryl Lachman dan Jürgen Locadia, gagal didatangkan meski rumor sudah beredar luas.
Mihailo Perovic hadir dengan banyak nilai plus yang membuatnya dianggap sebagai pembelian cerdas. Salah satu keunggulan paling menonjol adalah riwayatnya yang bersih dari cedera serius.
Data dari Transfermarkt tidak mencatat adanya cedera signifikan sepanjang karier sang pemain. Hal ini tentu jadi poin penting dalam menjaga konsistensi performa sepanjang musim.
Prestasi Mentereng dengan Harga Terjangkau
Meski berlabel pemain asing, harga pasar Perovic terbilang cukup terjangkau yakni Rp 4,35 miliar. Namun di balik harga itu, tersimpan deretan prestasi bergengsi yang mengilap.
Tiga gelar juara sudah masuk ke lemari trofi Perovic dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk gelar juara Liga Utama Montenegro musim 2019/2020 bersama Buducnost Podgorica.
Selain itu, ia juga pernah meraih Slovenian Cup tahun 2021 bersama NK Olimpija Ljubljana. Serta satu trofi Montenegrin Cup musim 2018/2019 yang juga ia menangkan bersama Buducnost Podgorica.
Usia Perovic juga terbilang ideal bagi striker yang akan dipasang sebagai ujung tombak utama. Lahir pada 23 Januari 1997, usianya kini menginjak 28 tahun—masa emas seorang pesepakbola profesional.
Perovic bukan hanya penyerang tengah murni, tapi juga bisa dimainkan di posisi penyerang kedua dan sayap kanan. Kemampuan multiposisi ini memberi keleluasaan bagi pelatih Persebaya Surabaya dalam meracik strategi ofensif.
Posturnya yang hanya 1,66 meter tak mengurangi tajinya di depan gawang. Ketajamannya justru terlihat dari statistik produktif yang ditorehkan di berbagai klub Eropa Timur.
Selama memperkuat FK Jezero, Perovic mencatatkan 16 gol dari 35 pertandingan. Sebelumnya, ia juga tampil tajam bersama Újpest FC dengan mencetak 14 gol dalam 39 laga.
Catatan lainnya, di Buducnost Podgorica, ia sukses mengoleksi 18 gol dan 4 assist dari 61 laga. Sementara di FK Iskra Danilovgrad, Perovic menyumbangkan 6 gol dan 5 assist dalam 32 pertandingan.
Ia juga sempat memperkuat klub Ukraina, Zorya Lugansk, serta membela NK Olimpija Ljubljana dan FK Vozdovac. Meski bermain di banyak negara, adaptasi cepatnya terbukti lewat kontribusi yang terus stabil.
Fakta mengejutkan lainnya, Perovic ternyata juga punya rekam jejak membela Timnas Montenegro kelompok usia. Ia telah mencatatkan 14 caps dan mencetak 4 gol bersama Timnas Montenegro U-19.
Salah satu momen terbaiknya adalah saat menjadi starter dan membawa Montenegro U-19 menang atas Bosnia pada UEFA Euro 2019. Hal ini membuktikan Perovic punya pengalaman di panggung internasional meski saat itu belum menembus tim senior.
Pemain Komplet dengan Mental Juara
Jika benar direkrut, maka Persebaya Surabaya tak hanya mendapatkan bomber tajam, tapi juga pemain komplet dengan mental juara.
Kombinasi usia matang, fleksibilitas posisi, minim riwayat cedera, serta prestasi di level klub dan timnas, membuatnya layak disebut sebagai rekrutan anti boncos.
Langkah cepat Persebaya Surabaya mengamankan Perovic bisa jadi sinyal kuat klub ini tak ingin sekadar meramaikan liga. Lebih dari itu, Green Force sedang membangun pondasi solid untuk bersaing di papan atas Super League 2025/2026.
Kini semua mata tertuju ke Gelora Bung Tomo pada 19 Juli mendatang. Saat Mihailo Perovic diperkenalkan di depan Bonek dan Bonita, misi Persebaya Surabaya untuk kembali berjaya akan resmi dimulai.(jpc)