PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Mendekati penutupan pendaftaran bakal Calon Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2023-2027. Sejumlah kandidat menyerahkan berkas pendaftaran beserta formulir ke Sekretariat Tim Penjaring dan Penyaringan (TPP) Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovluv) KONI Kalteng, Kamis (17/8). Dari empat kandidat yang menngambil formulir. Hanya tiga bakal caketum KONI Kalteng yang menyerahkan berkas. Hanya Gubernur Kalteng yang tak menyerahkan berkas pendaftaran
Tiga kandidat yang menyerahkan berkas diantaranya Anggota DPR RI Agustiar Sabran, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum KONI Kalteng Christian Sancho, dan Anggota Bidang Kerjasama Dalam Dan Luar Negeri Pengurus KONI Kalteng Yuwensi.
Terlihat salah satu Pengurus KONI Kalteng Anggota di bidang kerjasama dalam dan luar negeri Yuwensi. Mendaftarkan diri dengan menyerahkan berkas beserta formulir ke TPP Musorprovlub KONI Kalteng. Ia merupakan satu-satunya kandidat perempuan yang mendaftarkan diri.
Sementara itu, sejumlah pengurus provinsi (pengprov) Cabang Olahraga (Cabor) maupun Pengurus KONI Kabupaten serta Kota yang mendukung pencalonan Agustiar Sabran. Menyerahkan berkas pendaftaran ke TPP Musorprovlub KONI Kalteng. Mereka menjadi pendaftar kedua yang menyerahkan berkas.
Sementara itu, pendaftar terakhir Christian Sancho yang juga menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketum KONI Kalteng. Telah menyerahkan berkas di penghujung masa penyerahan berkas persyaratan pada pukul 15.45 WIB.
Yuwensi Nekat Maju Karena Ingin Adanya Keterwakilan Perempuan
Yuwensi mengaku. Majunya dirinya sebagai kandidat Bakal Calon Ketum KONI Kalteng. Karena ingin adanya keterwakilan perempuan. “Saya pikir semua orang berhak untuk mendaftar Calon Ketua KONI Kalteng,” ujarnya.
Dia menyebut, saat ini masih belum ada dukungan dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor). Maupun KONI Kabupaten atau Kota. Sehingga saat ini masih dipersiapkan untuk dukungannnya menghadapi Musorprovlub KONI Kalteng.
“Karena kemarin ada dari Cabor yang mengatakan kepada saya daftar aja dulu, kalau dukungan bisa aja. Karena kita tidak tau kalau petanya berubah,” imbuhnya.
Agustiar Maju Didukung 40 Pengprov Cabor dan 9 KONI Kabupaten Kota
Perwakilan pengurus Cabor yang mendukung pencalonan Agustiar Sabran, Ade Supriyadi. Mengatakan, dukungan kepada Kakak dari Sugianto Sabran untuk mendaftarkan bakal calon Ketum KONI Kalteng. Sudah mendapatkan sebanyak 40 pengprov cabor dan badan fungsional serta 9 KONI Kabupaten Kota di Kalteng.
“Awalnya itu, para cabang olahraga ini membikin surat permintaan kepada pak Gubernur. Sebanyak 39 cabang olahraga meminta Gubernur sebagai Ketua KONI,” ujarnya.
Dia beralasan 39 cabang olahraga memohon ke Gubernur untuk menjadi Ketum KONI. Melalui surat permintaan tersebut karena dana olahraga sesuai undang-undang sistem keolahragaan nomor 11 tahun 2022. Bahwa pemerintah berkewajiban mengalokasikan anggaran untuk olahraga.
“Maka pemerintahlah tempat kita bertumpu untuk masalah pendanaan. Untuk itu para cabang olahraga (cabor) meminta kepada pak Gubernur untuk menjadi Ketua KONI Kalteng. Karena secara umum, bahwa pejabat daerah pejabat negara sudah tidak dilarang menjadi Ketum KONI, bahkan Presiden yang menyuruh sudah, Gubernur itu jadi Ketua KONI, di Papua semua Gubernur sudah menjadi Ketua KONI, di Sumatra sudah beberapa. Jadi tidak ada larangan pejabat publik untuk menjadi Ketua KONI,” terangnya.
Meski demikian. Seiring waktu berjalan, setelah Ade mengkonfirmasi ke Gubernur, Sugianto Sabran meminta kepada dirinya agar memproses dua berkas, untuk pendaftaran yakni untuk Gubernur Kalteng dan Agustiar Sabran.
“Nanti mendekati waktunya kami memutuskan yang mana. Jadi baru kemarin dua hari yang lalu ada keputusannya bahwa Gubernur menyerahkan ke Agustiar Sabran,” ujarnya.
Padahal, menurut Ketua Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) Kalteng, berkas dari Agustiar Sabran dan Sugianto Sabran ini lengkap dan siap.
“Karena ada kesimpulan bahwa yang diajukan itu Agustiar Sabran, maka inilah yang kami masukan berkasnya,” bebernya.
Ia berharap besar bahwa kepastian untuk pelaksanaan babak kualifikasi dan Pra PON dan PON 2024 di Aceh Sumut bisa terlaksana dengan baik dan lancer. Karena dukungan dari pemerintah dengan dana yang memadai.
“Kita tidak pernah mempermasalahkan polemik, kita berbicara ke depan agar pembinaan olahraga bisa terlaksana dan berjalan dengan baik. Kita tidak pernah melihat polemik ke belakang. Yang sudah berlalu sudah lah tutup buku itu,” imbuh Ade saat disinggung terkait polemik KONI Kalteng.
“Kita sekarang memikirkan bagaimana KONI ke depan dalam pembinaan olahraga. Sebagian sudah melaksanakan Pra PON. juga harus dipikirkan bagaimana mengganti biaya mereka itu, bagi yang belum Pra PON juga disiapkan semantap mungkin, supaya pra PONnya bagus dapat tiket ke PON maksimal,” harapnya.
Sancho Ungkap Musorprovlub Gunakan Dana Pribadi
Christian Sancho mengatakan, dukungannya ke dirinya sudah memenuhi persyaratan untuk maju menjadi Bakal Calon Ketum KONI Kalteng.
Terkait kesiapan Musorprovlub, Sancho menyebut sudah 85 persen persiapannya. Dia menyebut persiapan Musorprovlub tidak dianggarkan dari dana hibah KONI Kalteng. Melainkan dengan anggaran dana pribadi miliknya sebagai Plt Ketum KONI Kalteng.
“Untuk kegiatan Musorprovlub tidak ada dana hibah, KONI sekarang nol dana hibah. Saya lihat kurang lebih Rp100 juta sampai Rp200 juta habisnya. Itu anggaran pribadi saya. Jadi sangat mirislah, bagaimana pemerintah memperhatikan olahraga. Sementara yang Musorprovlub tidak ada dana buat KONI apalagi untuk cabor,” bebernya.
Alasannya rela menggunakan dana pribadi untuk Musorprovlub, sebut Sancho karena hati nurani terpanggil.
“Saya sudah melaksanakan tugas yang sudah dibebankan atau ditugaskan dari KONI Pusat. Untuk segera merampungkan apa saja permasalahan di KONI Kalteng. Terutama persiapan untuk menyelenggarakan pemilihan Ketum KONI Kalteng definitif. Bagaimana pun ini segera harus dituntaskan biar pun kadang KONI begini tanpa ada dukungan dari pemerintah,” terangnya.
Ia pun mengaku miris dengan adanya pendaftar dari kalangan pemerintah akan tetapi, perhatiannya disebut-sebut tidak ada.
“Ini merupakan suatu catatan bagaimana KONI mau berubah kalau seperti ini terus. Jadi harapan saya selaku Plt sampai sekarang inilah kalau mau berubah lebih baik, ayo berubah,” tambahnya.
Sancho menyebut tak ada yang aturan yang melarang dirinya sebagai Plt Ketum KONI Kalteng agar maju sebagai Ketum KONI Kalteng.
“Saya tetap maju dan saya tetap menyelesaikan tugas saya sebagai Plt Ketum KONI Kalteng.Karena itu akan berakhir secara otomatis setelah terselenggaranya Musorprovlub,” ungkapnya. (hfz/ind)