28.1 C
Jakarta
Saturday, December 21, 2024

Luar Biasa ! Lifter Remaja Indonesia Raup 3 Emas dan Pecahkan Rekor Du

INDONESIA
benar-benar tidak perlu khawatir dengan regenerasi di cabang olahraga angkat
besi. Para lifter junior Merah Putih tak henti mencetak prestasi.Tadi malam
(15/2), M. Faathir bersinar di Asian Junior Championships (Kejuaraan Asia
Junior) 2020. Tidak hanya memborong tiga emas, spesialis kelas 61 kg itu juga
mempertajam dua rekor dunia remaja atas namanya sendiri.

Dalam
kejuaraan yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, itu, Faathir berhasil
mencatat angkatan snatch 119 kg, clean
and jerk
 154 kg, dan total angkatan 273 kg. Rekor baru yang
dicetaknya adalah clean and jerk dan
total angkatan.

Sebelumnya, rekor dia untuk clean and jerk adalah
153 kg dan total angkatan 272 kg. Rekor tersebut dibukukan saat Asian Youth
Championships (Kejuaraan Asia Remaja) 2019 di Pyongyang, Korea Utara.

Baca Juga :  Tak Bisa Main karena Masih Terganjal Kitas

Nah, penampilan Faathir kemarin cukup fantastis di
kelasnya. Misalnya, saat angkatan snatch. Lifter 16
tahun itu langsung membuka angkatan pertama dengan beban 115 kg. Lalu naik ke
119 kg dengan mulus. Sayang, dia gagal pada angkatan ketiga 122 kg. Padahal,
jika berhasil, dia bakal memecahkan rekor lagi. Saat ini rekor di nomor itu
adalah 121 kg milik lifter Turki Dogan Donen.

Kemudian, pada clean and jerk, dia
membuka angkatan pertama dengan 146 kg. Dalam tiga kali kesempatan, Faathir
sukses hingga membukukan rekor dunia baru 154 kg. Itu berarti, di kelas 61 kg,
Indonesia punya dua lifter yang memegang rekor dunia. Di kelas senior, ada Eko
Yuli Irawan yang punya rekor dunia clean and jerk dengan
174 kg.

Baca Juga :  Hajar Ukraina 4-0, Inggris Maju ke Semifinal Euro 2020

Raihan kemarin menjadi hiburan menyenangkan bagi Faathir.
Cowok kelahiran 21 Mei 2003 itu kali terakhir tampil di Pyongyang Oktober 2019.
Dia tidak masuk skuad SEA Games 2019. Sebab, di kelasnya ada Eko yang mengejar
poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Apalagi, setiap kontingen hanya bisa membawa satu lifter
di setiap kelas.

Dia harus mengalah.

Faathir kali pertama terjun di level internasional pada
Arafura Games April 2019. Sejak itu angkatan dia terus meningkat. Pada event di
Darwin, Australia, tersebut, Faathir meraih total angkatan 251 kg. Lalu, saat
Kejuaraan Dunia Junior tahun lalu, total angkatannya naik 10 kg. Terjun di
Pyongyang naik menjadi 272 kg. Dan puncaknya terjadi tadi malam. (gil/c19/na
)

INDONESIA
benar-benar tidak perlu khawatir dengan regenerasi di cabang olahraga angkat
besi. Para lifter junior Merah Putih tak henti mencetak prestasi.Tadi malam
(15/2), M. Faathir bersinar di Asian Junior Championships (Kejuaraan Asia
Junior) 2020. Tidak hanya memborong tiga emas, spesialis kelas 61 kg itu juga
mempertajam dua rekor dunia remaja atas namanya sendiri.

Dalam
kejuaraan yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, itu, Faathir berhasil
mencatat angkatan snatch 119 kg, clean
and jerk
 154 kg, dan total angkatan 273 kg. Rekor baru yang
dicetaknya adalah clean and jerk dan
total angkatan.

Sebelumnya, rekor dia untuk clean and jerk adalah
153 kg dan total angkatan 272 kg. Rekor tersebut dibukukan saat Asian Youth
Championships (Kejuaraan Asia Remaja) 2019 di Pyongyang, Korea Utara.

Baca Juga :  Tak Bisa Main karena Masih Terganjal Kitas

Nah, penampilan Faathir kemarin cukup fantastis di
kelasnya. Misalnya, saat angkatan snatch. Lifter 16
tahun itu langsung membuka angkatan pertama dengan beban 115 kg. Lalu naik ke
119 kg dengan mulus. Sayang, dia gagal pada angkatan ketiga 122 kg. Padahal,
jika berhasil, dia bakal memecahkan rekor lagi. Saat ini rekor di nomor itu
adalah 121 kg milik lifter Turki Dogan Donen.

Kemudian, pada clean and jerk, dia
membuka angkatan pertama dengan 146 kg. Dalam tiga kali kesempatan, Faathir
sukses hingga membukukan rekor dunia baru 154 kg. Itu berarti, di kelas 61 kg,
Indonesia punya dua lifter yang memegang rekor dunia. Di kelas senior, ada Eko
Yuli Irawan yang punya rekor dunia clean and jerk dengan
174 kg.

Baca Juga :  Hajar Ukraina 4-0, Inggris Maju ke Semifinal Euro 2020

Raihan kemarin menjadi hiburan menyenangkan bagi Faathir.
Cowok kelahiran 21 Mei 2003 itu kali terakhir tampil di Pyongyang Oktober 2019.
Dia tidak masuk skuad SEA Games 2019. Sebab, di kelasnya ada Eko yang mengejar
poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Apalagi, setiap kontingen hanya bisa membawa satu lifter
di setiap kelas.

Dia harus mengalah.

Faathir kali pertama terjun di level internasional pada
Arafura Games April 2019. Sejak itu angkatan dia terus meningkat. Pada event di
Darwin, Australia, tersebut, Faathir meraih total angkatan 251 kg. Lalu, saat
Kejuaraan Dunia Junior tahun lalu, total angkatannya naik 10 kg. Terjun di
Pyongyang naik menjadi 272 kg. Dan puncaknya terjadi tadi malam. (gil/c19/na
)

Terpopuler

Artikel Terbaru