PALANGKA
RAYA-Provinsi Kalteng berkesempatan untuk berkompetisi
dengan negara lain di Asia, menyusul pelaksanaan seleksi daerah (selekda) calon
kompetitor ASEAN Skills Competition XIII tahun 2019 di Palangka Raya.
Selekda calon kompetitor ASC XIII di Kalteng
ini bertujuan untuk mempersiapkan dan memilih calon-calon kompetitor yang
memiliki keterampilan dan kompetensi sesuai dengan kejuruan yang akan
dilombakan. Ada lima kejuruan, yakni bricklaying, cabinet making, cooking, fashion
technology, dan web design.
“Seleksi ini untuk mendapatkan calon kompetitor
dalam rangka mengikuti seleksi nasional. Pemenangnya akan mengikuti kompetisi
tingkat Asia di Singapura,†kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalteng Syahril Tarigan, dalam sambutannya di aula Disnakertrans,
kemarin (14/5).
Oleh karena itu, seleksi daerah sangat penting.
Dalam setiap kompetisi tentu ada yang menang dan kalah. Namun, apara peserta diajak
untuk benar-benar berkompetisi.
“Sebetulnya kegiatan ini merupakan kompetisi
skill dan bagian kecil dari keharusan atau tuntutan untuk meningkatkan skill
tenaga kerja Indonesia. Terutama bagi angkatan kerja yang akan memasuki usia
kerja saat ini,†tuturnya.
Dikatakan Syahril Tarigan, kegiatan ini sangat penting
dalam rangka menyiapkan tenaga kerja. Ada hal yang perlu dipikirkan ke depan
dalam rangka penyiapan tenaga kerja. Jangan sampai seolah-olah hanya pendidikan
menjadi satu-satunya jalan.
Diyakininya bahwa dunia kerja pada masa
mendatang tak akan mempertanyakan lagi ijazah yang dimiliki, tapi apa yang bisa
dilakukan, keterampilan apa yang dimiliki, dan sertifikat kompetensi apa yang
dipegang.
“Saya yakin ke depan lapangan pekerjaan akan
menuntut hal seperti itu, meskipun untuk saat ini ijazah masih menjadi syarat
utama,â€ungkapnya dengan nada optimistis.
Setiap tahun lulusan SMK akan langsung terjun ke
dunia kerja. Jika menempuh pendidikan SMA, maka sasarannya kepada pendidikan
lanjutan. Begitu masuk pendidikan lanjutan, maka mereka bukan disebut sebagai penganggur
terbuka, tapi penganggur yang dibiayai.
“Kenapa lulusan SMK banyak menganggur? Itu
karena keterampilan yang dimiliki belum sepenuhnya sesuai dengan lapangan kerja
atau kesempatan kerja. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan menjadi sangat
penting,†bebernya.
Yang perlu dicari adalah keterampilan kerja dan
sertifikat kompetensi. Sebab, yang dituntut dunia kerja ke depannya adalah keterampilan
(skill) yang dimiliki pekerja.
ASEAN Skill Competition hanyalah salah satu jalan
untuk mendorong agar tenaga kerja termotivasi untuk mengembangkan keterampilan
yang dimiliki.
“Yang penting keterampilan itu didalami dengan
baik. Ke depan lapangan kerja sangat luas, karena telah menggunakan berbagai aplikasi.
Apa yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu yang baik. Sudah waktunya keterampilan
menjadi andalan di dunia kerja,†tegasnya.
Pihaknya berharap agar mereka yang mengikuti
kempetisi ini mempersiapkan diri dengan baik. Sebab, apabila berprestasi dalam
ajang ini, maka akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi yang lainnya.(nue/ce/ala)