29.7 C
Jakarta
Wednesday, November 27, 2024

Lifter Belia Indonesia Borong Tiga Emas dari Uzbekistan

LIFTER putri Indonesia
Windy Cantika Aisah tampil dahsyat. Atlet remaja berusia 17 tahun itu meraih
tiga emas pada Kejuaraan Angkat Besi Remaja dan Junior Asia 2020 di Tashkent,
Uzbekistan (14/2).

Pada kejuaraan
yang merupakan salah satu ajang kualifikasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo itu,
Windy merih tiga emas masing-masing lewat total angkatan (185 kg), lalu snatch
(85 kg), dan clean and jerk (100 kg).

Berada di kelas
49 kg, Windy yang asal Cimaung Kabupaten Bandung sukses melakukan angkatan
snatch seberat 80 kg di percobaan pertama. Saat menaikkan beban pada kesempatan
kedua, ia juga mulus mengangkat beban 85 kg.

Namun pada
percobaan terakhir, Windy gagal mempertajam angkatan snatch-nya saat beban ditingkatkan
menjadi 87 kg sehingga catatan terbaiknya hanya berada di angka 85 kg.

Begitu pun
dengan angkatan clean and jerk, catatan terbaik Windy muncul di kesempatan
pertama, ketika dia hanya mampu mengangkat 100 kg. Ia kembali gagal kala
menaikkan beban menjadi 105 kg di kesempatan kedua maupun 106 kg di percobaan
ketiga.

Baca Juga :  Tidak Melanjutkan Karirnya Bersama Barito Putera

Meski begitu,
hasil tersebut berhasil menempatkannya di posisi pertama untuk tiga kategori.

Medali perak di
kelas tersebut direbut lifter Taiwan Lin Cheng-Jin yang membukukan total angkatan
164 kg. Detailnya adalah snatch 74 kg dan clean and jerk 90 kg.

Sementara itu,
perunggu diraih lifter asal Jepang Higa Sei dengan total angkatan 158 kg
(snatch 71 kg dan clean and jerk 87 kg).

Meski menempati
peringkat pertama, catatan Windy itu justru menurun dibanding yang dibukukannya
pada SEA Games 2019 Filipina. Saat itu, dia meraih emas dengan total angkatan
190 kg.

Kendati begitu,
pelatih kepala angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja tetap bersyukur anak
asuhnya bisa meraih emas sekaligus mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020.

Baca Juga :  Singkirkan Serena

“Hasil ini
sangat luar biasa karena level kejuaraan ini lebih bergengsi ketimbang SEA
Games. Ini level gold. Sedangkan SEA Games kemarin levelnya silver. Tentunya,
poin untuk meraih tiket Olimpiade Tokyo semakin terbuka,” kata Dirdja seperti
dilansir dari Antara.

Lifter putri
Indonesia lainnya, Juliana Klarisa yang turun di kelas 55 kg meraih medali
perak dengan angkatan snatch 78 kg dan clean and jerk 104 kg.

Masih ada
beberapa lifter lainnya yang akan tampil pada kejuaraan yang berlangsung pada
14-16 Februari itu. Mereka adalah Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), Putri Aulia
(59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Mohammad Yasin (67 kg), dan Muhammad
Fathir (61 kg). (
JPG/KPC)

LIFTER putri Indonesia
Windy Cantika Aisah tampil dahsyat. Atlet remaja berusia 17 tahun itu meraih
tiga emas pada Kejuaraan Angkat Besi Remaja dan Junior Asia 2020 di Tashkent,
Uzbekistan (14/2).

Pada kejuaraan
yang merupakan salah satu ajang kualifikasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo itu,
Windy merih tiga emas masing-masing lewat total angkatan (185 kg), lalu snatch
(85 kg), dan clean and jerk (100 kg).

Berada di kelas
49 kg, Windy yang asal Cimaung Kabupaten Bandung sukses melakukan angkatan
snatch seberat 80 kg di percobaan pertama. Saat menaikkan beban pada kesempatan
kedua, ia juga mulus mengangkat beban 85 kg.

Namun pada
percobaan terakhir, Windy gagal mempertajam angkatan snatch-nya saat beban ditingkatkan
menjadi 87 kg sehingga catatan terbaiknya hanya berada di angka 85 kg.

Begitu pun
dengan angkatan clean and jerk, catatan terbaik Windy muncul di kesempatan
pertama, ketika dia hanya mampu mengangkat 100 kg. Ia kembali gagal kala
menaikkan beban menjadi 105 kg di kesempatan kedua maupun 106 kg di percobaan
ketiga.

Baca Juga :  Tidak Melanjutkan Karirnya Bersama Barito Putera

Meski begitu,
hasil tersebut berhasil menempatkannya di posisi pertama untuk tiga kategori.

Medali perak di
kelas tersebut direbut lifter Taiwan Lin Cheng-Jin yang membukukan total angkatan
164 kg. Detailnya adalah snatch 74 kg dan clean and jerk 90 kg.

Sementara itu,
perunggu diraih lifter asal Jepang Higa Sei dengan total angkatan 158 kg
(snatch 71 kg dan clean and jerk 87 kg).

Meski menempati
peringkat pertama, catatan Windy itu justru menurun dibanding yang dibukukannya
pada SEA Games 2019 Filipina. Saat itu, dia meraih emas dengan total angkatan
190 kg.

Kendati begitu,
pelatih kepala angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja tetap bersyukur anak
asuhnya bisa meraih emas sekaligus mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020.

Baca Juga :  Singkirkan Serena

“Hasil ini
sangat luar biasa karena level kejuaraan ini lebih bergengsi ketimbang SEA
Games. Ini level gold. Sedangkan SEA Games kemarin levelnya silver. Tentunya,
poin untuk meraih tiket Olimpiade Tokyo semakin terbuka,” kata Dirdja seperti
dilansir dari Antara.

Lifter putri
Indonesia lainnya, Juliana Klarisa yang turun di kelas 55 kg meraih medali
perak dengan angkatan snatch 78 kg dan clean and jerk 104 kg.

Masih ada
beberapa lifter lainnya yang akan tampil pada kejuaraan yang berlangsung pada
14-16 Februari itu. Mereka adalah Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), Putri Aulia
(59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Mohammad Yasin (67 kg), dan Muhammad
Fathir (61 kg). (
JPG/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru